DPPM UI dan Kemensos RI Jalin Kerja Sama Berikan Pendampingan Kewirausahaan kepada KPM PKH
DEPOK – (21/12/2021) Universitas Indonesia (UI) melalui Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM) terjun langsung memberikan pendampingan usaha kepada keluarga usaha ultra mikro yang terdampak pandemi di wilayah DKI Jakarta. Kegiatan ini bekerjasama dengan Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) guna mendukung Program Kewirausahaan Sosial (ProKus). Di akhir tahun ini, UI membantu memetakan kondisi usaha 301 KPM (Kelurga Penerima Manfaat) dan PKH (Program Keluarga Harapan) yang tersebat di berbagai wilayah DKI, yaitu Tanah Abang (Kelurahan Kebon Melati, Karet), Kramat, Paseban, Galur, Tebet, Kebayoran Lama, Grogol, dan Jagakarsa.
Ketua Tim, Dr. Rambat Lupiyoadi Dosen FEB UI menerjunkan 11 mentor pendamping usaha untuk mengunjungi dan memilih 100 KPM yang menjalankan usaha rumahan dan membutuhkan dukungan usaha.
Mereka dari berbagai bidang usaha, ada pedagang minuman keliling, jajanan pasar, warung kopi, warung nasi, bubur ayam, bakul jamu, bakul Cireng, arang kayu, bengkel alat elektronik dan sejenisnya. Di antara mereka terdapat juga penyandang difabilitas. Namun mereka adalah para pejuang keluarga yang berusaha bertahan di tengah masa pandemi ini. Sayem salah satu diantara mereka yang biasa membikin dan berdagang arang kayu di Kebon Melati. Ketika dikunjungi tim mentor di rumahnya memang kondisinya memprihatinkan dan saat hujan bocor di sana sini. Sayem hanya tinggal berdua bersama anaknya sepeninggal suaminya. Selama pandemi ini, Sayem menceritakan semakin lesu usahanya, karena banyak warung sate, ayam bakar langganannya tutup usaha.
Sebanyak 100 KPM yang tersebar diberikan pelatihan kewirausahaan dan pengelolaan usaha. Pada Desember 2021, pelatihan telah dilakukan di tiga lokasi yaitu di kantor kelurahan Kebon Melati, Kelurahan Galur dan terakhir pada tanggal 21 Desember 2021 wilayah Jagakarsa di Gedung IBIK (Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro), Lenteng Agung.
Pemberian pelatihan dan pendampingan kewirausahaan dimaksudkan untuk terus memotivasi peserta untuk bertahan dan bangkit beradaptasi dengan situasi usaha baru. Tim mentor yang dikoordinasi oleh Dr. Rifelly dan Adi Waskito, M.M. (dosen FEB UI) merupakan pelaku usaha yang dahulu pernah mendapat pendampingan usaha dari UI, diantaranya Heri Wijaya, pelaku usaha olahan Bandeng dan Muslimah, pelaku usaha olahan singkong yang juga ibu rumah tangga yang kini sedang bersiap mengekspor kripik singkongnya.
“Persiapan yang perlu dilakukan ialah niat yang kuat, memantau peluang usaha yang tersedia, menggali potensi dalam diri, jangan menunggu sempurna, dan action. Bila kita menunggu sempurna kemudian action, hal ini tidak akan membuat kita tidak pernah memulai,” tekan Muslimah saat memberikan materi pelatihan.
Setelah menjalani pelatihan, para KPM mendapat pendampingan usaha dan dukungan usaha yang diperlukan untuk pengembangan usahanya berupa alat/perlengkapan usaha yang dibutuhkan. “Bersama para mentor masing-masing, para KPM menentukan kebutuhannya, apakah berupa alat produksi, promosi usaha atau lainnya,” ungkap Dr. Rambat. Dengan bimbingan para mentor sekaligus memastikan bahwa bantuan ini dapat bermanfaat untuk usaha bukan lainnya.
Salah satu keluarga terpilih yang mengikuti pelatihan kewirausahaan, Siti Khodijah, mengungkapkan apresiasinya terhadap kegiatan ini. “Dengan metode ini dapat tepat sasaran menjangkau orang-orang seperti saya, pedagang kecil. Ia berharap makin banyak KPM yang dapat terbantu melalui program ini,” tutur Siti Khodijah.
Ungkapan tulus ini sejalan dengan harapan Menteri Sosial Tri Rismaharini bahwa melalui ProKUS diharapkan bisa meningkatkan standar kehidupan KPM secara berkelanjutan. Pendampingan kewirausahaan ini akan mendukung tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) yakni memberdayakan masyarakat melalui usaha yang dijalankan guna memiliki kehidupan yang lebih sejahtera dan meningkatkan angka pertumbuhan ekonomi di setiap daerah suatu negara.
Penulis: Alfin Heriagus
Narasumber: Dr. Rambat Lupiyoadi