FEB UI telah banyak menghadapi dan melewati berbagai tantangan, namun tetap dapat menempatkan dirinya sebagai fakultas ekonomi dan bisnis yang terkemuka di Indonesia. Tantangan yang akan dihadapi 5 tahun ke depan tentunya berbeda dengan tantangan di waktu yang lalu. Di masa lalu tantangan utama adalah membangun satu institusi di tengah-tengah masyarakat yang sistem kelembagaannya belum lengkap.
Dari segi lingkungan satu hal yang sangat membantu adalah masih rendahnya tingkat persaingan dari institusi-institusi pendidikan yang serupa, baik karena masih belum eksis atau kehadirannya yang masih belum kuat. Tantangan ke depan adalah bagaimana di tengah-tengah meningkatnya persaingan antara insitusi pendidikan dan pergeseran paradigma ilmu-ilmu yang berkaitan dengan ekonomi dan bisnis.
FEB UI tetap dapat bertahan sebagai Center of Excellence yang mampu menyediakan sumber daya manusia bagi Indonesia dalam berbagai kapasitas – mulai dari pengambil keputusan di pemerintahan, sebagai profesional di dunia usaha, masyarakat intelektual dan lembaga-lembaga penelitian non pendidikan di Indonesia.
Mulai dari pengambil keputusan di pemerintahan, sebagai profesional di dunia usaha, masyarakat intelektual dan lembaga-lembaga penelitian non pendidikan di Indonesia. Visi FEB UI ke depan adalah sebagai fakultas ekonomi dan bisnis yang terkemuka di Asia Tenggara dan Asia Timur serta merupakan rumah dan tempat berkarir bagi staf pengajar dan karyawannya dan mampu menghasilkan lulusan yang dapat bersaing di dalam dan di luar negeri. Untuk memenuhi visi tersebut diperlukan keberadaan staf pengajar dan staf pendukung yang kompeten.
Saat ini bidang ilmu yang berkaitan dengan ekonomi dan bisnis – ilmu ekonomi, manajemen dan akuntansi – secara konsep mengalami perubahan pendekatan ke arah studi motivasi dan insentif di balik tingkah laku manusia. Dalam pendekatan baru ini, ilmu–ilmu tersebut mencoba memasukan faktor-faktor sosio-ekonomi, politik dan budaya yang sebelumnya banyak diabaikan. Sementara itu dari segi empiris ilmu ekonomi telah bergeser kearah rekomendasi kebijakan berdasarkan bukti (eksperimen). Walapun tidak secara drastis,pergeseran ini membutuhkan penyesuaian pada kurikulum agar program pendidikan FEB UI tetap relevan di masyarakat.
Sampai saat ini program S1 reguler masih menjadi basis FEB UI untuk menghasilkan alumni yang produktif yang memberikan sumbangan nyata bagi kehidupan bangsa. Hal ini juga dapat diamati pada tingkat UI, walaupun visi jangka panjang UI adalah sebagai universitas riset yang ditopang oleh program pasca sarjana yang menghasilkan penelitian-penelitian berkualitas tinggi, sampai saat ini pendidikan dan pengajaran S1 reguler masih dianggap sebagai basis universitas yang harus dilakukan dengan baik sehingga menghasilkan lulusan yang bermutu.
Secara umum, target untuk pendidikan S1 sampai 4 tahun mendatang adalah mencapai keseimbangan baru antara konsep/teori dengan studi empris/studi kasus/lab dengan pengurangan porsi teori dan konsep yang mengarah ke spesialisasi/kekhususan tertentu dan penambahan waktu mata kuliah inti untuk analisis dunia nyata (deep core generalist with limited specialization). Penekanan dilakukan pada analisis masalah praktis yang menuntut pembuatan laporan atau makalah pendek.
Hal ini mencerminkan paradoks dari proses globalisasi, ketika permintaan menjadi semakin sering berubah dan beragam maka untuk menjaga agar sumber daya manusia mempunyai daya adaptasi tinggi, penguasaan ilmu-ilmu dasar perlu diperdalam, spesialisasi yang berlebihan pada tingkat awal hanya akan membuat proses keusangan (obsolence) cepat terjadi.
Program internasional adalah jawaban langsung terhadap tingginya permintaan masyarakat untuk jasa pendidikan yang bernuansa internasional. Segmen pasar ini terdiri dari para orang tua yang mengirimkan anaknya ke Australia, AS dan lain-lain. Kunci dari keberhasilan program adalah kerjasama dengan universitas yang cukup terkemuka. Yang harus dihindari adalah kerjasama dengan perguruan tinggi luar negeri yang berkualitas marginal. Pemilihan dosen harus selektif tidak hanya yang dapat berbahasa Inggris, tetapi juga mengerti baik popular culture maupun academic culture di negara mitra kerjasama. Hal ini perlu mendapatkan perhatian karena seringkali mahasiswa yang mendaftar bersifat kosmopolitan yang pernah mempunyai pengalaman luar negeri baik karena ikut orang tua atau sebab yang lain. Kurikulum ditekankan pada mata kuliah inti yang memungkinkan mereka tidak sekedar survive tapi lulus dengan baik di negara asing yang menjadi mitra.
