ILUNI MM FEB UI Gelar CEO Talks Bertajuk Venture Capital and Its Interest
Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI
JAKARTA – ILUNI Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia mengadakan CEO Talks bertajuk Venture Capital and Its Interest yang berlangsung di Studio 1, Epicentrum XXI Kuningan, pada Rabu (17/10/2018).
Perkembangan internet di Indonesia saat ini telah tembus lebih dari 50%. Hal tersebut turut merangsang pertumbuhan industri startup. Apalagi pengguna internet di Indonesia didominasi oleh kaum milenial. Sementara tak bisa dipungkiri, bisnis startup kini tumbuh pesat di Indonesia. Meski secara hitungan bisnis belum bisa dikatakan untung atau balik modal. Startup tetap menjadi bisnis potensial yang paling banyak diminati oleh investor.
Antonny Liem selaku CEO MCM Group/GDP Venture Partner, mengatakan pesatnya perkembangan internet membuat banyak investor berani menanamkan modalnya dalam jumlah cukup banyak untuk perusahaan rintisan atau startup. E-commerce yang sudah lebih dulu muncul sekitar lima tahun lalu, saat ini mulai menunjukkan pertumbuhan di level yang lebih tinggi. Sehingga jika saat ini fintech mulai digarap, maka lima tahun mendatang juga akan ada di posisi yang sama seperti kebanyakan e-commerce saat ini.
“Perkembangan perusahaan rintisan/starup tengah menjadi sorotan banyak investor. Meski belum menghasilkan profit, namun beberapa startup memiliki nilai valuasi yang cukup besar. Bahkan startup dinilai mempunyai prospek bagus di masa mendatang.
Namun keadaan saat ini jauh lebih baik. Para investor melihat bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar untuk digarap. Bahkan kondisi perekonomian Indonesia yang kuat juga menjadi faktor pendukung.
“Maka dari itu, saat ini adalah waktu yang tepat bagi para generasi millenial untuk mulai merintis startup. Sebab prospek pertumbuhan startup sangat besar. Bahkan banyak generasi milenial yang lebih tertarik bekerja di startup ketimbang perusahaan konvensional,” tutup Antonny Liem.
Selanjutnya, Eddi Danusaputro selaku CEO Mandiri Capital mengatakan kelebihan startup pada dunia perbankan hingga dilirik investor hadirnya sebagai solusi yang efektif dalam menyelesaikan berbagai masalah terkini di masyarakat. Maka dari itulah, startup bisa cepat berkembang dan diterima di masyarakat luas.
“Perbankan dahulu boleh saja jadi primadona dalam aneka transaksi keuangan seperti menabung dan meminjam. Namun kini, sejak hadirnya startup perbankan sudah harus mulai menyesuaikan diri. Perbankan kini tak bisa berjalan sendiri dan menafikan segala perubahan yang ada,” kata Eddi Danusaputro.
Kondisi perbankan kini sama sekali beda dengan beberapa waktu silam. Utamanya soal demograsi yang perlu jadi perhatian serius pihaknya. “Memang demografi kenyataannya old school, mereka punya uang ya investasi gak jauh-jauh dari bank. Anak-anak sekarang punya uang lebih belum tentu mereka taruh di bank. Bisa P2P platform,” terangnya.
Menghadapi hal itu, pihaknya kini tengah gencar melakuan kolaborasi dengan startup yang dilakukan melalui beragam cara. “Macam-macam, apakah jadi vendor. Biasanya startup diajak ke Bank Mandiri untuk jadi vendor yang kedua bisa juga join venture kita bikin sesuatu sama-sama atau bisa juga kemudian invest terus mereka jadi anak atau cucu perusahaan,” tutupnya. (Des)