Toto Pranoto di Market Review, IDX Channel, “Penyertaan Modal Negara dan Kinerja BUMN”
DEPOK – (17/11/2020) Pemerintah memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam rangka penanganan pandemi Covid-19. Agar dana tersebut bisa efektif, maka dibutuhkan penanganan dan pengawasan yang lebih baik lagi.
“Jika kinerjanya tidak baik, berarti ada something wrong dari pengawasan. Apakah ada di internal pengawasan BUMN-nya atau di otoritas yang seharusnya memeriksa dengan baik,” ungkap Pengamat BUMN Toto Pranoto yang menjadi narasumber dalam Market Review IDX Channel, Selasa (17/11/2020).
Selain itu, banyak BUMN yang diberikan PNM kurang memuaskan kinerjanya. Hal ini disebabkan oleh salah pengelolaan. “Jadi, mereka tidak cukup efektif dalam menggunakan suntikan modal yang ada, sehingga bisnis yang ada tidak menghasilkan performa seperti yang diharapkan,” kata pakar dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) itu.
Selain itu, dia menambahkan, faktor penyebab buruknya kinerja BUMN, karena dana yang diharapkan tidak sesuai. Akibatnya, apa yang sudah direncanakan tidak berjalan dengan baik.
“Ada juga beberapa kasus, pemberian yang dikasih pemerintah tidak sesuai dengan keinginan BUMN tersebut, sehingga rencana yang akan dilakukan kurang berjalan dengan baik,” tandasnya.
Sekedar informasi, Pemerintah telah mengalokasikan Rp37,38 triliun yang akan diberikan kepada sejumlah BUMN. Suntikan dana ini diharapkan dapat mendorong pemulihan ekonomi. (hjtp)
Sumber berita aslinya dimuat pada: http://bumninc.com/toto-pranoto-efektivitas-pmn-tergantung-penanganan-dan-pengawasan-yang-lebih-baik/?more=2
Berita lainnya juga dimuat pada: https://economy.okezone.com/read/2020/11/17/320/2311021/dikasih-modal-negara-kinerja-bumn-belum-maksimal-kok-bisa
https://today.line.me/id/v2/article/Tak+Selamanya+Fulus+Bisa+Menyelesaikan+Persoalan+BUMN-eRBoxn