LPEM FEB UI: Tokopedia Berpengaruh Besar pada Perekonomian Indonesia
Selama lebih dari 10 tahun Tokopedia, perusahaan e-commerce unicorn Indonesia, terus berusaha mewujudkan visi dan misinya dalam mendorong pemerataan ekonomi secara digital di Indonesia. Dengan menggandeng Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universtias Indonesia (LPEM FEB UI), Tokopedia melakukan riset mengenai sejauh mana mereka telah memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia.
Hasil riset menunjukkan bahwa Tokopedia telah memberikan pengaruh besar untuk perekonomian Indonesia. Terutama, melalui kolaborasi yang selama ini terjadi antara para penjual, pembeli, dan para mitra bisnis.
Dijelaskan oleh Wakil Direktur LPEM FEB UI Kiki Verico dalam diskusi publik bertajuk Dampak Tokopedia terhadap Perekonomian Indonesia, terdapat beberapa temuan menarik mengenai peran Tokopedia dalam perekonomian Indonesia. Dalam diskusi publik tersebut turut hadir pula Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati dan sederet panelis, antara lain Ekonom Senior dan Menteri Keuangan 2013-2014 RI, Chatib Basri, CEO dan Co-Founder Tokopedia, William Tanuwijaya
Harga Lebih Murah dan Tingkatkan Penjualan
“Dari hasil riset kami, populasi pengguna Tokopedia menyataan bahwa Tokopedia membuat harga 21% lebih murah. Tidak hanya itu, Tokopedia juga membuat 79% pembeli menjadi lebih paham tentang produk investasi digital,” jelas Kiki, Kamis (10/10/2019) di Djakarta Theater .
Kiki juga mengatakan jika populasi penjual di Tokopedia berkembang pesat. Pada tahun 2018, tercatat sebanyak 5 juta pengguna yang berperan sebagai penjual. Sedangkan pada tahun 2019, populasi pejual naik menjadi 6,4 juta. Dari jumlah tersebut sebanyak 86,55% merupakan pedagang baru yang memulai bisnisnya melalui Tokopedia. Rata-rata dari mereka adalah ibu rumah tangga, pekerja kantoran, dan mahasiswa.
Serta, 94% populasi penjual merupakan penjual skala ultramiko, yaitu penjual yang memiliki omzet di bawah Rp 100 juta per tahun. Angka ini membuktikan jika dalam Tokopedia modal bukanlah menjadi hal utama, melainkan entrepreneurship.
Selanjutnya, sebanyak sekitar 13% dari populasi penjual merupakan pedagang yang mengekspansi bisnis mereka menggunakan Tokopedia untuk memiliki target pasar yang baru. Menurut William, para pedagang ini mendapatkan peningkatan penjualan sebesar 22% dengan strategi ekspansi mereka ke Tokopedia.
“Dari sisi pemberdayaan ekonomi, Tokopedia terbukti mampu meningkatkan penjualan hingga 22%. Beerapa daerah di luar jawa mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Gorontalo misalnya mencapai 55,09%, Jambi 41,88%, Sulawesi Utara 36,67%, Kalimantan Timur 35,71%, Lampung 34,27%,” tambah Kiki.
Transaksi pun terjadi lintas wilayah Indonesia. Hampir 90% transaksi yang terjadi di kawasan Indonesia Timur, berasal dari Barat (56%) dan Tengah (33%). Sedangkan transaksi yang terjadi di Indonesia Tengah, berasal dari Barat (54%) dan Timur (11%). Artinya, meski sentral grafiti dari penjualan masih terjadi di Barat, tetapi terdapat inter trade dan intra trade dari Barat, Tengah, Timur. Sehingga terjadi keterbukaan ekonomi dengan adanya platform Tokopedia.
Riset LPEM FEB UI juga menyebutkan bahwa Tokopedia membuat para pengusaha mikro, kecil, dan menengah yang berada di daerah dapat membeli bahan baku produk secara murah. Para konsumen produktif itu sebagian besar berada di luar Pulau Jawa. Antara lain di Bengkulu 54,5%, Sulawesi Tenggara 53,85%, Gorontalo 46,15%, Nusa Tenggara Barat 46,15%, dan Maluku 45,5%.
Ciptakan Lapangan Kerja
Terdapat berbagai alasan orang memilih berjualan di Tokopedia. Salah satu alasan yang disebut adalah kemudahan mengelola bisnis dan kepercayaan terhadap Tokopedia. Pegaruh Tokopedia terhadap perekonomian Indonesia pun tak lepas dari jumlah lapangan kerja yang berhasil diciptakan oleh usaha-usaha kecil yang ada.
