Departemen Akuntansi FEB UI Adakan Rapat Kerja Dosen Tahun 2018
Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI
DEPOK – Departemen Akuntansi menyelenggarakan rapat kerja (raker) untuk para dosen di Bidang Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia membahas program kerja, capaian kinerja, dan target kinerja ke dapannya yang berlangsung di ruang Apung UI, pada Kamis (16/8/2018).
Rapar kerja ini dibuka oleh Dr. Ancella A. Hermawan, CA., MBA., selaku Ketua Departemen Akuntansi. Ia menyampaikan rencana pengembangan Departemen Akuntansi FEB UI. Saat ini Jurusan Akuntansi dan Keuangan menurut QS Ranking 2018 berada di peringkat 200 besar di dunia dan peringkat 38 di Asia.
Hal-hal yang harus dikembangkan, di antaranya evaluasi berkelanjutan dari kurikulum untuk memastikan kompetensi memenuhi situasi bisnis masa depan, lebih banyak kolaborasi dengan pakar industri untuk meningkatkan kurikulum.
“Selain itu, mengembangkan area baru untuk kepentingan mahasiswa (analitik data untuk Akuntansi, audit kontinu untuk peningkatan kinerja dan deteksi penipuan), manajemen risiko dan pengendalian internal dalam lingkungan digital, pembelajaran jarak jauh untuk program gelar ganda/bersama dengan universitas asing, roadshow untuk meningkatkan kolaborasi dengan industri untuk magang dan rekrutmen, pemanis “Fast Track” untuk mendorong mahasiswa sarjana untuk memasuki program pascasarjana kami,” ucap Ancella
Kemudian, Nurul Husnah, M.S.Ak., selaku Koordinator Program Studi S1 Ekstensi Akuntansi, mempresentasikan mengenai strategi menjadi pembimbing akademik yang efektif. Dosen yang ditunjuk oleh Fakultas menjadi Pembimbing Akademik harus memahami aturan akademik dan non akademik, memiliki sikap empati, dan mampu mendengar aktif.
“Strategi yang harus dipersiapkan bagi Pembimbing Akademik, yaitu mengarahkan mahasiswa dalam menyusun rencana studi & memberikan pertimbangan kepada mahasiswa dalam memilih mata kuliah yang akan diambil, menyetujui IRS mahasiswa di SIAK-NG, memberikan pertimbangan kepada mahasiswa tentang banyaknya kredit yang dapat diambil, dan mengikuti perkembangan studi mahasiswa yang dibimbingnya,” tutur Nurul Husnah.
Selanjutnya, Dian Nastiti, S.E., Ak., M.Com., dari tim Assurance of Learning (AoL), menyampaikan mengenai Overview proses AoL. “Rencana penilaian AoL dilihat dari segi penilaian langsung, yaitu penilaian kursus tertanam (menurut peta kurikulum dan rencana penilaian). Selain itu, penilaian langsung lainnya (jika ada), penilaian tidak langsung, di antaranya exit survey atau fresh graduate survey di bawah naungan UPMA, survei alumni dan pengguna di bawah naungan CDC,” ujar Dian Nastiti.
Paparan dilanjutkan dengan hasil Assurance of Learning (AoL) dari tiga program studi, yakni S1, S2 dan S3.
Dr. Dyah Setyaningrum, M.S.M., CPMA., CA., selaku Kaprodi S1 Reguler Akuntansi menyampaikan tentang Overview proses AoL. Selama empat semester berturut-turut, Learning Objectives (LO) dalam pengenalan Akuntansi masih belum tercapai. Kemungkinan penyebab dari sifat yang tidak tercapai terlihat dari kurangnya diskusi. Selain itu, harus diperkuat dalam melakukan kuis untuk mahasiswa dalam beberapa sesi pada saat pembelajaran.
“LO ini memiliki empat ciri disampaikan dalam tiga program, yaitu tata kelola perusahaan & manajemen risiko, teori Akuntansi keuangan, analisis & penggunaan laporan keuangan, dan metode Akuntansi & analisis kasus bisnis & tugas akhir,” jelas Dyah Setyaningrum .
Rafika Yuniasih, S.E., Ak., MSM., selaku Sekretaris Program Studi Magister Akuntansi – Pendidikan Profesi Akuntansi (MAKSI-PPAk) menyampaikan pelaksaan AoL di Maksi sudah berjalan dalam 4 (empat) semester. Semua Learning Goals (LG) sudah dinilai secara bertahap, seluruh mata kuliab wajib sudah dinilai secara bertahap.
Sebelum proses AoL dilakukan, kelas paralel terdiri dari 3-5 kelas, persentase dosen tidak tetap sekitar 50%, dosen berkoordinasi untuk silabus, soal tidak pernah paralel, perubahan budaya dan mindset bagi para dosen dan staf di Magister Akuntansi cukup signifikan.
“Namun, mesti ditingkatkan lagi dalam hal koordinasi intensif dalam tim dosen pengampu mata kuliah, hasil assessment untuk mata kuliah kuantitatif dengan kualitatif, dan ketertiban dalam administrasi perkuliahan,” kata Rafika Yuniasih.
Yulianti Abbas, M.E., Ph.D., selaku Kaprodi S2 dan S3 PPIA mengatakan semua aturan untuk program doktor telah tercapai. Namun, untuk penilaian yang berkaitan dengan disertasi tidak ada matriks penilaian yang memadai. Matriks penilaian detail akan digunakan pada semester berikutnya.
Selain itu, pemikiran dan pengetahuan kritis tidak tercapai di Semester Genap 2017/2018. “Perencanaan selanjutnya untuk semester gasal 2018/2019, yaitu kepala program dan tim AoL akan menentukan kursus yang akan dinilai untuk AoL Tahun Akademik 2018/2019, kepala Program akan mengadakan pertemuan sebelum semester dimulai, membahas silabus dan penilaian yang diperlukan untuk AoL,” tutup Yulianti Abbas. (Des)