Program pasca sarjana di FEB UI untuk jenjang S2 dapat dibedakan menjadi jalur profesi dan jalur akademis. Walaupun dalam prakteknya perbedaaan antara keduanya seringkali berwarna abu-abu pada prinsipnya jalur akademis lebih difokuskan untuk menghasilkan tenaga ekonomi dan bisnis yang handal dan mempunyai kemampuan analisis untuk melakukan penelitian ekonomi dan bisnis. Sementara jalur profesi lebih ditekankan pada aplikasi teori-teori ekonomi dan bisnis di dunia praktek termasuk pada pengambilan keputusan.
Program yang termasuk dalam jalur profesi adalah Magister Manajemen (MM), Magister Akuntasi and Profesi (MAKSI-PPAk.), Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik (MPKP), sementara yang termasuk jalur akademis adalah program S2 Ilmu Ekonomi, program S2 Ilmu Manajemen dan S2 Ilmu Akuntansi.
Situasi pasar menunjukkan bahwa program jalur profesi merupakan program pendidikan yang merupakan money maker. Sesuai dengan kaidah ilmu ekonomi dan bisnis, hal ini menunjukkan situasi excess normal profit. Adalah lumrah jika situasi ini mengundang berkembangnya program jalur profesi dari fakultas ekonomi lain baik dari perguruan tinggi negeri maupun swasta. Dari segi lokasi persaingan ini tidak terlalu menjadi masalah bagi FEB UI. Yang perlu mendapatkan perhatian adalah adanya kelas-kelas jauh dari perguruan tinggi negeri lain di luar Jakarta. Selama fenomena ini menunjukkan adanya ekses permintaan untuk pendidikan jalur profesi, posisi S2 jalur profesi FEB UI masih tidak terlalu pengaruh. Keunggulan kelas jauh perguruan tinggi negeri lain sampai saat ini mungkin adalah dari segi pricing. Kami menjaga mutu program dengan perencanaan kurikulum yang tepat, pemilihan dosen yang berkualitas serta, menjaga disiplin waktu kuliah. FEB UI juga menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang bersifat reputational building seperti seminar nasional dan internasional.
Otonomi daerah membuka peluang untuk memperluas pasar program S2 jalur profesi khususnya MPKP. Otonomi daerah pada tingkat kabupaten membutuhkan perencana ekonomi yang terlatih untuk membuat kebijakan ekonomi lokal yang memperhitungkan daya saing daerah. Saat ini FEB UI tidak membuka kelas jauh. Namun, dengan memanfaatkan teknologi distance learning ada peluang untuk memperluas pasar dengan meminimumkan kewajiban berkuliah secara fisik di kampus (minimum residential requirement).
Menurut regulasi, program S2 jalur akademis lebih menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan penelitian pada tahap menengah selain penekanan pada pemahaman konseptual/teoritis. Dalam prakteknya batas antara S2 jalur akademis dan jalur profesi menjadi kabur karena S2 jalur akademis juga diminati oleh kaum praktisi, selain karena memang biaya sekolahnya juga lebih rendah. Secara umum hal ini tidak menjadi terlalu masalah karena pembedaan antara program yang mengemban tugas pengembangan ilmu,serta program yang berorientasi profesi lebih merupakan tugas program pendidikan jenjang S3. Di FEB UI secara resmi semua program S3 yang ada adalah jalur akademis.
Harus diakui sampai saat ini belum ada riset dasar yang dihasilkan oleh program S3. Penelitian disertasi baru pada taraf menguji teori-teori yang dikembangkan oleh ahli-ahli ekonomi dan bisnis asing dengan data Indonesia. Masih panjang jalan yang harus ditempuh untuk sampai ke taraf universitas riset yang ideal di mana tumpuan kurikulum adalah hasil-hasil penelitian staf pengajar/mahasiswa pasca sarjana baik secara teoritis maupun empiris. Yang menjadi hambatan adalah sumber dana dan kemampuan abstraksi matematik. Untuk sumber dana barangkali sangat sedikit pihak yang berminat membiayai penelitian dasar. Sinergi melalui kelas khusus di mana dosen inti penelitian dapat mempresentasikan hasil penelitiannya di program S3 akan membantu proses cross-fertilization bagi kedua belah pihak.
Prinsip utama yang kami anut adalah menjaga keunggulan kompetitif FEB UI sebagai institusi pendidikan di tengah persaingan global (dari dalam dan luar negeri) tanpa melupakan pencapaian diri (self-actualization) melalui jenjang karir yang transparan yang bermuara pada kesejahteraan welfare dari stakeholdernya. Kami berusaha untuk tidak menjadi institusi kelas dua yang semata-mata hanya menghasilkan produk-produk masal kelas dua, namun kami akan berjuang untuk menjadi instirusi yang mumpuni dan diperhitungkan di tingkat Asia. Secara pribadi saya percaya bahwa sampai saat ini FEB UI masih merupakan fakultas ekonomi dan bisnis nomor satu di tanah air (didukung oleh statistik dari situs REPEC). Akan tetapi menengok pengalaman banyak institusi pendidikan dan ketatnya persaingan, serta memahami bahwa, yang disebut sebagai keunggulan selalu bersifat dinamis dan jika tidak dipertahankan dapat berubah, maka kami tetap selalu menjaga dan melakukan perbaikan untuk yang lebih baik.