Mahasiswa jurusan Ilmu Ekonomi angkatan 2012, Irman Faiz, berhasil terpilih sebagai mahasiswa berprestasi utama FEB UI tahun 2016. Ia terpilih sebagai mahasiswa berprestasi utama FEB UI setelah melewati serangkaian seleksi panjang dan bersaing dengan 7 pesaing lainnya.
Terpilihnya Irman Faiz sebagai mahasiswa berprestasi utama FEB UI tentunya didukung dengan prestasi akademik yang baik, selama 3 tahun terakhir Ia banyak mengikuti lomba di bidang akademik. Selain lomba di bidang akademik, Irman Faiz yang juga merupakan seorang asisten dosen ini juga memiliki keahlian di bidang non akademik, yaitu menyanyi. Prestasi yang didapat dari keahlian ini adalah pernah menjadi finalis bintang pop UI pada tahun 2013. Namun, Ia mengaku bahwa keahliannya di bidang tarik suara ini hanya merupakan salah satu hobinya saja, dan bukan sesuatu yang akan ditekuni secara serius.
Pria yang berasal dari Riau ini mengatakan bahwa keingannya untuk menjadi mahasiswa berprestasi sudah ada sejak Ia berada di semester dua. Mimpi untuk menjadi mahasiswa berprestasi ini diawali dengan sebuah keinginan untuk mengikuti conference yang diadakan di Manila, Filipina. Lomba ini mengharuskan pesertanya untuk membuat sebuah motivation letter dan untuk peserta yang lolos akan berangkat ke Manila. Faiz merasa ini merupakan kesempatan yang baik, terlebih Ia sangat ingin untuk pergi ke luar negeri. Namun hal ini terkendala dengan biaya transportasi dan akomodasi yang harus ditanggung oleh masing-masing peserta.
Pada saat itu, Faiz tidak mempunyai pilihan selain harus meminta ayahnya untuk membiayai perjalanan ke Manila. Sang ayah mempertanyakan apa tujuan untuk mengikuti lomba tersebut, mengingat untuk perjalanannya saja memakan biaya yang tidak sedikit. Secara spontan saja Faiz mengatakan bahwa dengan mengikuti lomba ini akan dapat mendukungnya untuk menjadi mahasiswa berprestasi kedepannya. Tanpa sadar, pernyataan spontan tersebut menjadi sebuah janji yang dipegang oleh ayahnya. Akhirnya, orang tua adalah salah satu motivasi utama Faiz untuk menjadi mahasiswa berprestasi.
Mimpi hanya akan menjadi khayalan, ketika kita hanya diam dan tak berbuat.
Orang tua adalah salah satu motivasi utama Faiz, selain itu Faiz juga memiliki ambisi lain yang dijadikannya sebagai motivasi yaitu keinginan untuk mendapatkan beasiswa LPDP untuk S2 dan juga dorongan dari lingkungan sekitarnya yang sangat memacu Faiz untuk mewujudkan keinginannya menjadi mahasiswa berprestasi utama.
Sejak SMA, Faiz sudah gemar mengikuti banyak perlombaan, dan hal ini juga di dukung oleh orang tua yang terus mendorong anak-anaknya untuk mempunyai sikap kompetitif dan berprestasi. Kebiasaan ini terus dibawa Faiz hingga ke perguruan tinggi, ketika ditanya apa motivasi untuk mengikuti banyak perlombaan di bidang akademik, Faiz mengaku bahwa Ia memang menyukai hal itu dan spesifikasi bidang yang menjadi keahliannya adalahEconomics paper. Selain itu, dengan mengikuti banyak lomba ia juga dapat menambah wawasan, teman baru, jalan-jalan dan juga menghasilkan uang.Selain mengikuti banyak perlombaan,
Faiz juga menyibukkan dirinya dengan bergabung dengan beberapa kepanitiaan dan organisasi. Ia pernah menjadi staff materi dan kemudian menjadi Koordinator LO KOMPeK, staff seminar pada Economix yang kemudian menjadi Chief Executive Officer dari The 12th Economix, tak luput Ia juga pernah bergabung sebagai staff kajian dan kemudian Wakil Kepala Divisi Kajian dalam organisasi Kanopi.