Menurut riset LPEM FEB UI, terdapat 857 ribu lapangan kerja baru dari Aceh sampai Papua yang diciptakan oleh penjual aktif di Tokopedia. Dilihat dari data Badan Pusat Statistik 2018, Indonesia memiliki 2,99 juta lapangan kerja. Hal ini berarti Tokopedia dapat membuka setara dengan 10,3% dari total lapangan kerja baru untuk Indonesia pada tahun 2018. Sebanyak 309 ribu diantaranya bahkan menjadikan Tokopedia sebagai penghasilan utama.
Jika sebanyak 309 ribu penjual di Tokopedia merupakan angkatan kerja, berarti lebih dari 500 ribu orang adalah non angkatan kerja tapi masuk usia tenaga kerja, seperti ibu rumah tangga dan mahasiswa. Artinya, Tokopedia menciptakan inclusiveness, sesuai dengan tagline mereka Mulai Saja Dulu. Sehingga, di Tokopedia tidak ada diskriminasi dari segi usia maupun pekerjaan.
Kiki juga menambahkan terdapat temuan menarik bahwa perempuan memilih Tokopedia sebagai sumber penghasilan mereka. Terlihat dari 13% dari 857 ribu lapangan pekerjaan yang diciptakan oleh perempuan. Sedangkan untuk keseluruhan, sebanyak 22% penjual di Tokopedia merupakan perempuan.
Persebaran lapangan kerja tersebut antara lain di DKI Jakarta (207.117 lapangan kerja), Jawa Barat (172.348 lapangan kerja), Jawa Timur (112.488 lapangan kerja), Sumatera Utara (21.746 lapangan kerja), Bali (25.699 lapangan kerja), Sulawesi Selatan (7.194 lapangan kerja), dan Nusa Tenggara Barat (3.001 lapangan kerja).
Angka 857 ribu tersebut diperkirakan akan terus naik hingga di penghujung tahun. Tokopedia diprediksi akan ciptakan 1,136 juta pekerjaan untuk tahun 2019.
Berkontribusi 1,5% Perekonomian Indonesia
Dengan lebih dari 5 juta penjual dan lebih dari 90 juta pengguna aktif setiap bulan pada 2018, Tokopedia berkontribusi besar terhadap perkembangan perekonomian Indonesia. Selama tahun 2018 lalu, Growth Merchandise Value (GMV) Tokopedia telah berhasil menembus angka Rp 73 triliun. Nilai ini diperkirakan akan naik menjadi Rp 222 triliun atau setara dengan 1,5% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia di akhir tahun 2019.
Menurut risel LPEM FEB UI, pada tahun 2018 Tokopedia telah berkontribusi sebesar Rp 58 triliun untuk perekonomian Indonesia atau setara dengan 0,05% dari PDB Indonesia 2018. Nilai ini diprediksi akan terus meningkat pada tahun 2019 sebesar Rp 170 triliun.
Kontribusi ekonomi langsung dari Tokopedia ini tidak hanya terjadi di pulau Jawa, namun juga turut berkontribusi besar dalam menggerakan perekonomian daerah, seperti halnya di Sulawesi Utara Rp 160 miliar, Aceh Rp 262 miliar, Kalimantan Timur Rp 933 miliar, Sumatera Utara Rp 2,79 triliun, dan Bali Rp 822 miliar.
Selain dampak langsung terhadap perekonomian Indonesia, hasil riset dari LPEM FEB UI ini juga menemukan bahwa Tokopedia juga turut menambah total pendapatan rumah tangga sebesar Rp 19,02 triliun, yang setara dengan peningkatan pendapatan sebesar Rp 441 ribu untuk setiap angkatan kerja Indonesia.
“Sejak awal Tokopedia berdiri, kami memang berkomitmen untuk dapat memudahkan masyarakat dalam memulai dan menciptakan lebih dengan pemanfaatan teknologi. Menginjak usia yang ke-10 ini, kami terus bertransformasi menjadi Super Ecosystem, yang menjembatani semua pihak dalam misi sejalan untuk maju dan tumbuh bersama,” tutup William.
Sumber: https://marketeers.com/lpem-feb-ui-tokopedia-berpengaruh-besar-pada-perekonomian-indonesia/