MM FEB UI Kembali Hadirkan GNAM Week, Belajar Strategi Digital dari Praktisi Industri untuk Keberlanjutan Bisnis
Rifdah Khalisha – Humas FEB UI
JAKARTA – (14/10/2024) Seiring meningkatnya urgensi strategi digital yang sesuai dengan dinamika kebutuhan dan keberlanjutan bisnis modern, Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas yang tergabung dalam jaringan sekolah bisnis internasional terkemuka kembali menggelar agenda rutin Global Network Global Network for Advanced Management (GNAM) Week, pada Senin (14/10) hingga Jumat (18/10).
Pada sambutannya di hari pertama, Wakil Dekan FEB UI Arief Wibisono Lubis, Ph.D. menyampaikan, fokus utama kegiatan ini disorot melalui sesi Expert Insights dan Hands-On Learning yang mengusung tema ‘Digital Transformation for Sustainability: Crafting a Digital Strategy for a Sustainable Business’ bersama para akademisi, pemimpin bisnis, dan pembuat kebijakan yang berpengalaman dalam praktik bisnis.
Sesi pertama dimulai oleh Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo yang membahas kebijakan dan strategi untuk mendorong transformasi digital dalam bisnis. Ia menekankan, transformasi digital merupakan salah satu mesin kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Kisah sukses berbagai inovasi digital yang telah diterapkan di sektor BUMN, di antaranya layanan perbankan yang menyesuaikan gaya hidup nasabah (Livin, Kopra, dan SUKHA), pembelian tiket (seperti WHOOSH, KAI, Garuda), pembayaran utilitas (token listrik, Telkom, Indihome), hingga logistik dan pembayaran bahan bakar non-tunai (MyPertamina).
Dalam diskusinya, ia menjelaskan bahwa penggunaan Artificial Intelligence dapat meningkatkan produktivitas. Banyak aplikasi yang dimiliki oleh BUMN telah mulai menerapkan AI, di antaranya Jasamarga untuk memantau kecelakaan, memberikan peringatan dini, dan mempercepat tanggapan terhadap insiden tersebut serta Pertamina untuk meningkatkan produksi, meminimalkan biaya, dan meningkatkan efisiensi. Demikian pula PLN yang menerapkan AI, bersama dengan BRI dan Telkom Indonesia.
Memasuki sesi kedua, President Commissioner Bluebird Group Noni Sri Aryati Purnomo berbagi pengalaman perusahaannya dalam menghadapi tantangan berat selama pandemi COVID-19, yang menyebabkan penurunan tajam dalam pendapatan dan keuntungan. Namun, Bluebird berhasil pulih cepat pada Juli 2021 berkat fokus pada nilai inti perusahaan, yaitu kebahagiaan sejati terletak pada memberi, “Bluebird percaya, karyawan yang bahagia akan menghasilkan pelanggan yang bahagia dan layanan yang berkualitas, sebuah prinsip yang sejalan dengan identitas sebagai burung kebahagiaan.”
Bluebird yang telah memiliki 26.000 pengemudi dan 23.000 kendaraan di seluruh Indonesia pun memainkan peran teknologi dengan aplikasi MyBluebird-yang sejatinya telah ada sejak 2012 sebagai aplikasi taksi mobile pertama di Indonesia-untuk menghadapi tantangan besar dengan munculnya layanan ride-hailing online. Bersamaan itu, mengatasi krisis dengan mengadopsi pendekatan kepemimpinan ambidextrous sekaligus menyeimbangkan manajemen krisis dan strategi jangka panjang.
Hal senada disampaikan oleh CEO PT Garuda Indonesia, Tbk Irfan Setiaputra mengenai tantangan selama pandemi yang dialami maskapai milik pemerintah. Garuda berupaya menghadapinya dengan strategi utama efisiensi operasional, yakni mengoptimalkan sistem teknologi informasi, memangkas biaya, meningkatkan layanan, memanfaatkan saluran digital, dan memperbaiki pengalaman pelanggan.
Langkah yang diambil Garuda adalah renegosiasi kontrak dengan vendor, yang menghemat hingga $4 juta per tahun serta total $42 juta dalam operasi bisnisnya. Irfan menegaskan pentingnya transformasi digital bagi Garuda, yang dimulai sejak 2015 dengan implementasi penjualan online melalui aplikasi dan situs web, “Upaya ini membuahkan hasil, kontribusi dari saluran penjualan digital telah meningkat dari 16,03% ke 36,63%, dengan kenaikan 21% dalam penjualan tiket, membuktikan pentingnya keberadaan digital untuk menjaga keberlanjutan industri penerbangan. Garuda menargetkan untuk terus beradaptasi dan memilih area digitalisasi yang memberikan dampak terbesar.”
