Sinergi Kemendag, Bappebti, dan FEB UI Wujudkan Mahasiswa Cakap PBK Lewat Bulan Literasi 2025
Rifdah Khalisha – Humas FEB UI
Depok, 18 September 2025 – Kementerian Perdagangan melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi resmi membuka Bulan Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) 2025. Selaras dengan tema “Generasi Emas Cakap PBK: Pahami Risiko dan Peluang”, pembukaan tahun ini berlangsung di Kampus Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Depok, pada Kamis (18/9), mencerminkan fokus utama program kepada generasi muda.
Momentum pembukaan ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Bappebti dengan Universitas Indonesia, yang dilakukan oleh Kepala Bappebti Tirta Karma Senjaya, Direktur Pengembangan Kerja Sama, Komersialisasi Aset, dan Kawasan Terpadu UI Winny Hanifiati Warouw, dan Dekan FEB UI Yulianti Abbas.
Adapun Rektor Universitas Indonesia, Heri Hermansyah menyambut baik pelaksanaan Bulan Literasi PBK di UI. Hal ini mengingat UI merupakan institusi pendidikan yang memiliki relevansi untuk membangun mahasiswa generasi bangsa.
Menteri Perdagangan RI Budi Santoso menegaskan pentingnya peningkatan literasi Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) agar masyarakat dapat memahami peluang dan risiko dalam bertransaksi hingga merasakan manfaat efektifnya untuk mempercepat pertumbuhan perdagangan dan ekonomi digital Indonesia. Hal tersebut disampaikan saat membuka Bulan Literasi PBK 2025 secara virtual.
Budi melanjutkan, PBK menyediakan instrumen penting, baik untuk lindung nilai (hedging), pembentukan harga (price discovery), maupun diversifikasi investasi bagi masyarakat. Ia berharap, kontribusi PBK dapat membuka peluang pasar dan mendukung pertumbuhan ekonomi digital melalui akses perdagangan di sektor agrikultur, energi, dan komoditas unggulan Indonesia.
Ia menyebut, PBK merupakan industri high risk high return, generasi muda dan mahasiswa perlu dibekali pemahaman yang optimal melalui kegiatan literasi., adaptif, inovatif, serta kompetitif, “Sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan akademisi, sangat penting untuk mencetak generasi emas yang cakap PBK melalui penguatan literasi. Generasi cakap PBK yaitu generasi yang mampu memahami risiko, memanfaatkan peluang, serta optimistis mewujudkan Indonesia Emas 2045.”
“Saat ini, komoditas yang aktif diperdagangkan dalam PBK antara lain CPO, olein, kakao, kopi, dan emas digital. Di sisi lain, Indonesia memiliki komoditas strategis seperti karet, kopra, nikel, batu bara, dan produk perikanan yang memiliki peluang besar untuk ditransaksikan. Optimalisasi kontrak multilateral berbasis komoditas strategis Indonesia akan menjadi langkah penting untuk meningkatkan kinerja PBK,” jelas Budi.
Hal senada disampaikan oleh Kepala Bappebti Tirta Karma Senjaya yang mengatakan bahwa acara tersebut bertujuan memperkuat perlindungan bagi masyarakat melalui literasi perdagangan berjangka komoditi yang efektif dan komprehensif.Â
Oleh karena itu, ia menilai kampus merupakan tempat strategis menanamkan literasi perdagangan. Mahasiswa berperan memperluas pemahaman masyarakat tentang instrumen PBK dan mendorong pertumbuhan partisipasi nasional.
“Kali ini kita di kampus karena kita yakin edukasi ini kan dimulai dari kampus. Jadi, kami yakin di sini dengan bekerjasama dengan para mahasiswa untuk terus mengedukasi dan memberikan literasi,” ujar Tirta.Â
Selain itu, kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya mendorong literasi dan partisipasi masyarakat untuk meningkatkan transaksi yang aman dan nyaman sekaligus mengurangi potensi aduan dan permasalahan di bidang perdagangan berjangka komoditi.Â
Tirta menambahkan, literasi PBK tahun ini menargetkan 1,5 juta peserta melalui seminar, talkshow, podcast, serta edukasi kampus. Ia berharap, semakin banyak masyarakat, khususnya generasi muda, memahami industri PBK sehingga kontribusi terhadap ekonomi nasional semakin kuat.
Berdasarkan catatan Bappebti, volume transaksi PBK selama periode Januari hingga Juli 2025 mencapai 8,18 juta lot, yang berarti meningkat 5,4 persen dibandingkan periode sama di tahun sebelumnya yang sebesar 7,76 juta lot. Jumlah nasabah aktif pada Juli 2025 pun turut mengalami kenaikan 13,3 persen hingga mencapai 125 ribu nasabah, dibandingkan Juni 2025 sebanyak 110,3 ribu investor. Data ini menunjukkan peluang besar pengembangan pasar PBK di dalam negeri.
Melalui program Bulan Literasi PBK 2025, harapannya akan mendorong nilai transaksi perdagangan berjangka komoditi tahun ini, melampaui realisasi transaksi sepanjang 2024 senilai Rp33.214,89 triliun.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia (Aspebtindo) Zulfan Syaiful Bahri juga menyampaikan bahwa kegiatan Bulan Literasi PBK memiliki sasaran meningkatkan pemahaman masyarakat terkait mekanisme industri PBK secara baik dan benar, serta menyeluruh ke pelosok Indonesia.
Rangkaian kegiatan Bulan Literasi PBK akan berlangsung dalam bentuk talkshow, seminar, hingga podcast yang menjangkau 11 kota besar di Indonesia. Melalui agenda ini, Bappebti berkomitmen memperluas pemahaman publik, meningkatkan kepercayaan, serta membangun ekosistem yang mendukung pertumbuhan industri Perdagangan Berjangka Komoditi di tanah air.

