Fakultas Ekonomi Progamstudi Ilmu Manajemen berhasil meluluskan doktor ke 206 dari jurusan Manajemen Pemasaran Sdr. Guntur S. Siboro berhasil memertahankan disertasinya yang berjudul “’Dampak dari Kesesuaian Strategi Protofolio Merek dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Perusahaan pada Industri Jasa” di depan tim penguji pada tanggal 18 Januari 2016
Situasi ekonomi global yang tidak menentu membuat perhatian korporasi menjadi lebih kritis terhadap efektifitas dan efesiensi dari kegiatan serta strategi pemasaran. Hal ini menyebabkan peran pemasaran di dalam perusahaan perlu terus disesuaikan dalam proses pemilihan, formulasi dan implementasi strategi pemasaran untuk menjawab tuntutan akuntabilitas dalam pencapaian kinerja pemasaran. Karena merek merupakan sumber daya strategis nirwujud yang sangat susah untuk ditiru maka pemilihan strategi merek, untuk mengelola sumber daya merek menjadi sumber daya yang unggul secara komparatif, menjadi sangat penting.
Teori Resource advantage (teori RA) dan teori Dynamic Capabilities (DC) yang menjadi dasar utama dari penelitian ini. Penelitian memperlihatkan kesesuaian antara strategi portofolio merek sebagai kapabilitas pemasaran dan budaya perusahaan sebagai sumber daya pemasaran merupakan kapabilitas pemasaran yang strategis dan spesifik sehingga sangat sulit untuk ditiru, digantikan dan dipindahkan sehingga menciptakan kepuasan pelanggan yang merupakan indikator keunggulan bersaing. Selanjutnya kepuasan pelanggan sebagai ukuran efektifitas pemasaran menghasilkan kinerja keuangan unggul melalui kinerja keuangan profitabilitas sebagai ukuran efesien pemasaran. Teori RA dan teori konfigurasi merupakan dasar untuk menjelaskan kesesuaian antara strategi portofolio merek dan budaya organisasi sebagai konfigurasi ideal untuk meningkatkan kemampuan perusahaan mengembangkan keunggulan komparatif sumber daya nirwujud tersebut.
Penelitian ini berbeda dari penelitian yang sebelumnya karena menghubungkan strategi merek dengan konteks organisasi sebagai penentu kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan diukur dengan ukuran kinerja pemasaran berupa kepuasan pelanggan dan kinerja keuangan protabilitas dengan penggunaan data primer berupa kuesioner persepsi untuk menjawab 5 pertanyaan yaitu (1) apakah strategi portofolio merek mempengaruhi posisi pasar dan kinerja keuangan perusahaan, (2) apakah budaya organisasi mempengaruhi posisi pasar dan kinerja keuangan perusahaan, (3) apakah terdapat hubungan strategi portofolio merek dan budaya organisasi dalam menentukan kinerja perusahaan, (4) apakah kesesuaian strategi portofolio merek dan budaya organisasi menghasilkan keunggulan komparatif sehingga menyebabkan kinerja pemasaran dan kinerja keuangan unggul dan (5) seperti a[a bentuk hubungan kesesuaian dimensi strategi portofolio merek dan dimensi budaya organisasi yang menghasilkan kinerja unggul.
pengujian model penelitian dilakukan pada industri jasa, yaitu industri telekomunikasi, karena sifat interaksi pelanggan dengan perusahaan dalam indrustri jasa menunjukan hubungan yang erat antara merek dan budaya organisasi. Subyek penelitian terdiri dari 296 pegawai perusahaan yang bekerja pada 9 perusahaan telekomunikasi di Indonesia.
Konstruk-konstruk yang diukur dari persepsi pegawai fungsi komersial perusahaan telekomunikasi berupa konstruk strategi portofolio merek, budaya organisasi, kepuasan pelanggan dan kinerja keuangan protabilitas. Selanjutnya teknis analisis faktor digunakan untuk memperoleh nilai konstruk-konstruk tersebut, yaitu Startegi Portofolio Merek, Budaya Organisasi, Kepuasan Pelanggan dan Kinerja Keuangan Profitabilitas.
Teknik analisis statistik dari konsep “fit as covariation” (kesesuaian sebagai pola kovariasi antara variabel yang secara teoritis berhubungan) dan “fit as profile deviation’ (kesesuaian sebagai tingkat ketaatan terhadap profil ideal) yaitu berupa analisis Structural Equation Modelling (SEM) dan analisis cluster dan regresi. Analisis SEM digunakan untuk menguji hipotesis utama penelitian terkait dampak kesesuaian antara strategi portofolio merek dan budaya organisasi terhadap kepuasan pelanggan dan kinerja keuangan profitabilitas. Sementara analisis cluster dan regresi dipergunakan untuk melihat pemahaman lebih mendalam tentang kombinasi dimensi Strategi Portofolio Merek dan dimensi Budaya Organisasi yang menghasilkan profil ideal yang menghasilkan kinerja unggul.
Hasil pengujian hipotesis melalui analisa SEM memperlihatkan bahwa data yang dikumpulkan mendukung diterimanya hipotesa utama yaitu kesesuaian antara strategi portofolio merek dan budaya organisasi akan meningkatkan kinerja perusahaan. Data yang dikumpulkan juga mendukung diterimanya hubungan positif antara strategi portofolio merek dengan kinerja serta budaya organisasi dengan kepuasan pelanggan walaupun hubungan budaya organisasi dengan kinerja keuangan profitanilitas tidak signifikan. Sementara analisa “fit as profile deviation” pada data yang dikumpulkan, selain mendukung hubungan negatif ketidaksesuaian strategi portofoliomerek dan budaya organisasi terhadap kinerja juga memperlihatkan adanya profil ideal yang menghasilkan kinerja unggul.
Hal ini berarti bahwa dalam industri jasa, untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan kinerja keuangan profitabilitas perlu diperhatikan penciptaan keunggulan komparatif berupa kesesuaian strategi portofolio merek dan budaya organisasi.