Banyak hal yang telah dilakukannya untuk mewujudkan mimpi menjadi mahasiswa berprestasi, namun Ia mengatakan bahwa tidak mengekspektasikan untuk menjadi mahasiswa berprestasi utama FEB UI. Awalnya Ia masih berpikir bahwa kriteria untuk menjadi mahasiswa berprestasi adalah aktif dalam organisasi dan merupakan founder akan sesuatu, namun kriteria pada tahun ini berubah menjadi lebih condong ke kompetisi. Hal ini Ia rasakan sebagai sebuah keuntungan karena tanpa sengaja selama ini Ia telah aktif dalam mengikuti berbagai kompetisi di bidang ilmiah.
Pria yang memiliki kepribadian ambivert ini mengatakan bahwa proses seleksi mahasiswa berprestasi utama FEB UI yang Ia jalani sangat tidak terduga. Sebut saja pada sesi bahasa inggris, peserta diharuskan untuk menjalani tes writing dan speaking yang mana pada tahun lalu hanya ada tesspeaking saja. Selain itu, juga terdapat psikotest yang Ia akui belum pernah dilakukan sebelumnya. Ia mengaku semakin merasa tidak tenang karena melihat para pesaingnya yang juga sangat kompetitif. Dengan persiapan yang relatif singkat, yaitu 1 minggu menjelang rangakaian seleksi, secara keseluruhan Ia dapat melewati semua rangkaian seleksi dengan baik dan dengan hasil yang memuaskan.
“When it belongs to someone, it will be”.
Saat ini Faiz sedang melakukan persiapan untuk mewakili FEB UI menuju ke pemilihan Mahasiswa Berprestasi Utama Tingkat Universitas. Hal-hal yang Ia siapkan diantaranya berlatih bahasa inggris bersama temannya, juga menyiapkan karya tulis dan presentasinya yang terus menerus dilatih dan juga dieveluasi, kesiapan mental dan juga berkas-berkas yang diperlukan.
Selain persiapan untuk pemilihan mahasiswa berprestasi utama tingkat Universitas, saat ini Faiz juga tengah menyelesaikan skripsinya. Ia mengatakan sedikit terbebani dengan predikat mahasiswa berprestasi utama UI yang tahun lalu berasal dari FEB UI. Namun, hal ini tidak sepenuhnya dijadikan beban oleh diriya. “When it belongs to someone, it will be” katanya. Ia menjadikan hal tersebut sebagai tantangan dan motivasi, selain itu Ia mengatakan bahwa akan melakukan yang terbaik di pemilihan mahasiswa berprestasi utama UI tahun ini.
Ada beberapa kiat-kiat dan pesan yang disampaikan oleh Faiz, untuk bisa unggul, yang pertama harus dilakukan adalah mengenali diri sendiri, dalam artian mengetahui bakat, minat, atau keahlian apa yang dimiliki. Setelah mengetahui bakat apa yang dimiliki, kembangkan kemampuan tersebut dengan presisten dan konsisten, nikmati prosesnya dan jangan harapkan hasilnya. Karena sesungguhnya, proses tidak akan pernah mengkhianati hasil.
Sebuah kutipan menarik disampaikan oleh Faiz “Kompetisi itu adalah investasi yg tidak pernah merugikan secara ekonomi, karena bila secaraaccounting loss, tetapi secara economics pasti akan selalu gain.” Musuh terbesar setiap manusia adalah dirinya sendiri, cobalah melawan dan kembangkan potensi dan kemampuan sesuai bidang masing-masing. Jika gagal, coba lagi. Jangan buat dirimu larut dalam kegagalan.
“Setiap orang punya jatah gagal. Habiskan jatah gagalmu, ketika kamu masih muda.” – Dahlan Iskan.
Ucapan terimakasih terkhusus dititipkan Faiz untuk sahabat-sahabat terdekatnya, yaitu Pyan Putro S. A. Muchtar, Irfan Teguh Prima, Muhammad Hazmi Ash-Shidqi, Wisnu Sari Nugroho, dan Rifqi Alfian atas dukungan yang telah diberikan dan seluruh bantuan selama proses persiapan menuju Mapres UI.
Kemudian juga kepada Putri Faradina Iskandar yang telah membantu dalam practice speaking untuk seleksi bahasa inggris di tingkat UI. Tidak ketinggalan, ucapan terima kasih juga dititipkan untuk Bapak Pribadi Setiyanto, S.E.,MA. yang telah membantu segala proses administrasi sehingga semua berkas dapat terselesaikan dengan baik.
Oleh Aidah Maghfirah dan Anna Melinda, Staff Departemen Keilmuan BEM FEB UI 2016