UKM Center FEB UI bersama BPDP-KS Gelar Talkshow, “Peta Jalan Pengembangan dan Pembinaan UKM Sawit di Indonesia” danĀ
Launching BukuĀ
DEPOK – (7/12/2021) UKM Center Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UKM Center FEB UI) bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) menyelenggarakan talkshow, dengan tema āPeta Jalan Pengembangan dan Pembinaan UKM Sawit di Indonesiaā sekaligus launching buku āKilas Balik Program Pemberdayaan UKM Sawit Proses Mendorong UKM Sawit agar Naik Kelasā yang diselenggarakan secaraĀ hybrid (luring dan daring) di Hotel Swiss-Belresidences Rasuna Epicentrum, Jakarta, Selasa (7/12). Kegiatan ini dibuka oleh T.M. Zakir Sjakur Machmud, Kepala UKM Center FEB UI dan Helmi Muhansyah, Kepala Divisi UKMK BPDP-KS mewakili Direktur Utama BPDP-KS, Eddy Abdurachman.
Pada kesempatan ini, Menteri Koperasi dan UMKM RI, Teten Masduki secara online menyampaikan keynote speech yang berisi dukungan bagi pengembangan dan pendampingan bagi UMKM dan koperasi berbasis sawit di Indonesia. Ia berharap bersama stakeholder lainnya dapat berjuang bersama dan mengoptimalkan pemberdayaan pelaku UMKM serta koperasi berbasis sawit sebagai upaya mewujudkan usaha sawit yang lestari, bernilai tambah serta menyejahterakan masyarakat.
Kegiatan yang dilakukan secara hybrid ini menghadirkan tiga narasumber, yaitu Adi Martono, Project Manager Program Pemberdayaan UKM Sawit di UKM Center FEB UI, Helmi Muhansyah, Kepala Divisi UKMK BPDP-KS, dan Widodo yang merupakan UKM Sawit binaan dari program ini serta perwakilan dari Asosisasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Kotawaringin Barat, dengan moderator Rico Pratama Putra dari UKM Center FEB UI.
Adi Martono, narasumber pertama, menjelaskan dalam melakukan pendampingan UKM Sawit membutuhkan pendampingan intensif terhadap pengelolaan usaha. Masalah yang kerap dihadapi para UKM Sawit berupa masalah pencatatan keuangan, permodalan, perizinan/legalitas maupun pemasaran. Berdasarkan pengalaman UKM Center FEB UI dalam menjalankan Program Pemberdayaan UKM Sawit tahun 2021 bekerjasama dengan BPDP-KS memgenai pendampingan yang intensif, terbukti dapat meningkatkan kapasitas para pelaku UKM Sawit untuk mengelola usaha mereka.
Salah satu contoh capaian ialah sekitar 80% UKM Sawit binaan telah berhasil mendapatkan perizinan usaha dan mulai melakukan pencatatan keuangan secara berkala, baik manual maupun menggunakan aplikasi pencatatan keuangan, dari yang sebelumnya sama sekali tidak melakukan pencatatan keuangan.
Menurut Adi Martono, kolaborasi antar stakeholder sangat penting untuk dilakukan dalam mengatasi kendala tersebut. Tidak saja antara pemerintah dan lembaga di bawah perguruan tinggi seperti UKM Center FEB UI tapi juga dibutuhkan pelibatan asosiasi. UKM Center FEB UI juga turut melibatkan Universitas Antakasuma di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah sebagai fasilitator lokal dalam program pendampingan ini.
Hal senada juga diungkapkan Widodo, narasumber kedua, bahwasanya UKM Sawit, terutama di Kotawaringin Barat memang membutuhkan pendampingan secara intensif. Terbukti ada perubahan dari kondisi usaha mereka ke arah yang lebih baik setelah dilakukannya pendampingan oleh fasilitator lapangan yang rutin mengunjungi atau mengadakan pertemuan dengan para UKM Sawit. Adanya pendampingan juga membuat para UKM Sawit dapat berkonsultasi mengenai kondisi usaha mereka saat ini.
“Saya berharap ke depannya, program pendampingan semacam ini dapat berlanjut dengan melibatkan lebih banyak lagi stakeholder, baik pemerintah hingga lembaga keuangan. Mengingat para UKM Sawit juga membutuhkan permodalan dalam menjalankan usaha mereka,” tutur Widodo.
Sementara itu, Helmi Muhansyah, narasumber ketiga, mengatakan BPDP-KS berkomitmen dalam mendukung para UKMK Sawit di Indonesia agar lebih maju dan berkembang. BPDP-KS melalui berbagai program yang telah dijalankan, tidak hanya mendorong peningkatan kapasitas UKM Sawit dalam hal pengembangan produk turunan dan penggunaan teknologi saja tetapi juga turut mendorong meningkatnya kapasitas manajemen usaha dari para UKM Sawit tersebut.
“Salah satunya melalui program yang dijalankan bersama UKM Center FEB UI. Adanya peningkatan kapasitas para UKM Sawit melalui program pendampingan ini juga secara tidak langsung turut menguatkan promosi citra sawit Indonesia sebagai bagian dari visi dan misi BPDP-KS selaku lembaga di bawah Kementerian Keuangan,” jelas Helmi.
Di sisi lain, launching buku āKilas Balik Program Pemberdayaan UKM Sawit Proses Mendorong UKM Sawit agar Naik Kelasā merupakan bentuk dokumentasi dari kegiatan pelatihan dan pendampingan UKM Sawit yang bekerjasama antara UKM Center FEB UI dan BPDP-KS di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah pada tahun ini. “Semoga pengalaman dan kisah UKM Sawit yang ditulis dalam buku ini, dapat menjadi pembelajaran dan acuan bagi para pihak terkait untuk dapat merumuskan model pendampingan yang sesuai bagi UKM Sawit di masing-masing daerah, ujar Fahnia Chairawaty, Kepala Divisi Pelatihan dan Pendampingan UKM Center FEB UI.”
Fakta-fakta capaian keberhasilan dalam program pendampingan yang disajikan dalam buku ini menjadi bukti nyata bahwa UKM Sawit memiliki kontribusi positif terhadap pengembangan ekonomi rakyat. “UKM Center FEB UI sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada pihak BPDP-KS yang telah mempercayakan program pemberdayaan UKM Sawit ini, serta kepada pada pemangku kepentingan lainnya atas kelancaran jalannya rangkaian kegiatan dan terbitnya buku ini,” ucap T.M. Zakir Sjakur Machmud di dalam sambutannya.
Kegiatan ini dihadiri dan diikuti oleh berbagai kalangan, baik dari praktisi, perwakilan asosiasi, lembaga-lembaga pemerintah yang berkaitan dengan industri sawit maupun pemberdayaan UMKM. Dalam kegiatan ini juga diserahkan buku secara simbolis kepada Ari Anindya, Asisten Deputi Rantai Pasok Kementerian Koperasi dan UMKM RI.
UKM Center FEB UI
Kontak person:
Bondan (+62 812-9088-9618)