Dikukuhkan sebagai Guru Besar UI, Djoni Hartono Ingatkan Pentingnya Pengelolaan Energi Nasional

0

Dikukuhkan sebagai Guru Besar UI, Djoni Hartono Ingatkan Pentingnya Pengelolaan Energi Nasional

 

Rifdah Khalisha – Humas FEB UI

DEPOK – (11/12/2021) Prof. Djoni Hartono (Sekretaris Program Studi Ilmu Ekonomi – Program Magister dan Doktor FEB UI) dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap FEB UI secara virtual, pada Sabtu (11/12).

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia melalui Surat Keputusan resmi menetapkan Prof. Djoni Hartono sebagai Guru Besar Tetap UI pada September 2021. Pada pengukuhannya, ia menuturkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan penting dalam menjalankan karier dan menggelar pengukuhan tersebut.

Djoni membahas “Pengelolaan Energi Nasional: Catatan dan Arah Kebijakan Menuju Pembangunan Berkelanjutan” dalam orasi ilmiahnya. Topiknya sangat relevan dengan perkembangan saat ini, utamanya terkait energi bersih dan transisi energi menuju pembangunan berkelanjutan. Djoni mengatakan bahwa energi memiliki peran yang cukup penting untuk mendorong perekonomian suatu negara. Seluruh aktivitas produksi, mulai dari produksi rumah tangga hingga industri, memerlukan energi. Perlunya pengelolaan energi baik untuk menjamin ketersediaan energi sehingga seluruh masyarakat dapat menikmatinya.

Energi berperan penting dalam pembangunan dan pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs), yakni poin nomor 7, energi bersih dan terjangkau (affordable and clean energy), dan poin nomor 13, penanganan perubahan iklim (climate action).

Djoni memaparkan, “Mendorong terciptanya akses dan distribusi energi bersih adalah suatu keharusan. Namun, tetap harus mempertimbangkan indikator kemiskinan dan ketimpangan energi sebagai ukuran dalam pengelolaan energi untuk melihat capaian kualitas.

“Lalu, menciptakan akses energi bersih bagi semua orang tentu tidak mudah karena pengelolaan energi dengan keberpihakan adalah keniscayaan. Jika tidak, kesejahteraan dan keadilan akan sulit tercapai,” imbuhnya.

Ia mengajak seluruh masyarakat mulai mengedepankan multi-objective optimization daripada situasi trade-off (keputusan ekonomi yang optimum vs transisi energi untuk pembangunan berkelanjutan). Apabila trade-off telah menjadi realitas, pengelolaan energi untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan tentu pilihan yang bijaksana.

Menurut Djoni, bauran kebijakan sangat penting untuk mencapai hasil yang lebih maksimal, baik meminimalkan dampak negatif maupun mengoptimalkan capaian yang diinginkan. Tak kalah penting, kebijakan yang komprehensif, efektif, terukur, memperhatikan waktu implementasi, dan sinkronisasi pun suatu keharusan. Akan tetapi, kebijakan tanpa komitmen, konsisten, dan kehati-hatian, justru khawatirnya mampu memperlambat upaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

“Saya ingin menyimpulkan bahwa membuka diri terhadap paradigma baru, berpikir dan bekerja dengan sedikit lebih keras serta bersinergi adalah suatu keharusan. Akhirnya, pembangunan berkelanjutan itu adalah sebuah realitas dan keniscayaan,” ujarnya menutup orasi. (hjtp)