Departemen Akuntansi adakan : Halalbihalal dan Sharing Session Predicting Post Pandemic Business Landscape Using Data and Analytic
Hana Fajria – Humas FEB UI
Depok – (13/06/2020) Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, mengadakan Halalbihalal hari Sabtu, 13 Juni 2020, yang sangat berbeda dengan sebelum-sebelumnya. Tradisi FEB UI untuk saling bermaaf-maafan yang biasanya dilakukan secara fisik hari itu dilakukan secara daring.
Acara diawali dengan sambutan singkat dari Dr. Ancella A. Hermawan, MBA., CA., ACMA., CGMA, selaku Ketua Departemen Ilmu Akuntansi FEB UI. “Walaupun dengan tidak berjabat tangan, namun kita tetap memperat silaturahmi dan melihat tantangan di depan yang semakin berat, tentunya kita semakin kompak merapatkan barisan untuk bisa mencapai hal yang terbaik. Halalbihalal kali ini kita adakan sharing session untuk menambah pengetahuan, karena tahun 2020 ini FEB UI melakukan revisi kurikulum. Kurikulum yang baru ini mendekati kebutuhan terkini. Dengan adanya perkembangan teknologi, kemampuan data analytic itu menjadi penting, terutama pada kondisi yang uncertain karena adanya pandemi, supaya kita tetap bisa survive dan selalu menjadi yang terdepan,” ujar Ancella.
Sharing Session disampaikan oleh Sally Taher (Founder of Red and White Consulting Partners LLP) mengenai Predicting Post Pandemic Business Landscape Using Data and Analytic, dengan moderator Selvy Monalisa, dosen Akuntansi FEB UI. Pada sesi ini, Sally berbagi informasi dan pengalaman tentang pandemi dan bagaimana kemampuan analytic, dengan mengkonversi data menjadi sebuah insight atau makna dapat dijadikan bahan mengambil keputusan. “We can’t predict the future but we can definitely prepare our business to face unforeseen challenges”, tandasnya.
“Pelajaran yang dipetik selama pandemi, antara lain, yang pertama relevan, bukan hanya untuk pandemi tapi pada kondisi apa pun. Kedua, beradaptasi cepat, menggunakan momen pandemi ini untuk selalu beradaptasi, seperti pada quote/moto. Sebenarnya yang bisa bertahan didunia ini bukan yang paling pintar, tetapi yang bisa beradaptasi dengan situasi, disesuaikan dengan realitas baru di semua aspek, menyesuaikan produk dengan kebutuhan dinamis lokal. Yang ketiga tentunya dapat menemukan solusi baru dan tetap terhubung dengan klien/costumer.
Semua harus memakai pendekatan analytic atau data. Pertama, dengan diversifikasi produk, jangan bergantung pada satu bagian dari bisnis anda untuk sukses sepenuhnya. Kedua, temukan pelanggan terbaik anda, strategi lama anda tidak akan berfungsi lagi dan anda mungkin harus berjuang untuk mendapatkan pelanggan baru jika tidak mengadopsi cara baru. Ketiga, mulai risiko pengelolaan, anda tidak akan dapat memprediksi masalah yang mungkin terjadi di masa depan tetapi anda tentu dapat mengambil beberapa langkah untuk mempersiapkan diri dengan lebih baik, ” ujar Sally.
“There are many things in life we can not control, but there are some things in life that we definitely can control. Take our game to the next level and be someone that other people look forward to seeing,” tutup Sally.
Sesi dilanjutkan diskusi dan tanya jawab dan pembacaan doa oleh Eko Wisnu, kemudian diakhiri ucapan Selamat Halalbihalal dari para Pimpinan Prodi, Guru Besar dan Perwakilan tiap Angkatan.(hjtp)