SOBAT Alumni FEB UI: Zone Two Training During Pandemic
Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI
DEPOK – Minggu (26/4/2020), Santai Online Bareng Teman Alumni FEB UI atau disingkat SOBAT, kembali menggagas diskusi dan bincang-bincang edisi keempat yang diinisiasi oleh ILUNI FEB UI melalui Webinar via Zoom.
SOBAT edisi keempat kali ini, mengambil topik “Zone Two Training During Pandemic” dengan pembicara Rizal Prasetijo selaku Komisaris Utama/Komisaris Independen di PT. Trimegah Sekuritas Indonesia, Tbk, sekaligus Alumni FEB UI 1984, yang dimoderatori oleh Notariza Taher selaku Director Direktorat Life Balance ILUNI FEB UI sekaligus Alumni FEB UI Angkatan 1987.
Rizal Prasetijo mengatakan Zone 2 (Z2) Training merupakan suatu bentuk latihan yang menggunakan detak jantung (Heart Rate/HR) sebagai dasarnya dan bukanlah latihan yang mengandalkan kecepatan dan jarak tempuh.
Detak jantung pada diri seseorang bergantung pada 3 unsur, yaitu umur (semakin bertambah usia maka semakin rendah), jenis kelamin (misalnya wanita memiliki detak jantung sekitar 5-10 beat per minute, berbeda dengan pria), kebugaran (semakin fit maka semakin rendah detak jantung). Maksimal detak jantung bisa diukur menggunakan rumus: 220 dikurangi umur.
“Untuk mengetahui seberapa detak jantung seseorang di dalam Z2, maka fokus kepada latihan yang berbentuk aerobic untuk memperkuat daya tahan tubuh. Sepanjang latihan dalam berolahraga, kita harus benar-benar berusaha agar mendapatkan rhythm jantung yang sama. Perhatikan juga gerakan saat olahraga, baik lari, renang, bersepeda, dan sebagainya yang dilakukan seefisien mungkin,” ujar Rizal Prasetijo.
Jika Anda tidak memiliki monitor detak jantung, pastikan Anda dapat melakukan percakapan selama berolahraga. Disarankan juga Anda memiliki alat berupa tali untuk detak jantung selama olahraga yang bernama “GARMIN,” untuk mengukur Lactate Treshold Heart Rate (LTHR).
(“Lactate Treshold” adalah ambang batas kelelahan ketika asam laktat dalam darah mulai meningkat. Pada atlet terlatih titik itu ada ketika detak jantung mencapai 85% maksimum – www.podiumrunner.com- Redaksi).
LTHR ialah rata-rata maksimum detak jantung, dicapai ketika kita melakukan exercise yang tidak terputus selama 30 – 60 menit.
Tambah Rizal, darah yang mengandung oksigen dijadikan sebagai bahan bakar untuk otot-otot kita dalam melakukan suatu kinerja. Jadi, dengan seseorang semakin terlatih, maka otot/jantungnya membesar dan kekuatan otot/jantungnya juga semakin membaik. Sehingga, jumlah darah yang mengandung oksigen yang dipompakan per beat akan semakin besar.
“Maka, selama masa pandemi Covid-19 ini, kita disarankan untuk makan dan tidur nyenyak, olahraga atau pemanasan, physical distancing, dan cool-down,” tutupnya. (hjtp)