Kuliah Tamu IUP FEB UI, Business Valuation and Financial Reporting Analysis
Rifdah Khalisha – Humas FEB UI
DEPOK – (9/4/2022) International Undergraduate Program (IUP) FEB UI mengadakan kuliah tamu, pada Sabtu (9/4). Menghadirkan pembicara Frizon Akbar Putra (Principal Advisor, President Nilzon Capital) untuk membahas topik “Business Valuation and Financial Reporting Analysis” secara daring.
Mengawali paparan, Frizon mengenalkan Nilzon Capital, sebuah perusahaan penasihat investasi dan kekayaan berbasis di Indonesia yang telah terdaftar dalam pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia. Pelopor bisnis penasihat alokasi aset global di Indonesia, dengan fokus pada saham, sekuritas, ETF, dan investasi alternatif berkualitas tinggi di seluruh dunia.
Perusahaan ini didirikan pada 2020 selama krisis ekonomi terburuk sejak The Great Depression 1929. Dengan strategi seimbang risiko yang disesuaikan untuk setiap klien, Nilzon Capital memiliki misi membantu para pemegang saham untuk membuat alokasi aset lebih baik dan mengejar tujuan keuangan akhir.
Ia mengungkapkan, “Kami melihat krisis pandemiCOVID-19 sebagai peluang. Faktanya, sebagian besar investor saat ini berasal dari mereka yang mendaftar akun investasi pertama selama 2020 dan setelahnya. Selama 40 tahun sebelum krisis, jumlah investor di pasar modal Indonesia kurang dari yang kita miliki selama 2022 hingga sekarang. Maka, ini bisnis yang sangat menjanjikan.”
“Tentu sebuah kesempatan bagi siapapun untuk fokus pada pasar modal karena pada dasarnya pasar tidak hanya milik segelintir orang. Kini, hampir seluruh orang turut menggelutinya, termasuk para mahasiswa yang kian aktif di forum investasi. Saya melihat kemajuannya sangat bagus,” pungkasnya.
Kemudian, Frizon membahas bahwa business valuation atau penilaian bisnis merupakan proses umum menentukan nilai ekonomi suatu bisnis, terutama nilai ekuitas atau kepemilikan. Produk penilaian bisnis tidak final, melainkan bagian penting dari pengambilan keputusan kritis.
Banyak pemilik bisnis sering meminta bantuan evaluator bisnis profesional untuk mengestimasi objektif nilai bisnis, terlebih jika melibatkan pasar modal. Di Indonesia, penilai bisnis dikenal sebagai Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) yang tunduk pada peraturan dari Kementerian Keuangan dan OJK. Peran yang umum menggunakan penilaian bisnis, terdiri dari para pemilik bisnis, manajer portofolio, analis riset, bankir investasi, aktivis investor, pedagang, dan lainnya.
“Metode penilaian begitu penting karena mampu melacak kinerja bisnis dalam hal perkiraan perubahan nilai, bukan sekadar pendapatan dan nilai buku. Tentunya, penilaian ini akan meningkatkan efisiensi proses pengambilan keputusan investasi di suatu perusahaan,” ujarnya.
Metodologi penilaian terbagi atas pendekatan berbasis aset (asset-based), nilai pasar (market), nilai pendapatan (income), dan nilai alternatif (alternative). Namun, penggunaan pendekatan nilai pasar dan pendapatan paling umum di pasar modal dan perbankan investasi.
Menurutnya, metode penilaian bisnis sangat penting bagi perusahaan rintisan atau startup, “Biasanya startup membutuhkan penilaian bisnis saat berada pada tahap pra-pendapatan karena kondisinya terkenal sulit untuk dinilai secara akurat, mengingat mereka belum memiliki pendapatan operasional atau produk yang dapat dijual. Saat itu, pemilik bisnis akan mengharapkan valuasi yang tinggi, sedangkan penanam modal cenderung memilih nilai lebih rendah yang menjanjikan pengembalian investasi (return of investment/ROI) lebih besar.” (mh)