Azolla Degita Azis Kaji Dampak Ketidakpastian Lingkungan Bisnis Terhadap Efisiensi Investasi
Melva Costanty – Humas FEB UI
DEPOK – Program Pascasarjana Ilmu Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia mengadakan sidang terbuka Promosi Doktor Azolla Degita Azis (1406590816) di Auditorium Pascasarjana, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, Kampus Depok, pada Jumat (20/12/2019).
Sidang Promosi ini doktor ini diketuai oleh Prof. Nachrowi D. dengan pembimbing, Sylvia Veronica, N.P.S., S.E., Ak., (Promotor), Dr. Fitriani, S.E., M.Si., Ak., (Ko-Promotor 1) dan Dr. Lianny Leo, S.E., M.Si., CPA., CMA., (Ko-Promotor 2). Selaku tim penguji, Hilda Rosieta, Ph.D., (Ketua Tim Penguji), Dr. Ratna Whardani, Prof. Roy Sembel, Ph.D.
Disertasi yang diangkat berjudul “Dampak Langsung Dan Tidak langsung Ketidakpastian Lingkungan Bisnis Terhadap Efisiensi Investasi”. Azolla mengangkat tema ini karena menemukan gap antara penelitian terdahulu, yaitu ketidakpastian lingkungan bisnis yang dapat menaikkan atau menurunkan sensitifitas. Namun, dalam penelitian ini ditemukan ada variabel baru, yaitu kualitas laporan keuangan. Antara variabel itu, makanya kualits laporan keuangan sangat berperan penting. supaya bisa menurunkan ketidakpastian lingkungan bisnis itu. Jadi investasi jadi mengingkat. Fenomena lain, seperti tingkat Incremental Capital-Output Ratio (ICOR) Indonesia secara nasional juga menurun, diatas 4-5%. TIngkat ICOR diatas 4% menunjukkan bahwa tidak tercapainya investasi di suatu negara.
Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan perusahaan terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode tahun 2012-2014. Hasil penelitian ini menunjukkan ketidakpastian lingkungan bisnis berpengaruh negatif terhadap efisiensi investasi secara langsung maupun tidak langsung. Penelitian ini membuktikan bahwa manajemen resiko dapat melemahkan pengaruh negatif ketipakpastian lingkungan bisnis terhadap efisiensi investasi dan memperkuat pengaruh positif kualitas laporan keuangan terhadap efisiensi investasi.
Azzola mengaku persistensi dalam mengerjakan disertasinya merupakan tantangan terbesar. Tanggung jawab moral sebagai penerima beasiswa dan dukungan dari orang-orang terdekat menjadi semangat untuk menyelesaikan disertasinya. “Kalau dari tiga hal, ide, dana sama persistensi. Kalau saya yang paling sulit persistensi itu. Kalau pas kuliah ‘kan gampang. Ada jadwalnya. Kalau disertasi itu tergantung kitanya mau kerjain kapan.”
Pengerjaan disertasi memang tidak mudah. Konsistensi untuk membuat progress serta melawan rasa ‘harus sempurna’ menjadi pesan Azolla. “Disertasi yang baik itu ‘kan disertasi yang selesai. Jadi, kadang kita merasa harus perfeksionis, dari dalam diri kita sendiri. Seperti merasa “Disertasi ini harus perfect, padahal tidak ada disertasi yang perfect. Kadang pembimbing itu cuma mintanya sedikit. Tapi kita ingin kasih yang lebih gitu. Jadi kepentoknya itu sama pikiran-pikiran di dalam diri sendiri, ‘Pengennya ini, itu…’, padahal pembimbingnya tidak minta. Jadi nanti ketemu pembimbing lagi, ini apa, direvisi lagi.” Terlebih, Azolla merasakan hal yang sama. “Saya juga kendalanya gitu, untuk konten analisis yang mengumpulkan data per-perusahaan. Saya pakai kaya asisten data. Saya merasa ada ketakutan sendiri, ‘Ini benar nggak ya datanya, benar ga ya ngerjainnya itu.” Saya maunya saya sendiri yang kerjain. Kaya kurang kepercayaan terus perfeksionis. Itu kaya bumerang, jadi bikin lama sebenarnya.”
Dengan demikian, Dewan Pimpinan Sidang terbuka promosi doktor memutuskan, Azolla Degita Azis dinyatakan lulus dengan predikat Sangat Memuaskan dan berhasil mendapat gelar Doktor yang ke-68 Bidang Akuntansi. Selamat kepada Dr. Azolla Degita Azis! (Des)