Relawan UI Membantu Penanganan Pandemi Covid-19
Hana Fajria – Humas FEB UI
Depok – (23/04/2020) Ketika penyakit COVID-19 tengah mewabah, beberapa mahasiswa UI turut menjadi relawan, baik itu membantu di beberapa rumah sakit, salah satunya Rumah Sakit UI (RSUI), memberikan edukasi secara daring, serta membuat inovasi baru yang mampu melindungi para tenaga medis yang tengah bertugas merawat para pasien COVID-19. Mereka menjadi relawan sejak awal April 2020.
Javas Rizqi Ramadhan, mahasiswa Program Studi Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia (FISIP UI), bergabung menjadi relawan RSUI sejak 1 April 2020. Ia ditempatkan di unit Health Care Assistant (HCA) RSUI, untuk membantu para perawat dalam menangani pasien COVID-19. “Praktik kesejahteraan sosial yang menekankan empati dalam setiap penyelesaian permasalahan, menguatkan saya untuk bisa turun langsung menjadi relawan,” katanya memaparkan. “Saya juga sangat terinspirasi atas ajaran agama yang menyebutkan bahwa menyelamatkan satu orang manusia sama seperti menyelamatkan seluruh manusia. Terlebih dukungan yang diberikan dari orang tua di kampung agar saya bisa berkontribusi di tengah wabah Corona, menjadi motivasi yang tak ternilai,” ujarnya.
Javas berharap agar masyarakat dapat berkontribusi sesuai dengan kemampuan masing-masing, baik menjadi relawan, atau memberikan donasi, atau cukup dengan menaati pemerintah seperti berdiam diri di rumah, menggunakan masker jika terpaksa harus keluar rumah, dan tidak mudik. Javas juga berharap agar masyarakat dapat menciptakan suasana kondusif di tengah pandemi COVID-19 dengan mencegah penyebaran kabar hoax serta stop memberikan stigma negatif terhadap tenaga medis.
Sumber: https://www.ui.ac.id/cerita-javas-rizqi-mahasiswa-non-kesehatan-ui-yang-jadi-relawan-covid-19/
Sri Agustin Tabara, Mahasiswa Magister Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia (FIK UI), dan Sofina Izzah, Mahasiswa Program Profesi Ners FIK UI, adalah dua dari 105 mahasiswa FIK UI yang terjun langsung menjadi relawan menangani pasien COVID-19 di sejumlah rumah sakit, salah satunya Rumah Sakit UI (RSUI).
Kisah Sofina dan Sri, diawali dengan mendaftarkan diri secara daring sebagai relawan ketika mengetahui RSUI membuka panggilan untuk relawan. Mereka sudah bertugas sebagai relawan perawat di RSUI sejak 1 April 2020. Sofina dan Sri menganggap menjadi perawat dalam masa pandemi ini adalah sebuah tindakan kepahlawanan bagi bangsa.
Sumber: https://www.ui.ac.id/kisah-dua-mahasiswa-ui-yang-menjadi-relawan-menangani-pasien-covid-19/
Selain itu, tim Pengabdian Masyarakat (pengmas) dari Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI), menjalankan program pengmas “Edukasi Pencegahan COVID19” yang ditujukan bagi para petugas di tiga panti werdha di Jakarta Timur. Program tersebut berlangsung secara daring pada tanggal 21 – 22 April 2020, di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 1 di Cipayung dan Ciracas, Jakarta Timur, serta Sasana Tresna Werdha RIA Pembangunan Cibubur. Diharapkan program edukasi ini dapat memberikan dukungan moral bagi petugas dan juga mencegah agar tidak terjadi kasus infeksi COVID-19 di ketiga panti tersebut.
Selain edukasi secara daring, Tim Pengmas FIK UI juga memberikan dukungan penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) dan cairan disinfektan bagi para lansia di PSTW. Untuk melancarkan edukasi, pengabdi membuat media informasi umum berupa poster dan spanduk yang akan ditempelkan pada tempat yang mudah diketahui lansia dan pengunjung, seperti gerakan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menggunakan masker dan tidak berjabat tangan.
Sumber: https://www.ui.ac.id/fik-ui-beri-edukasi-pencegahan-covid-19-di-tiga-panti-werdha-jakarta/
Direktur Pengabdian Masyarakat UI, Agung Waluyo, MSc, Ph.D menjelaskan, “UI memberikan dukungan penuh upaya pencegahan COVID-19 yang dilakukan oleh seluruh sivitas akademika, tentunya dengan tetap memperhatikan rambu-rambu selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang saat ini diterapkan di DKI Jakarta dan Kota Depok. Ini adalah salah satu komitmen UI untuk menjadi guru bangsa.”
Tim Ahli dan Peneliti Universitas Indonesia (UI) juga berpartisipasi mengembangkan prototipe Alat Pelindung Diri (APD) dalam bentuk pelindung wajah dengan menggunakan teknologi Respirator Pemurni Udara Bertenaga Baterai (RPUBB) atau Battery Powered Air Purifying Respirator. Alat ini mampu bekerja selama enam jam secara terus-menerus dan dapat disematkan pada tas atau ikat pinggang khusus dalam pengoperasiannya.
Sumber: https://www.ui.ac.id/ui-kembangkan-apd-respirator-pemurni-udara-bagi-tenaga-medis/
Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris menyampaikan bahwa penanganan wabah COVID-19 adalah tanggung jawab bersama seluruh anak bangsa. “Sebagai sumbangsih bagi bangsa, kami turut berupaya mengerahkan tim ahli dan peneliti di lingkungan UI, untuk bersama-sama mengembangkan APD yang bisa membantu tenaga kesehatan dalam menjalankan tugasnya di tengah wabah yang melanda Indonesia dan sudah menelan korban jiwa yang tidak sedikit dari tenaga medis”, ujar Haris.
Pengembangan APD dengan pemurni udara ini diharapkan dapat menjadi salah satu alat penunjang medis yang dapat membantu penanganan pandemi COVID-19, serta meningkatkan jumlah produk alat kesehatan yang dapat diproduksi di dalam negeri. Tim Peneliti UI yang telah mengembangkan alat ini mengajak semua pihak ikut berpartisipasi dalam membantu produksi massal APD ini, sehingga bisa dimanfaatkan oleh semua institusi pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia. Partisipasi semua pihak akan sangat membantu pemerintah dalam memerangi epidemi yang mengancam semua elemen bangsa.
Rektor UI Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D pun mengapresiasi aksi nyata yang dilakukan para relawan mahasiswa UI di tengah pandemi COVID-19. Para mahasiswa UI telah mengamalkan bidang keilmuan yang selama ini ditempuh semasa perkuliahan dan ini merupakan sebuah tindakan terpuji. Prof. Ari juga mengimbau agar para mahasiswa tetap menjaga kesehatan, selalu memberi kabar kepada keluarga dan senantiasa bersemangat. Diharapkan gerakan ini mampu memotivasi mahasiswa lainnya sebangsa dan setanah air untuk bersama-sama bergotong-royong memberikan kontribusi secara sukarela bagi masyarakat demi memerangi pandemi ini. (hjtp)