Guru Besar FEB UI Raih CGMA Accounting Educator Awards 2025 Kategori Research dan Innovation Award
Rifdah Khalisha – Humas FEB UI
Depok, 2 Oktober 2025 — Guru Besar dan Ketua Departemen Akuntansi FEB UI, Prof. Desi Adhariani, S.E., M.Si., Ph.D., berhasil meraih dua penghargaan bergengsi dalam ajang Chartered Global Management Accountant (CGMA) Accounting Educator Awards 2025 untuk kategori ‘CGMA Research Award for Global Impact in Tax, Sustainability, and Governance’ dan ‘CGMA Innovation Award Regional Champion (Asia Pacific)’ yang telah diumumkan pada Kamis (2/10).
Penghargaan ini menyoroti kontribusi inovatif Prof. Desi dalam mengembangkan pendidikan dan penelitian akuntansi yang menjembatani antara teori dan praktik. Tahun ini, sebanyak 530 peserta dari universitas di berbagai negara mengikuti seleksi untuk berbagai kategori penghargaan.
Dalam kategori Research Award, karya riset yang mendorong pencapaian tersebut berfokus pada tema Global Impact in Tax Sustainable and Governance. Ia menelusuri bagaimana kebijakan tax amnesty memengaruhi perilaku penghindaran pajak perusahaan di Indonesia, dengan menyoroti peran pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) dan inersia organisasi yang memperkaya wacana tentang legitimasi dan perubahan organisasi di konteks negara berkembang.
Penelitiannya menunjukkan bahwa partisipasi dalam tax amnesty tidak serta-merta menurunkan praktik tax avoidance. Banyak perusahaan justru memanfaatkan pengungkapan CSR sebagai alat legitimasi untuk memperbaiki citra publik, bukan sebagai komitmen substantif terhadap kepatuhan pajak. Selain itu, organizational inersia, yakni kecenderungan organisasi mempertahankan praktik lama, terbukti memperlemah efek positif CSR terhadap perilaku pajak yang etis.
Hal tersebut menegaskan bahwa reformasi perpajakan tidak cukup hanya melalui kebijakan fiskal, tetapi memerlukan transformasi nilai, budaya organisasi, dan integrasi prinsip akuntabilitas sosial dalam sistem tata kelola perusahaan.
Sementara kategori Innovation Award, Prof. Desi diakui atas kepemimpinannya dalam menciptakan berbagai inisiatif akademik di Program Pascasarjana Ilmu Akuntansi FEB UI. Menurutnya, inisiatif tersebut merupakan hasil kerja sama lintas generasi akademisi, termasuk dukungan para ketua program studi terdahulu dan Dekan FEB UI, Prof. Yulianti Abbas, Ph.D.
Program yang dilaksanakan di antaranya writing buddy, writing camp, Massive Open Online Courses (MOOCs), serta kegiatan akademik luar jaringan maupun dalam jaringan yang membentuk integrated academic ecosystem.
“Pencapaian ini berkontribusi pada academic atmosphere FEB UI. Saya percaya penghargaan ini bukan hanya untuk saya pribadi, tetapi juga untuk seluruh accounting educators. Semoga pendidikan dan riset di bidang akuntansi di FEB UI terus berkembang dan memberi dampak luas,” ujar Prof. Desi.
Ia menambahkan bahwa berbagai negara kini menitikberatkan inovasi di bidang transformasi digital. Ia berharap, dosen FEB UI yang memiliki kompetensi di bidang teknologi informasi dapat terus mengembangkan inovasi digital terbaik dalam pendidikan akuntansi.
Chartered Global Management Accountant (CGMA) merupakan sertifikasi akuntansi manajemen paling diakui di dunia. CGMA telah memberi penghargaan kepada lebih dari 150.000 profesional akuntansi dan keuangan yang memiliki keahlian tingkat lanjut di bidang keuangan, operasional, strategi, dan manajemen.
Digagas sejak 2005, CGMA Accounting Educators Awards 2025 bersifat terbuka dan kompetitif. Penghargaan ini telah mengadvokasi praktik terbaik dan mendorong perkembangan riset akuntansi manajemen.
Dalam proses seleksi dan penilaian, dewan juri internasional dari AICPA–CIMA menilai setiap kandidat secara menyeluruh, bukan hanya dari sisi publikasi atau prestasi individu, tetapi juga dari dampak nyata terhadap profesi dan masyarakat luas. CGMA meninjau portofolio riset, inovasi pengajaran, kolaborasi lintas negara, serta keberlanjutan program. Tak kalah penting, penilaian komunitas akademik dan profesi terhadap kontribusi seseorang secara independen.

