Bimbingan Teknis Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional (SPHPN) Lembaga Demografi FEB UI Diikuti oleh 400 Peserta dari Seluruh Provinsi di Indonesia

Bimbingan Teknis Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional (SPHPN) Lembaga Demografi FEB UI Diikuti oleh 400 Peserta dari Seluruh Provinsi di Indonesia

 

Rifdah Khalisha – Humas FEB UI

DEPOK – (27/5/2024) Perkuat komitmen dalam mewujudkan kesetaraan gender dan penghapusan kekerasan terhadap perempuan, Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) berkolaborasi dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) dan Badan Pusat Statistik (BPS) menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional (SPHPN) Tahun 2024. Bimtek yang berlangsung dari 27 Mei hingga 3 Juni 2024 di The Margo Hotel Depok ini bertujuan membekali para petugas lapangan dengan pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni untuk melaksanakan SPHPN secara efektif dan akurat.

Meningkatkan Kualitas Data Melalui Survei Global

SPHPN 2024 merupakan survei nasional yang penting untuk memahami realitas kehidupan perempuan di Indonesia, termasuk pengalaman kekerasan yang mereka alami. Hasil survei ini akan dimanfaatkan sebagai landasan krusial dalam merumuskan kebijakan dan program prioritas yang tepat sasaran untuk pencegahan dan penghapusan kekerasan terhadap perempuan. Selain itu, guna mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI Teguh Dartanto, Ph.D. menyampaikan, “Data yang dikumpulkan melalui SPHPN ini sangat berperan dalam memberikan informasi statistik yang terpercaya mengenai angka frekuensi kekerasan terhadap perempuan di Indonesia. Saat ini, tanggung jawab Lembaga Demografi pada SPHPN 2024 lebih luas lagi, mulai dari seleksi petugas lapangan, bimbingan teknis petugas lapangan, hingga survei terhadap 14.240 perempuan, khususnya dalam rentang rusia 15 hingga 64 tahun, yang tersebar di 38 provinsi di Indonesia pada situasi berbeda pasca pandemi.”

Teguh berharap seluruh petugas survei dapat menjaga kepercayaan dengan memastikan integritas dan kredibilitas data SPHPN. Mengingat kekerasan terhadap perempuan memiliki domino effect, artinya memungkinkan beragam dampak, baik trauma pada korban maupun replikasi tindak kekerasan serupa terhadap lingkungan terdekatnya.

Pada hari pertama Bimtek, fokus utama diarahkan pada pengenalan Survei Kekerasan Terhadap Perempuan/Survei Pengalaman Hidup Perempuan sebagai praktik global. Dipandu oleh Jessica Gardner selaku Technical Advisor on Violence Against Women Data and Research – UNFPA Asia Pasifik, para peserta dibekali pemahaman tentang pentingnya data dan bukti dalam mengatasi Kekerasan Berbasis Gender (KBG), dengan mempelajari overview survey KTP di tingkat global, dan kaitannya dengan pemenuhan data SDGs dan bagaimana survei tersebut menghasilkan bukti untuk rekomendasi kebijakan.

Jessica mengatakan, mayoritas perempuan korban tindak kekerasan enggan menyuarakan pengalamannya. Namun, survei di berbagai negara menunjukkan hampir seluruh perempuan baru menceritakan dan merasa lebih baik setelah diwawancarai mengenai tindak kekerasan yang pernah dialaminya. Mereka mengaku berkesempatan memberikan perubahan positif yang mengubah hidupnya sekaligus hidup perempuan lain yang mengalami hal serupa.

“Oleh karena itu, data berkualitas tergantung pada petugas dan pengelola survei. Para petugas harus mempelajari dan melatih diri sebelum melaksanaan survei. Kita sebagai pewawancara harus memberikan ruang aman tanpa penghakiman sama sekali,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Bimtek pun menekankan pentingnya etika dan sensitivitas dalam pengumpulan data KBG dan praktik berbahaya. Para petugas lapangan dilatih dengan enam prinsip emas teknik wawancara perempuan yang mungkin mengalami kekerasan, serta diajarkan cara menggali informasi secara mendalam dan profesional dengan tetap menjaga privasi dan rasa aman responden.

Mempersiapkan Petugas Lapangan yang Kompeten

Semangat kolaboratif dalam Bimtek ini terlihat jelas dengan kehadiran Kepala Lembaga Demografi FEB UI I Dewa Gede Karma Wisana, Ph.D., Dekan FEB UI Teguh Dartanto, Ph.D., Direktur Statistik Ketahanan Sosial Badan Pusat Statistik Nurma Widayanti, S.Si., M.Env.SC., Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Ratna Susianawati, S.H., M.H., Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan dan Pemuda Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Woro Srihastuti Sulistyaningrum, Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Drs. Amich Alhumami, M.A., M.Ed., Ph.D., dan Representative UNFPA Dr. Hassan Mohtashami.

Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan KemenPPPA Ratna Susianawati, S.H, M.H. menyampaikan “SPHPN 2024 merupakan survei yang sangat penting karena datanya akan digunakan untuk melihat realitas pengalaman hidup perempuan di Indonesia, termasuk kekerasan yang mereka alami. Oleh karena itu, saya harap para petugas lapangan yang mengikuti Bimtek ini dapat melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya, sehingga data yang dihasilkan akurat dan dapat menjadi bahan perumusan kebijakan yang tepat sasaran”.

Selanjutnya, Bimtek SPHPN 2024 beberapa hari ke depan akan diisi dengan berbagai materi mendalam, seperti pengenalan dan instalasi program FASIH, metodologi dan pemutakhiran
penggunaan FASIH, penjelasan terkait seleksi responden, hingga role playing pengambilan data di lapangan. Diharapkan setelah mengikuti Bimtek ini, para petugas lapangan siap menjadi garda
terdepan dalam pengumpulan data SPHPN 2024 yang berkualitas dan berdampak signifikan bagi upaya pencegahan dan penghapusan kekerasan terhadap perempuan di Indonesia.

 

Tentang Lembaga Demografi FEB UI

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) adalah lembaga penelitian yang berfokus pada isu-isu kependudukan dan pembangunan. LD FEB UI memiliki komitmen untuk menghasilkan penelitian berkualitas tinggi dan memberikan rekomendasi kebijakan yang berbasis bukti.