Seminar LD FEB UI: Does Ethinicity Affect Migration Career ?
Hana Fajria ~ Humas FEB UI
DEPOK – Lembaga Demografi FEB UI menggelar seminar “Does Ethinicity Affect the Migration Career? The Case of Indonesia” secara daring, pada Senin (26/10/2020). Seminar ini membahas sejauh mana pengaruh etnisitas terhadap karir migrasi, dengan dosen pengajar dan peneliti di Lembaga Demografi FEB UI, Elda Luciana Pardede bersama dengan Dr. V.A (Viktor) Venhorst, supervisor di Departemen Ekonomi Geografi di University of Groningen memaparkan penelitiannya.
Berangkat dari latar belakang geografi dan sejarah kolonial Indonesia, serta mempertimbangkan apakah etnis atau karakteristik pribadi (sosial-ekonomi) mendorong migrasi karir, penelitian ini mengukur kemungkinan untuk berpindah serta jumlah perpindahan orang Indonesia dari beberapa kelompok etnis terbesar, selama perjalanan hidup mereka
Peneliti menggunakan lima seri data Indonesia Family Life Survey (IFLS), dengan metode regresi logistik dan model regresi Truncated Negative Binomial, untuk menganalisis pengaruh etnisitas, karakteristik individu dan sosio-ekonomi terhadap kecenderungan untuk bermigrasi dan jumlah perpindahan sepanjang umur hidup para migran.
Kesimpulan menggunakan 2 metode, didapat hasil regresi logistik menunjukkan bahwa orang Minangkabau, Betawi, Madura, Bali, Bugis, Makassar dan Sasak, Bima dan Dompu, lebih kecil kemungkinannya untuk bermigrasi dibandingkan dengan orang Jawa. Dengan hanya menggunakan pendatang dan mengontrol karakteristik, hasil regresi Truncated Negative Binomial menegaskan bahwa, dibandingkan dengan orang Jawa, orang Minangkabau dan orang Banjar memiliki perkiraan jumlah migrasi yang lebih tinggi, sedangkan angkanya lebih rendah untuk orang Betawi dan orang Bali.
Hasil analisis menunjukkan, bahwa suku yang sering dianggap memiliki kecenderungan tinggi untuk melakukan perpindahan, tidak selalu memiliki peluang lebih tinggi untuk pernah bermigrasi sepanjang umur hidup mereka, dibanding suku lain. Penelitian ini juga menemukan bahwa mereka yang memiliki status sosio-ekonomi lebih tinggi cenderung memiliki mobilitas (mudah berpindah tempat) lebih tinggi. Dengan demikian, beberapa kelompok etnis yang dianggap memiliki mobilitas tinggi di Indonesia – Minangkabau, Batak dan Bugis – memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk pernah bermigrasi atau lebih banyak bermigrasi.(hjtp)
`