Ari Kuncoro di Squawk Box, CNBC Indonesia: Sektor Manufaktur Indonesia Membaik, Posisi Neraca Dagang Kian Sehat
Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI
DEPOK – (16/4/2021) Rektor Universitas Indonesia, Prof. Ari Kuncoro, Ph.D., dalam acara Squawk Box, CNBC Indonesia bersama host Surya Brata, (Jum’at, 16/04/2021) menilai tren surplus neraca dagang sepanjang pandemi kurang sehat karena terjadi akibat turun tajamnya impor dibandingkan ekspor.
Namun untuk kinerja neraca dagang di Maret 2021 dinilai lebih baik terutama sisi ekspor dan impor yang ditopang peningkatan konsumen dalam negeri dan tumbuhnya kinerja manufaktur seiring dengan membaiknya permintaan. Dengan menggeliatnya perang dagang AS-China, membuat industri manufaktur Indonesia mengalami pertumbuhan. Ini suatu perkembangan yang sehat dan terpenting bukanlah surplus tetapi pergerakan dari masing-masing ekspor dan impor.
Ari melanjutkan, impor Indonesia mengalami peningkatan sebesar 25,7%. Hal ini terjadi akibat efek dari naiknya konsumsi manufaktur barang tahan lama dan ekspor manufaktur dalam negeri. Ini murni kegiatan ekonomi dunia dan Indonesia.
Di sisi lain, China sudah merilis data pertumbuhan ekonomi di kuartal 1-2021 sebesar 18,3% secara year on year. Setelah China perlu tunggu kondisi India, jika naik berarti ada tambahan tenaga ke Indonesia yang berdampak pada pertumbuhan manufaktur di Indonesia yang disuntikkan ke kota-kota besar dan menengah. Misalnya, China beli barang mentah ke Indonesia, yaitu besi baja. Walaupun pertumbuhan ekonomi China meningkat, akan tetapi barang mentah masih impor dari Indonesia.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia ditargetkan sebesar 4,5% – 5,3% pada tahun 2021. Saya masih optimis dibatas bawah sekitar 4,4% – 4,5%. Pemerintah lebih baik mengambil sisi median dan terpenting sustain,” demikian Ari menutup sesinya.