JAKARTA, 24 September 2014 – Dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan dimulai pada akhir 2015 mendatang, terdapat empat pilar tujuan utama integrasi. Salah satu pilarnya menitikberatkan pada usaha mewujudkan pasar tunggal dengan memperkuat produksi, sehingga mengurangi batasan dalam perdagangan dan investasi. Sejalan dengan pilar tersebut diperlukan perubahan mendasar dalam mempersiapkan dan kemudahan “arus” talenta berbakat (skilled labour) di kawasan regional ASEAN.
Dunia perbankan juga akan menjadi bagian dalam perubahan di MEA. Sebagai salah satu jantung ekonomi, industri perbankan harus mempersiapkan talentanya agar siap menghadapi kompetisi dalam era tanpa batas (borderless). Dengan kondisi tersebut, PT Bank DBS Indonesia (DBS Indonesia) dan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) menyadari bahwa bankir yang berkualitas harus dipersiapkan sejak sebelum mereka memasuki dunia kerja. Keduanya hari ini mengumumkan kerja sama untuk membuka mata kuliah Manajemen Perbankan yang akan mulai berjalan di semester genap 2015.
Mata kuliah Manajemen Perbankan akan dilaksanakan bersama dengan DBS setelah Perjanjian Kerjasama ditandatangani antara Presiden Direktur DBS Indonesia, Melvin Teo dengan Prof. Ari Kuncoro, S.E., Ph.D selaku Dekan FEUI. “Sejalan dengan komitmen DBS untuk menjadi mitra strategis pertumbuhan bangsa, maka kami peduli terhadap pengembangan talenta muda Indonesia untuk menghadapi MEA. Kami optimistis inisiatif dengan Universitas Indonesia ini dapat mencetak banker berkualitas siap kerja dan berdaya saing tinggi di industri,” ujar Melvin usai penandatangan MoU.
Sementara itu, Prof. Ari Kuncoro, Ph.D menyatakan bahwa mata kuliah ini sejalan dengan kebutuhan fakultas dalam memberi lebih banyak akses pada mahasiswa untuk mengetahui dunia praktik perbankan. “Tentunya sumber utama pengalaman di dunia perbankan ada pada para pelaku industri. Karena itu, kami sangat menghargai bank seperti DBS untuk bersedia memberikan pendidikan langsung kepada mahasiswa FEUI. Semoga hal ini bisa menjadi contoh bagi pelaku industri lain untuk membuka kelas serupa. Tidak hanya di FEUI, namun juga di kampus-kampus lain,” jelasnya.
Modul mata kuliah Manajemen Perbankan akan disusun oleh DBS bersama FEUI, sehingga dapat menjawab kebutuhan mahasiswa dan industri. Para mahasiswa akan mempelajari sejumlah strategi dan produk perbankan termasuk consumer banking, corporate banking, treasury, risk management dan juga fungsi pendukung seperti audit, akuntansi, dan operasional.
Sebagai bagian dari program kerjasama ini, DBS Indonesia dan FEUI juga mengadakan beberapa seminar bisnis. Salah satunya diselenggarakan hari Rabu, 24 September 2014 bertema “Berkarier di Era Tanpa Batas dalam Menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.” Dalam seminar itu, eksekutif DBS Indonesia, Head of Consumer Banking Group Steffano Ridwan; Chief Operating Officer Institutional Banking Irene Simanjuntak; dan Head of Sales Treasury & Markets Benny Aroeman, memberikan informasi pengalaman praktis dalam berkarir dan mengembangkan karir di industri perbankan.
Kerjasama ini juga akan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berkunjung dan magang di kantor DBS. Seminar, kunjungan dan magang di perusahaan ini diharapkan dapat membantu mahasiswa untuk tidak hanya berinteraksi langsung dan mendapatkan inspirasi dari pimpinan di industri perbankan namun juga mendapatkan pengalaman praktis dalam membangun karir di industri ini sekaligus berkontribusi dalam membangun ekonomi bangsa.
Satia Indrarini, Direktur Human Resources DBS Indonesia, menjelaskan, “Saat perekrutan karyawan, kami sering menjumpai kandidat yang belum memahami sama sekali mengenai produk dan sistem operasional perbankan. Pengetahuan yang diberikan pada mata kuliah ini akan memberikan wawasan baru dan nilai tambah bagi mahasiswa dalam berkompetisi memasuki dunia kerja nanti.”
Materi pengajaran di mata kuliah ini akan diantarkan langsung oleh karyawan DBS Indonesia. Tenaga pengajar akan dipilih dari staf yang memiliki kompetensi dan pengalaman terkait dengan topik yang diajarkan. “DBS akan mempersiapkan tenaga pengajar dengan baik melalui pembuatan materi dan pelatihan cara mengajar. Dengan demikian, proses perkuliahan dapat berjalan sesuai harapan,” ujar Satia.
Melvin Teo menambahkan bahwa DBS akan terus mengevaluasi proses pembelajaran dalam Manajemen Perbankan. “Tidak menutup kemungkinan kami juga akan bekerja sama dengan kampus lain di kemudian hari. Kami juga mengajak institusi finansial lainnya untuk bisa bersama-sama menyusun dan melaksanakan program serupa, demi mendukung usaha pemerintah memperkuat SDM di Indonesia,” katanya.