Ari Kuncoro di CNN Indonesia: Ekonomi RI Mulai Pulih?

0

Ari Kuncoro di CNN Indonesia: Ekonomi RI Mulai Pulih?

 

Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI

DEPOK – (6/5/2021) Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan catatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal I 2021. Hasilnya, ekonomi Indonesia masih terjebak resesi dan masih tumbuh negatif dengan pertumbuhan minus 0,74%.

Profesor Ari Kuncoro, Rektor Universitas Indonesia, dalam wawancara di After 10, CNN Indonesia, dengan topik “Ekonomi RI Mulai Pulih?” bersama host  Nasution, pada Kamis (6/5/2021), mengatakan ekonomi Indonesia di Kuartal I-2021 masih tumbuh negatif akibat belum turunnya kasus Covid-19, yang membuat keyakinan masyarakat untuk bertransaksi  masih rendah. Masyarakat masih enggan melakukan perjalanan atau travel, pergi ke mall, dan sebagainya. Namun, saat ini masyarakat sudah mulai membeli peralatan rumah tangga seperti furnitur. Situasi ini menggambarkan masyarakat masih konservatif terhadap apa yang terjadi.

“Akan tetapi, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang minus 0,74% menunjukkan pergerakan pemulihan dan aktivitas ekonomi mulai menggeliat. Hal ini didasari berbagai macam program kebijakan dan stimulus pemerintah. Apabila semua kondisi sudah normal kembali maka daya ungkit meningkat. Pemerintah harus bisa melakukan improvisasi penggabungan antara teknologi modern dan mobilitas demi meningkatkan daya beli masyarakat,” Ari menuturkan.

Presiden Joko Widodo sudah mengumumkan untuk menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di Kuartal II-2021 nanti sebesar 7 persen. Hal ini melihat lokomotif dunia antara AS-China sudah mulai bergerak dan memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor. Selain itu, target tersebut bisa berjalan jika aktivitas transaksi masyarakat mulai agak normal, karena selama pandemi sebagian besar masyarakat menahan uangnya untuk bertransaksi dan memilih menabung.

Menurut Ari, pemulihan ekonomi Indonesia seperti inilah bergerak berbentuk V namun masih datar. Apabila bisa memanfaatkan permintaan yang tertahan maka kita berhasil menembus Kuartal II sebesar 7 persen.

“Pepatah mengatakan it takes two to tango, harus ada dua orang agar bisa menari tango. Artinya, sisi supply dan demand harus jalan sehingga roda perekonomian bisa berputar. Namun, yang terpenting ialah inflasi dan impor harus dikendalikan sehingga mengurangi melebarnya defisit neraca berjalan dan menjaga nilai tukar rupiah. Keseimbangan antara pertumbuhan, inflasi, dan neraca berjalanlah yang harus dijaga,” demikian Ari menutup sesinya. (hjtp)