Inilah yang Harus Disiapkan oleh Profesi Akuntan untuk Generasi Milenial Era Digital
Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI
DEPOK – Departemen Akuntansi FEB UI bekerjasama dengan Organisasi Mahasiswa Studi Profesionalisme Akuntansi (SPA) menggelar Kuliah Umum bersama Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) untuk pengenalan profesi Akuntan kepada mahasiswa baru tahun ajaran 2019-2020 dan dimoderatori oleh Chaerul D. Djakman selaku Dosen Pengajar Akuntansi yang bertempat di Auditorium Soeria Atmadja, pada Rabu (18/9/2019).
Ketua Departemen Akuntansi, Ancella A. Hermawan dalam sambutannya menyampaikan bahwa Program Studi Akuntansi akan memiliki asosiasi atau organisasi yang bernama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sebagai wadah sertifikasi profesi Akuntan Profesional. Selain itu, apabila Anda sedang menempuh pendidikan di FEB UI maka haruslah aktif berorganisasi khususnya yang masih berkaitan dengan Akuntansi, yaitu Studi Profesionalisme Akuntansi (SPA).
Anggota DPN Ikatan Akuntan Indonesia sekaligus Kepala Direktorat Penelitian dan Pengembangan BPK RI, Dwi Setiawan Susanto memaparkan kedaulatan negara bagian terpenting dalam profesi yang kita geluti. Saat ini, sedang trend terkait revolusi industri 4.0 yang dipicu oleh perkembangan pesat di bidang teknologi komunikasi, informasi dan internet. Selain itu, society 5.0 sebagai respon terhadap industri 4.0 yang didominasi oleh mesin dalam seluruh aspek aktivitas manusia dapat menimbulkan permasalaham sosial dan hilangnya humanisme.
Presiden RI, Joko Widodo mengingatkan tantangan industri 4.0 menjadikan salah satunya persaingan semakin ketat dan kemampuan bisa runtuh. Hal ini, sama dengan profesi Akuntan setidaknya 15 juta pekerjaan akan lepas ke orang-orang teknologi pada tahun-tahun yang akan datang, 59% pemilik usaha kecil tidak akan membutuhkan lagi Akuntan dalam 10 tahun ke depan, konsep reporting analisis bisa mengalami perubahan & makanya profesi yang bisa tergantikan oleh AI ialah Akuntan.
“Maka yang harus dilakukan oleh Akuntan pada generasi milenial di antaranya memperkuat keahlian (mastering skills), membuka wawasan (opening mind), dan menanamkan nilai & etika yang kuat (instilling strong values & ethics) untuk dapat bertahan menghadapi perubahan dan terus memberikan kontribusi terhadap peradaban,” ucapnya.
Akuntan di profesi strategis yang memerlukan long range vision tidak hanya andal dengan data dari masa lampau namun juga memiliki pandangan jauh ke depan. Perubahan peran Akuntan ke depan di antaranya providing insights from data, becoming an advisor, partnering with technology, and expanding into new areas.
Dalam digital business terdapat perubahan cara pandang dan penilaian terhadap balance sheet yang terdiri dari high asset-high value terhadap industrial company invest on tangible assets dan less asset-very high value terhadap digital company invest on intangible investment yang artinya tinggi rendahnya nilai hard asset tidak linier dengan valuasi perusahaannya serta valuasi ini tidak nampak pada neraca laporan keuangan konvensional. Sebuh penelitian menemukan bahwa intangible investment telah melampaui asset tetap berwujud sebagai jalan utama penciptaan modal bagi perusahaan di Amerika.
“IAI menyiapkan Akuntan Profesional Indonesia khususnya generasi milenial dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 dengan memberikan ujian CA mencakup mata ujian sistem informasi dan pengendalian internal dengan kondisi kekinian (teknologi & proses bisnis yang relevan) sehingga diharapkan dapat membekali Akuntan,” jelasnya.
Syarat menjadi Akuntan Profesional haruslah mempunyai sertifikasi & lulus ujian CA, experience, pendidikan profesional berkelanjutan, standar profesi, mempunyai ethics, dan terlibat/berkontribusi dalam anggota asosiasi profesi.
“Integritas merupakan hal utama yang harus dijaga oleh setiap Akuntan Profesional untuk kehormatan diri, profesi, dan kemaslahatan bangsa. Kinerja Akuntan Profesional berdampak terhadap keberlanjutan dunia usaha & stabilitaa perekonomian sehingga profesionalisme Akuntan harus senantiasa dijaga dengan menunjukkan kinerja & integritas tingggi. Oleh karena itu, IAI menguasai perubahan menyiapkan masa depan,” tutupnya. (Des)