Pentingnya Peran Orang Tua Dalam Suksesnya Pendidikan Anak

Pentingnya Peran Orang Tua Dalam Suksesnya Pendidikan Anak

 

Melva Costanty – Humas FEB

DEPOK – Pendidikan menjadi salah satu aspek penting untuk menggapai cita-cita dan mendapatkan hidup yang baik. Orang tua berperan dalam mendampingi, baik dalam masa sekolah maupun pendidikan tinggi. Hal ini difasilitasi dengan pertemuan dengan wali murid yang diadakan oleh Program Studi Kelas Khusus Internasional (KKI) di Auditorium Soeria Admadja, Gd. Dekanat, Lt. 2, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Kampus Depok (19/09/17).

Dalam pertemuan tersebut, hadir Isfandiary Djafaar, Ketua Program Studi KKI, Irfan Syaebani, Ketua Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) FEB UI, serta Dewi Hanggraeni, Ketua POM FEB UI.

Irfan Syaebani memperkenalkan berbagai kegiatan ekstra dan organisasi level fakultas yamg memfasilitasi minat mahasiswa. Irfan berharap agar orang tua dapat mendukung kegiatan anak-anak mereka di luar kegiatan belajar. “Kegiatan diluar kelas akan mengasah soft skill mahasiswa. Jika mereka hanya pintar didalam kelas, tapi tidak ada soft skill-nya nanti jadi nggak sempurna. Tujuannya adalah cerdas akademis dan emosional.”

Dewi Hanggraeni memperkenalkan POM dan kegiatannya sekaligus mengajak orang tua untuk turut aktif mendukung pendidikan mahasiswa yang tidak mampu.

 

Isfandiary Djafaar  menjelaskan mengenai sistem akademik Program KKI, seperti perbedaan program single dan dual degree, universitas partner, hingga perhitungan nilai dan absen. Peran orang tua juga penting dalam mendampingi mahasiswa pengambilan jurusan dan tujuan universitas parner. “Peran orang tua dlm pengambilan jurusan. feel free utk berkomunukasi dg kami soal ini utk menghindari gagal di tengah2.”

Wulan Ardiani, Market Reseacher sekaligus wali mhasiswa jurusan Manajemen, program KKI 2019 menngatakan bahwa kegiatan ini sangat membantu memberikan informasi yang diperlukan terutama mengenai peraturan dan sistem akademik secara umum. “Jadi saya tahu nantinya menyiapkan anak saya.” Namun, Wulan merasa informasi terkait program single degree masih kurang. “Kebetulan anak saya program single degree, tapi tadi lebih banyak dijelaskan soal double degree. Masih banyak yang bingung.”