Departemen Manajemen FEB UI, Diskusi Online Buku: “Geliat Kritis dalam Penelitian Sosial”

0

Departemen Manajemen FEB UI, Diskusi Online Buku: “Geliat Kritis dalam Penelitian Sosial”

 

Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI

DEPOK – Departemen Manajemen FEB menggagas diskusi online Buku “Geliat Kritis dalam Penelitian Sosial: Catatan Para Peneliti” terbitan Yayasan Pustaka Obor Indonesia dengan menggunakan aplikasi Zoom Meeting dan Youtube, pada Senin (20/4/2020).

Pembicara pada diskusi online buku ini terdapat 5 orang, yaitu Kanti Pertiwi (Dosen & Peneliti FEB UI), Hani Yulindrasari (Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan, UPI), Mutia Rizal (ASN Pemerintah Pusat), Pratiwi Retnaningdyah (Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, UNESA), dan Sofie Dewayani (Pengembangan SDM, ITB), serta dimoderatori oleh Caroline.

Arief Wibisono Lubis, Ketua Departemen Manajemen FEB UI memberikan sambutan pembuka untuk memulai jalannya diskusi ini. Dalam pembukaannya Arief, mengatakan, kegiatan riset atau penelitian tidak terpisahkan kiprahnya dari FEB UI, maka, perspektif penelitian kritis ini sangat penting dilakukan di Indonesia, mengingat, posisi Indonesia masih diwarnai oleh kesenjangan di berbagai bidang seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan teknologi. Oleh karena itu, perlu adanya peran peneliti untuk melakukan penelitian dalam mengatasi kesenjangan di berbagai bidang tersebut.

Buku Geliat Kritis ditulis oleh para peneliti dari beragam disiplin ilmu, dan menggarisbawahi pentingnya penelitian sosial memiliki kepekaan terhadap isu kesenjangan.

Sementara itu, menurut Kanti Pertiwi, Dosen dan Peneliti di FEB UI yang membahas mengenai “Korupsi dan Antikorupsi: What Next?,” bila ditinjau, buku “Geliat Kritis dalam Penelitian Sosial: Catatan Para Peneliti,” berbicara tentang satu perspektif yang melihat korupsi dengan pendekatan kritis yang disebut sebagai Studi Krisis Manajemen.

Korupsi merupakan konstruksi sosial dan mempunyai makna subjektif. Konseptualisasi korupsi sebagai konflik antara publik dengan privat bukan sesuatu yang berlaku universal. Sehingga, perlu adanya analisis dengan memberikan perhatian pada makna yang majemuk di konteks sosial, ekonomi, budaya, politik, dimana korupsi itu muncul.

“Secara umum, Studi Krisis Manajemen apabila diterapkan pada fenomena lain seperti praktik organisasi, bisa melihat bagaimana berbagai retorika manajemen atau organisasi dibangun. Contohnya, mahasiswa khususnya di Departemen Manajemen FEB UI belajar tentang job satisfaction, motivation, career, engagement, dan performance,” ucap Kanti Pertiwi sebagai pembicara dan penulis buku tersebut. Namun belum ada yang memeriksa bagaimana konsep-konsep ini lahir, suara siapa yang dominan dan siapa yang diabaikan.

“Hal tersebut membuka peluang terhadap suara-suara yang selama ini dimarjinalkan atau tidak didengar di suatu organisasi, supaya diberikan kesempatan untuk berkontribusi dalam mempengaruhi suatu kebijakan yang diambil. Jadi tidak hanya mendengarkan suara yang dominan saja,” tutupnya.

Sekilas mengenai Buku Geliat Kritis dalam Penelitian Sosial: Catatan Para Peneliti

Judul: Geliat Kritis dalam Penelitian Sosial: Catatan Para Peneliti.

Penulis: Kanti Pertiwi, Ph.D. dan Hani Yulindrasari, Ph.D.

Penerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia (2019).

Buku ini membangkitkan harapan yang besar bahwa akan lahir dan menguatnya pengetahuan yang berakar pada pengalaman Indonesia untuk dunia. Para penulisnya datang dari latar keilmuan yang berbeda-beda, dari manajemen, sains-teknologi, sampai psikologi dan sastra. Mereka menggeluti persoalan lapangan yang beraneka, dari korupsi sampai autisme, dengan satu pijakan yang sama: perspektif kritis. Pengetahuan yang terbangun lahir dari empati, pergulatan diri, refleksi atas kesulitan dan kesalahan. Inilah akar pengetahuan sejati (Melani Budianta, Guru Besar Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia). (hjtp)