Kuliah Tamu Bank Ekonomi Indonesia FEB UI bersama Danantara Indonesia: Perkembangan BUMN Setelah Danantara

Kuliah Tamu Bank Ekonomi Indonesia FEB UI bersama Danantara Indonesia: Perkembangan BUMN Setelah Danantara

 

Rifdah Khalisha – Humas FEB UI

Depok, 16 Agustus 2025 – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) mengadakan Kuliah Tamu Bank Ekonomi Indonesia bertajuk ‘Perkembangan BUMN Setelah Danantara’ dengan menghadirkan Sr. Director Corporate Strategy Danantara Indonesia Aurelius Altius Rosimin, yang berlangsung di Auditorium Morowali, Kampus UI, Depok, pada Selasa (16/9).

Dalam paparannya yang dimoderatori dosen pengampu Prof. Rofikoh Rokhim, Ph.D., Altius membahas peran Danantara sebagai agen pertumbuhan ekonomi melalui investasi strategis di berbagai sektor prioritas. Ia menekankan pentingnya membangun BUMN yang adaptif dan berdaya saing yang menciptakan nilai dalam sisi ekonomi maupun sosial. Selain itu, mewujudkan imbal hasil berkelanjutan dan mewujudkan dampak positif ekonomi dan memastikan ketahanan nasional.

Sebelum hadirnya Danantara, pengelolaan kelebihan modal BUMN bersifat terfragmentasi, biaya proyek sering melampaui anggaran dan mengalami keterlambatan, sumber pendanaan untuk proyek strategis nasional masih terbatas, minimnya akses ke teknologi global dan rantai nilai, serta dividen dikembalikan ke pemerintah untuk pengeluaran negara.

Namun, Altius menyampaikan harapan masa depan bersama Danantara bahwa akan tercipta pengelolaan modal terintegrasi yang mengarahkan investasi ke sektor-sektor strategis dengan perspektif jangka panjang yang sekaligus mengurangi risiko investasi dengan menghadirkan mitra global, talenta kelas dunia, dan standar manajemen risiko bertaraf internasional.

Dengan demikian, hal tersebut akan turut membuka akses modal, teknologi, rantai nilai, dan investasi global, untuk proyek strategis nasional yang nantinya akan mendorong transformasi Indonesia agar naik tingkat sebagai negara berpenghasilan tinggi.

Dari sisi investasi, dividen dapat diinvestasikan untuk menciptakan kesejahteraan lintas generasi melalui disiplin keuangan dan memastikan pandangan yang objektif dalam pengambilan keputusan investasi.

Lebih jauh, Altius menjelaskan, “Perlu adanya implementasi empat langkah utama transformasi untuk membangun BUMN yang berskala global, yaitu restrukturisasi keuangan dan bisnis, streamlining model bisnis, akselerasi transformasi melalui penetapan program, KPI, dan penguatan budaya kinerja, serta optimalisasi penciptaan nilai pemegang saham dan kontribusi bagi negara.”

Melalui kuliah tamu ini, mahasiswa diharapkan dapat mempelajari langsung mengenai strategi transformasi BUMN menuju perusahaan berskala global yang mendorong pembangunan ekonomi Indonesia, melalui praktik restrukturisasi, manajemen risiko, hingga inovasi portofolio.