Promosi Doktor PPIM FEB UI, “Penentuan Net Interest Margin Industri Perbankan dengan Pendekatan Game Theory”

0

Promosi Doktor PPIM FEB UI, “Penentuan Net Interest Margin Industri Perbankan dengan Pendekatan Game Theory”

 

Nino Eka Putra – Humas FEB UI

DEPOK – (29/12/2021) Program Pascasarjana Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (PPIM FEB UI) menggelar sidang terbuka Promosi Doktor Agus Herta Sumarto secara daring, pada Rabu (29/12/2021). Penulisan disertasi yang diangkat oleh Promovendus, berjudul Penentuan Net Interest Margin Industri Perbankan dengan Pendekatan Game Theory.”

Sidang Promosi Doktor ini diketuai oleh Teguh Dartanto, Ph.D., dengan pembimbing Viverita, Ph.D. (Promotor), Zaäfri Ananto Husodo, Ph.D. (Ko-Promotor). Selaku tim penguji, Ruslan Prijadi, Ph.D. (Ketua Penguji), Dr. Buddi Wibowo, Sigit Sulistiyo Wibowo, Ph.D., Dr. Wahyoe Soedarmono, dan Dr. Yogo Purwono.

Promovendus Agus Herta Sumarto mengadakan penelitian dengan memiliki dua tujuan. Pertama, mencoba mengembangkan Risk Averse Dealer Model yang dikembangkan oleh Ho dan Saunders (1981) dalam menentukan Net Interest Margin (NIM) bank. Selama ini, Risk Averse Dealer Model mengasumsikan bank menghadapi kondisi pasar yang sama sehingga memiliki fungsi keuntungan dan fungsi biaya yang sama. Asumsi yang digunakan Ho dan Saunders ini lebih cocok untuk kondisi pasar yang kompetitif. Padahal sebagian negara memiliki pasar perbankan yang tidak kompetitif. Di sisi lain, sejauh ini belum banyak model penentuan NIM bank yang penggunaannya khusus untuk pasar non-kompetitif seperti oligopoli. Dengan menggunakan kerangka game theory, Risk Averse Dealer Model dikembangkan untuk pasar oligopoli.

Tujuan kedua untuk menghitung NIM optimal bank di pasar oligopoli berdasarkan Risk Averse Dealer Model yang telah dikembangkan untuk pasar oligopoli. Industri perbankan di Indonesia digunakan sebagai objek penelitian karena telah terbukti pasar perbankan Indonesia bersifat oligopoli dan memiliki perilaku leader dan follower (Abdullah et al., 2016). Bank yang digunakan sebagai objek penelitian berjumlah 82 bank yang beroperasi dari tahun 2008 – 2017. Bank yang diteliti dibagi ke dalam tiga kelompok scenario, yaitu melibatkan seluruh bank, fokus pada bank yang memiliki pasar kredit yang berasal dari semua sektor ekonomi yang berjumlah 30 unit bank, melibatkan bank-bank yang memiliki pasar kredit yang tersegmentasi di sektor-sektor tertentu berjumlah 62 bank. Di masing-masing skenario, bank dibagi kembali menjadi dua yakni bank dengan aset di atas rata-rata (bank besar/leader bank) dan bank yang asetnya di bawah rata-rata (bank kecil/follower bank).

Menurut Dr. Agus Herta, perhitungan NIM optimal menggunakan kerangka game theory menghasilkan NIM optimal yang relatif stabil atau persisten sepanjang tahun pengamatan dibandingkan NIM optimal (pure spread) Risk Averse Dealer Model. Menurut hasil perhitungan Risk Averse Dealer Model game theory, tingkat NIM bank kecil selama 10 tahun pengamatan masuk ke dalam kategori under optimal yaitu tingkat NIM nya masih berada di bawah tingkat optimalnya.

Hasil penghitungan menunjukkan bahwa bank besar di skenario dua dan tiga memiliki NIM aktual melebihi NIM optimalnya sehingga sebaiknya menurunkan tingkat NIM aktualnya sampai ke tingkat optimal. Sedangkan, pada skenario pertama, NIM bank besar masih berada di bawah NIM optimalnya sehingga masih bisa menaikkan tingkat NIM nya sampai ke tingkat optimal. Selain itu, bank kecil memiliki NIM aktual di bawah NIM optimal di semua skenario.

“Di satu sisi, perhitungan NIM optimal menggunakan kerangka game theory menghasilkan NIM optimal yang relatif stabil atau persisten sepanjang tahun pengamatan dibandingkan NIM optimal (pure spread) Risk Averse Dealer Model. Menurut hasil perhitungan Risk Averse Dealer Model game theory, tingkat NIM bank kecil selama 10 tahun pengamatan masuk ke dalam kategori under optimal yaitu tingkat NIM nya masih berada di bawah tingkat optimalnya,” demikian Dr. Agus Herta menutup presentasinya di sidang terbuka promosi doktor.

Dewan Pimpinan sidang terbuka promosi doktor memutuskan, Agus Herta Sumarto lulus dengan predikat Memuaskan dan berhasil meraih gelar Doktor yang ke-299 Bidang Ilmu Manajemen Keuangan dan Perbankan. Selamat kepada Dr. Agus Herta Sumarto!