Beri Kuliah Umum di MPKP FEB UI, Bupati Tapanuli Utara Paparkan 4 Sektor Prioritas Pembangunan
Delli Asterina~ Humas FEB UI
Bupati Tapanuli Utara, Drs. Nikson Nababan, M. Si, menjadi narasumber Kuliah Umum di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Magister Perencanaan Ekonomi dan Kebijakan Pembangunan (MPKP FEB UI).
Acara dibuka oleh Sekretaris Program Studi MPKP FEB UI Muhammad Halley Yudhistira,Ph.D. Dalam sambutannya Yudhistira mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kedatangan Bupati Tapanuli Utara beserta jajaran pimpinan dan Sekretaris Daerah Tapanuli Utara serta menyampaikan kepada mahasiswa MPKP FEB UI untuk mempelajari sistem pemerintahan daerah, sektor pembangunan dan perekonomian daerah di Tapanuli Utara.
Bupati Nikson memaparkan Akselerasi Pembangunan Ekonomi Daerah: Studi atas Tapanuli Utara, bertempat di Gedung MPKP FEB UI Kampus UI Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (27/11/2019).
Dihadapan mahasiswa MPKP FEB UI, Bupati didampingi Sekretaris Daerah Indra Simaremare, terlebih dahulu menjelaskan gambaran umum kondisi Kabupaten Tapanuli Utara dan potensi daerah tersebut.
Pada awal masa jabatannya sebagai bupati, kata Nikson, langkah pertama yang diambil adalah dengan melakukan identifikasi dan memetakan permasalahan. Salah satunya adalah permasalahan para petani yang merupakan pekerjaan mayoritas masyarakat Tapanuli Utara. Selanjutnya sektor infrastruktur jalan dan sektor kesehatan, serta pendidikan.
“4 sektor inilah yang menjadi fokus utama APBD kita,” ucap Bupati mengawali paparannya.
Bupati menjelaskan, kebijakan yang ditempuh untuk mewujudkan salah satu misinya Tapanuli Utara sebagai lumbung pangan melalui program pupuk bersubsidi bayar pasca panen, pasar lelang komoditi pertanian yang didukung dengan program jaminan harga. Kemudian dijelaskan juga program mekanisasi pertanian dan teknologi pertanian dengan menyediakan alat-alat pertanian yang dapat digunakan kelompok tani secara gratis serta pemberian bibit/benih pertanian.
Untuk mendukung kelancaran usaha pertanian tersebut, Bupati menilai pembangunan infrastruktur jalan sangat dibutuhkan. Kemudian ditindaklanjuti dengan pengadaan alat berat untuk pembukaan jalan interkoneksi antar desa dan juga antar dusun.
“Apabila infrastruktur sudah tersedia di desa, maka masyarakat akan berpikir lebih matang lagi untuk merantau ke kota,” lanjut Bupati.
Pada sektor kesehatan, dilakukan dengan membuat kebijakan pelayanan Puskesmas 24 jam dan pengadaan Ambulans, penambahan insentif para tenaga medis dan tenaga kesehatan, pembenahan rumah sakit umum dan menyediakan dokter-dokter spesialis.
Sedangkan pada sektor pendidikan, selain pembangunan fisik, pemerataan guru-guru hingga ke pelosok desa serta penambahan insentif guru juga menjadi fokus utama.
Selain 4 sektor sebagai fokus utama, Bupati juga menjabarkan upaya yang telah dilakukan seperti pembinaan masyarakat lanjut usia termasuk pemberian pengobatan gratis, mendorong Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) agar mampu menjadi roda perekonomian di desa dan juga kembali mengoptimalkan koperasi untuk mendukung Usaha Mikro Kecil Menengah terutama dalam pembinaan Tenun Ulos sehingga semakin berkualitas.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kemampuan para penenun Ulos dan mempromosikan produk tersebut sehingga semakin diminati masyarakat luas. Dalam hal mengembangkan potensi sumber daya alam, didirikan perusahaan pengelola air minum dalam kemasan.
Lebih lanjut kata Bupati saat ini sedang memperjuangkan beberapa hal, yaitu ke depannya berdiri Universitas Negeri Tapanuli, karena akan memberikan peningkatan perputaran ekonomi di Tapanuli, pembangunan tol Danau Toba menuju Tapanuli Tengah untuk meningkatkan pariwisata dan pembukaan jalan menuju Sei Mangkei sebagai kawasan ekonomi. Sehingga perekonomian di Tapanuli Utara semakin terbuka.
Di akhir paparannya, yang dilanjutkan dengan diskusi dan tanya-jawab, Bupati mengundang para mahasiswa MPKP FEB UI untuk mengunjungi Tapanuli Utara.