Promosi Doktor PPIE FEB UI, Rofiq Nur Rizal Teliti Kemiskinan Energi Multidimensi: Pengukuran, Determinan dan Dampaknya Terhadap Hasil Pendidikan dan Status Kesehatan

Promosi Doktor PPIE FEB UI, Rofiq Nur Rizal Teliti Kemiskinan Energi Multidimensi: Pengukuran, Determinan dan Dampaknya Terhadap Hasil Pendidikan dan Status Kesehatan

 

Nino Eka Putra – Humas FEB UI

DEPOK – (16/1/2025) Program Pascasarjana Ilmu Ekonomi (PPIE) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) menyelenggarakan sidang terbuka Promosi Doktor Rofiq Nur Rizal, yang berlangsung di ruang 401-403 Gedung Pascasarjana FEB UI, Kamis (16/1).

Sidang Promosi Doktor ini diketuai oleh Prof. Nachrowi Djalal Nachrowi, Ph.D.  dengan pembimbing Prof. Dr. Djoni Hartono (Promotor), Teguh Dartanto, Ph.D. (Ko-Promotor I), Yohana Magdalena Lydia Gultom, Ph.D. (Ko-Promotor II), serta para tim penguji Prof. Sugiharso Safuan, Ph.D. (Ketua Penguji), Diah Widyawati, Ph.D., Dr. Dwini Handayani, Dr. Widyono Soetijpto, dan Ahmad Komarulzaman, Ph.D.

Dalam disertasi berjudul ‘Kemiskinan Energi Multidimensi: Pengukuran, Determinan dan Dampaknya Terhadap Hasil Pendidikan dan Status Kesehatan,’ Dr. Rofiq menggarisbawahi pentingnya pendekatan multidimensi untuk menganalisis kemiskinan energi di Indonesia. Penelitian ini mengevaluasi insiden, intensitas, determinan, serta dampak kemiskinan energi terhadap pendidikan dan kesehatan rumah tangga.

Menggunakan data Susenas dan Podes tahun 2014 dan 2018, penelitian ini memperkenalkan pengukuran kemiskinan energi yang mencakup ketersediaan, aksesibilitas, keterjangkauan, konsumsi, dan penggunaan layanan energi modern. Indikator-indikator tersebut mencakup aspek moneter maupun non-moneter, memberikan perspektif yang lebih komprehensif.

Penelitian ini menemukan bahwa kemiskinan energi multidimensi di Indonesia cenderung menurun, tetapi intensitasnya masih tinggi. Rata-rata rumah tangga miskin energi kekurangan sekitar 55 persen hingga 60 persen dari total indikator yang digunakan. Salah satu penyebab utama adalah akses yang tidak memadai terhadap bahan bakar memasak modern.

Hasil analisis juga menunjukkan bahwa kemiskinan energi lebih banyak dialami oleh rumah tangga dengan kepala keluarga berjenis kelamin perempuan, tingkat pendidikan rendah, atau bekerja di sektor informal. Secara geografis, disparitas terlihat jelas di antara pulau-pulau di Indonesia.

Dampak signifikan lainnya adalah rendahnya rata-rata lama sekolah anak dan tingginya tingkat morbiditas rumah tangga akibat keterbatasan energi. Penelitian ini menegaskan pentingnya kebijakan untuk meningkatkan akses dan keterjangkauan energi bersih serta mendukung peningkatan kapasitas sosial-ekonomi masyarakat.

Dr. Rofiq merekomendasikan strategi berbasis data untuk mengatasi kemiskinan energi, seperti penyediaan bahan bakar memasak bersih dan peningkatan kesejahteraan rumah tangga miskin. Pendekatan ini harus mempertimbangkan karakteristik sosial-ekonomi, demografi, serta lokasi geografis rumah tangga agar lebih efektif dan tepat sasaran.

Dengan ini, Dewan Pimpinan sidang terbuka promosi doktor memutuskan, Rofiq Nur Rizal lulus dengan predikat Sangat Memuaskan dan berhasil meraih gelar Doktor yang ke-150 Bidang Ilmu Ekonomi. Selamat kepada Dr. Rofiq Nur Rizal!