Webinar Series LM FEB UI, “Manajemen Talenta di Holding BUMN”
Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI
DEPOK – (3/8/2020) Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia mengadakan webinar series, bertajuk “Manajemen Talenta di Holding BUMN” pada Senin (3/8/2020).
Saat ini pengelolaan Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) sudah berbasis kompetensi, termasuk manajemen talenta. Pengelolaan manajemen talenta di BUMN telah memasuki babak baru dalam proses tata kelola perusahaan. Tantangan dan peluang tidak hanya pada program dan sistem yang fokus pada target memperkuat dan mengembangkan SDM unggul, mulai dari saat pertama bergabung di perusahaan (on boarding), kemudian saat sudah berada di dalam perusahaan, hingga pada akhirnya perusahaan berupaya menciptakan nilai tambah dan sukses menarik kandidat terbaik untuk bergabung bersama di perusahaan.
Webinar series LM FEB UI dibahas bersama narasumber, Niken Ardiyanti, M.Psi., Psikolog sekaligus Konsultan LM FEB UI, dengan moderator Mone S. Andrias, Ph.D., Konsultan LM FEB UI.
Niken Ardiyanti, sebagai narasumber, menyampaikan bahwa tujuan dan langkah strategis pembentukan holding di BUMN untuk peningkatan nilai, penguatan daya saing, perluasan jaringan usaha, dan kemandirian pengelolaan BUMN. Selain itu, dengan melakukan penguatan kelembagaan dan mekanisme kerja BUMN, serta peningkatan tertib administrasi, melalui penyempurnaan proses penatausahaan, maka saat ini, sudah 7 holding BUMN yang berhasil dibentuk, di antaranya pupuk (1997), semen (2012), perkebunan (2014), tambang (2017), migas (2018), farmasi (2019), dan asuransi (2020).
Pada dasarnya, manajemen talenta merupakan kegiatan pengelolaan SDM dengan target mencapai sasaran operasional strategis perusahaan secara efektif, dan fokus pada portofolio SDM bertalenta yang optimal. Selain itu, pengelolaan SDM unggulan dengan cara yang tepat akan meningkatkan nilai keunggulan secara konsisten bagi perusahaan.
“Peran middle manager sebagai agen perubahan manajemen talenta di perusahaan, diawali dari aktivitas mengumpulkan dan mengelola informasi, menentukan dan mengarahkan alternatif solusi, mengelola dan mengordinir di internal maupun lintas fungsi, hingga menerjemahkan strategi bisnis ke dalam inisiatif rencana aksi tindakan,” ucap Niken.
Sementara itu, peluang strategis bagi manajemen di perusahaan berfokus pada pengembangan kapabilitas softskills para manajer madya, sebagai agen perubahan dalam mengimplementasi manajemen talenta di perusahaan. Pengembangan dilakukan melalui pemberian umpan balik, untuk meminimalisasi gap antara peran, fungsi dan peluang pengembangan, dengan persyaratan organisasi. Komitmen perubahan berasal dari manajemen puncak, sebagai figur pimpinan sekaligus pendorong momentum perubahan. Manajemen puncak memastikan seluruh pertimbangan pengambilan keputusan mengacu pada insights yang diperoleh dari data.
“Terdapat tiga aspek tantangan pengelolaan manajemen talenta, pertama administrasi dalam hal sistem dan prosedur tupoksi. Kedua, adaptasi dalam kompetensi fungsional, manajerial, sistem SDM berbasis teknologi. Ketiga, akselerasi terhadap kompetensi strategis, bisnis, manajemen perubahan, data analytics dan science, big data, dan Internet of Things (IoT),” demikian Niken menutup sesi materinya. (hjtp)