CEO TALKS ILUNI MMUI, New Normal : “Stimulus Pemulihan Ekonomi dan masa depan UMKM”
Hana Fajria – Humas FEB UI
DEPOK – (29/07/2020) Ikatan Alumni Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (ILUNI MM UI), selenggarakan webinar CEO Talks dengan tema New Normal : “Stimulus Pemulihan Ekonomi dan masa depan UMKM”. Pembicara acara ini ialah Amin Mas’udi Direktur Bisnis mewakili Direktur Utama PT. Jamkrindo dan Bpk Krisdianto, Direktur Bisnis mewakili Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDPB). Acara ini dipandu oleh Ir. Nanang E Raswandi, MM, MBB, Founder dan Senior Consultant BpXcellence Consulting.
Arief Wibowo, Ketua MM Iluni membuka acara webinar, dilanjutkan keynote speech oleh Hanung Harimba dari Deputi Bidang Pembiayaan, mewakili Menteri Koperasi dan UKM. “Masalah utama yang dihadapi UMKM itu adalah masalah pemasaran dan menurunnya permintaan serta keterbatasan bahan baku. Oleh karena itu UMKM mendapat perhatian dari pemerintah, dengan dukungan beberapa program untuk pemulihan ekonomi diantaranya program dari sisi supply side dan Sprogram hibah untuk UMKM, karena dipandang perlu untuk mendorong UMKM menjalankan bisnis kembali. Seminar ini dapat memberi gagasan, sumbangan pemikiran yang bisa dijadikan formula untuk menghasilkan kebijakan baru,” papar Hanung.
Lebih dari 50% UMKM tidak survive dan diprediksi 43 % UMKM akan berhenti beroperasi dalam beberapa bulan ke depan, karena tekanan pelaku usaha khususnya UMKM baik dari sisi penawaran maupun permintaan belum sebanding. Sasaran strategis Kementerian Koperasi dan UKM adalah fokus pada Usaha Menengah berbasis sektor riil melalui sinergi lintas stakeholders. Terdapat 3 fase strategi pemerintah melaui LPDB-KUMKM dalam pemulihan ekonomi nasional, pertama fase induksi dengan restrukturisasi terhadap mitra, kedua fase pemulihan dengan penyaluran bunga murah dan ketiga fase penumbuhan dengan relaksasi peraturan.
Bentuk efektifitas stimulus program dari pemerintah ialah realisasi dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar 1 triliyun untuk sekitar /266 koperasi sehat. Adapun strategi dan hal yang harus dilakukan agar stimulus tepat sasaran dan efektif, diantaranya pemilihat target koperasi, perbaikan bisnis proses, perluasan pelayanan, serta pemberdayaan sumber daya manusia. Salah satu indikator keberhasilan pengembangan UMKM adalah seberapa banyak UMKM yang naik kelas menjadi Usaha Besar.
Amin Mas’udi dari Jamkrindo dalam pemaparannya mengatakan, LPDB-KUMKM merupakan satuan kerja Kementerian Koperasi dan UKM di bidang pembiayaan, yang mengelola dana bergulir untuk perkuatan permodalan bagi Koperasi dan UMKM sebagai anggota koperasi. Tujuannya membantu perkuatan permodalan langsung ke koperasi dan UMKM melalui koperasi. Untuk strategi pengelolaan risiko kredit, Jamkrindo menggunakan analisa j-score. Selain penjaminan, Jamkrindo memiliki platform umkmlayak.co.id untuk membantu UMKM mengakses pembiayaan.
Penunjukan Jamkrindo oleh Pemerintah melalui PMK Nomor 304/KMK.08/2020 sebagai penjamin kredit modal kerja kepada UMKM yang terdampak Covid 19, memberikan fasilitas kredit dapat berupa tambahan modal kerja atau modal kerja baru, coverage penjaminan maksimal 80%, dan Terms and Condition khusus penjaminan PEN serta imbal jasa penjaminan yang dianggarkan oleh Pemerintah.
Dalam penutupan, para pembicara menyatakan, LPDB selaku perwakilan Pemerintah tetap membantu serta mendukung para UMKM, yang tidak memiliki modal atau pun tidak mempunyai agunan, untuk tetap berani berusaha. Adanya kemauan tentunya akan ada jalan keluar, Jamkrindo pun selalu sedia membantu, sehingga ekonomi Indonesia tetap terus berkembang. Mereka berharap tetap dapat bertukar pikiran agar menemukan gagasan-gagasan baru untuk terwujudnya pemulihan ekonomi. (hjtp)