Sesi berikutnya, para peserta GNAM Week berkesempatan mengunjungi PT Pegadaian untuk memahami lebih dalam mengenai transformasi digital dalam ekosistem emas dan inklusi keuangan di Indonesia. Direktur Teknologi Informasi dan Digital PT Pegadaian (Persero) Tbk Teguh Wahyono menerangkan, Pegadaian mengalami kesulitan dalam distribusi yang tidak merata sehingga sulit menjangkau masyarakat pedesaan dan UMKM. Terlebih, para pelanggan didominasi oleh ibu rumah tangga yang belum sepenuhnya mengadopsi inovasi teknologi.
Oleh karena itu, Pegadaian fokus pada transformasi digital dengan teknologi yang tepat, mengadopsi metode kerja yang gesit, memperluas basis pelanggan, dan mendigitalkan produk serta layanan yang ada. “Pegadaian sedang melakukan transformasi untuk tetap relevan dan melayani semua segmen pelanggan, dari usaha ultra-mikro hingga pasar pembiayaan yang lebih besar,” ungkap Teguh.
Sementara itu, Direktur Keuangan dan Perencanaan Strategis PT Pegadaian (Persero) Tbk Ferdian Timur Satyagraha, memaparkan strategi keuangan perusahaan yang berfokus pada diversifikasi pendapatan dan peningkatan layanan pelanggan melalui digitalisasi. Ia menjelaskan bahwa Pegadaian sedang mengembangkan produk baru seperti Tabungan Emas Plus dan Pinjaman Modal Kerja Emas untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, terutama generasi milenial yang lebih akrab dengan teknologi.
Dalam konteks meningkatkan kinerja keuangan, Bapak Ferdian menyoroti pentingnya pengelolaan sumber daya dan pengembangan talenta di dalam organisasi. Pegadaian berkomitmen merekrut dan mempertahankan karyawan berkualitas tinggi serta membangun tim melalui pelatihan komprehensif. Dengan struktur organisasi yang agile, Pegadaian siap memanfaatkan peluang dalam industri keuangan yang terus berkembang.
Sesi terakhir diisi oleh Direktur Keberlanjutan Coca-Cola Europacific Partners Indonesia I Komang Agus Arisudana. Di tengah pergeseran menuju ekonomi rendah karbon, baginya, industri harus bertanggung jawab untuk menghormati lingkungan melalui pengurangan emisi sambil mempertahankan tingkat produksi. Kini, Coca-Cola berupaya mengembangkan produk kemasan minuman yang 100% dapat didaur ulang dengan 50% plastik rPET berkualitas baik pada 2025. Dengan demikian, Coca-Cola akan menghentikan plastik sebagai bahan dasar kemasan pada 2030 mendatang.
Inovasi lainnya, pembangunan bank sampah masyarakat yang berkelanjutan untuk menciptakan sistem siklus bahwa sampah berpotensi sebagai aset ekonomi yang mampu mengatasi masalah sosial secara nyata. “Masyarakat dapat membawa sampah yang dapat didaur ulang seperti plastik, kertas, kaca, dan logam. Imbalannya, mereka menerima kredit atau poin yang dapat dikonversi menjadi barang, jasa, atau terkadang bahkan uang tunai,” jelasnya.
Lalu, Country Head Indonesia, Google Customer Solutions Dr. Ahmad Istamar menuturkan bahwa masa depan sudah tiba, terutama dengan penerapan Artificial Intelligence secara bertanggung jawab untuk menyederhanakan proses manual sebelumnya. Transformasi digital bukan sekadar penggunaan teknologi, melainkan perjalanan bisnis.
“Melalui teknologi seperti Google Assistant dan Google Lens, AI memungkinkan pengguna memperoleh masukan visual yang lebih cerdas untuk mengakses informasi, sekaligus memberdayakan bisnis dan individu di seluruh dunia. AI membantu misi Google untuk mengatur informasi dunia dan membuatnya dapat diakses secara universal,” ujarnya.
Budaya Google mendorong inovasi dan kelincahan, memungkinkan karyawan untuk gagal dengan cepat dan belajar dengan cepat dari kesalahan. Pendekatan eksperimental ini mendorong pertumbuhan berkelanjutan, dengan fokus pada pengguna daripada persaingan. Kepemimpinan sangat penting dalam mendorong budaya ini, menarik talenta yang tepat dan memberikan penghargaan kepada mereka yang mengambil risiko, bukan hanya kepada mereka yang berhasil.
GNAM Week kali ini didukung oleh beberapa mitra yang telah menjalin kerja sama yang baik, yakni PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., Tanoto Foundation, PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT. Pegadaian, PT. Permodalan Nasional Madani (PNM), Coca-Cola Europacific Partners Indonesia, PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo), PT. Arwana Citramulia, PT. Perusahaan Gas Negara (PGN), Nusantara TV, PT. Kereta Api Indonesia (Persero), PT. Blue Bird Group, dan PT. Kapal Api Global.