Mahasiswa BI dan IEI FEB UI Raih Prestasi Internasional “5th Istanbul Youth Summit”
Rifdah Khalisha – Humas FEB UI
DEPOK – (17/2/2022) Mahasiswa Bisnis Islam (BI) dan Ilmu Ekonomi Islam (IEI), Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, berhasil meraih beberapa prestasi dalam ajang internasional “5th Istanbul Youth Summit” pada Kamis (17/2).
The 5th Istanbul Youth Summit (IYS) merupakan Konferensi Tingkat Internasional (KTI) yang diinisiasi oleh Yayasan Youth Break the Boundaries di Istanbul, Turki sejak 2017. Menginjak tahun ke-5, IYS 2022 mengangkat tema Development Response Plan of the Youth in Crisis Recovery.
Melalui kegiatan ini, generasi muda berbakat dapat bertemu dan beradu gagasan untuk membangun karakter pemimpin masa depan. Sebanyak 6 (enam) mahasiswa BI dan IEI FEB UI turut bersaing sebagai delegates dengan mahasiswa perguruan tinggi di Indonesia dan berbagai penjuru dunia.
Start-Up Investee
Muhammad Dzulfikar Al Anshari (ElEI’18), sebagai Chief Financial Officer (CFO) membuat proyek ekonomi bernama Palapa Initiative. Ia bertanggung jawab atas perencanaan pendanaan dan perkiraan pengeluaran dari proyek. Tidak hanya mahasiswa Jabodetabek yang memprakarsai pembuatan proyek, tetapi mahasiswa dari seluruh Indonesia. Dengan begitu, ada tantangan tersendiri baginya, menjaga komunikasi dengan baik sehingga mampu merampungkan proyek.
“Saya harap, IEI dan FEB UI dapat mendukung para mahasiswa yang ingin berkontribusi dan berprestasi, baik dalam kegiatan nasional maupun internasional, sehingga tidak ada lagi hambatan bagi mahasiswa yang memiliki kesungguhan dalam mengembangkan diri,” ujarnya.
Muhammad Pandu Rizky Briawan (EBI’18) menuturkan hal senada, “Saya memegang peran sebagai Chief Executive Officer (CEO) di proyek sosial yang saya rancang dengan kawan lainnya. Saya penggerak dan penengah dari anggota lain yang merupakan mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia. Saya berharap, BI dan FEB UI dapat menjadi rumah yang strategis yang memfasilitasi mahasiswanya dalam mengembangkan diri dan memberikan kontribusi untuk Indonesia ke depannya.”
The Best Group dan The Best Project Group
Salma Nur Azizah (EBI’19) bercerita, ia membangun proyek mengenai kesehatan mental, tepatnya berperan sebagai Marketing. Proyeknya membantu meningkatkan kesadaran akan kesehatan mental dengan platform sharing anonymous yang bisa diunduh melalui smartphone.
Ia mengungkapkan, “Selama masa pandemi, semua kegiatan diadakan secara daring. Sementara saya masih merasa kurang berpartisipasi dalam kegiatan. Di IYS ini, saya ingin merasakan kembali interaksi langsung dengan satu sama lain untuk mengasah kemampuan bersosialisasi dan bekerja sama tim dalam menyusun suatu proyek. Terlebih, sub-tema yang tersedia berbeda dengan jurusan kuliah sehingga saya dapat menambah wawasan baru.”
Amirah Hana Mufidatulhaq (EBI’18) menjalankan peran sebagai Vice Group Leader. Ia merancang dan mengimplementasikan rangkaian proyek yang bergerak di bidang pendidikan sebagai dampak adanya disrupsi akibat pandemi. Proyeknya menjembatani kesenjangan antara mereka yang memiliki akses pendidikan dan tidak memiliki akses pendidikan, mulai dari penggalangan dana, persiapan relawan pendidikan, dan pembekalan relawan.
Proyek tersebut mengantarkan ia meraih The Best Project Group. Ia berkata, “Tentunya sangat bahagia, saya tidak menyangka akan memenangkannya. Kompetisi ini bukan hanya bersaing dengan delegates dari Indonesia, melainkan dari berbagai penjuru dunia. Suatu kebanggan bagi kami dapat bersaing dan berhasil meraih prestasi ini. Selain itu, sebagai mahasiswa tingkat akhir, prestasi tersebut menjadi penutup dan pemberian terakhir kepada kampus sebelum nantinya lulus dari almamater.”
Delegates
Nabila Salsabilia (EBI’18), berkesempatan tergabung dalam proyek yang berimplikasi baik pada perekonomian dunia. Ia menampilkan proyek Evorlance, sebuah platform yang menjembatani Small and Medium-Sized Enterprises dan Influencer. “Nantinya, digital platform ini akan menjadi wadah bagi para pengusaha atau pekerja (influencer) untuk menemukan rekan bisnis yang tepat dengan aman. Para pebisnis dapat mengenalkan produk secara luas dengan strategi marketing dan branding yang efektif untuk memaksimalkan usaha sehingga mampu merekrut lebih banyak pekerja.”
Rayhan Muhammad Naufal (EBI’19) sebagai Marketing Officer menyusun sebuah proyek di bidang ekonomi. Proyek tersebut memberikan solusi atas krisis ekonomi akibat pandemi, khususnya permasalahan sumber daya manusia dan peningkatan pengangguran di seluruh wilayah di dunia.
“Saya sebagai seorang mahasiswa tentunya ingin selalu mengembangkan potensi diri dengan mengikuti beragam kegiatan yang positif, salah satunya mengikuti IYS. Saya belum pernah mengikuti kegiatan internasional, oleh karena itu saya ingin mencari pengalaman, menambah ilmu, memperluas relasi, serta mengasah keahlian bekerja sama dan bersosialisasi dengan delegasi lain dari latar belakang negara, budaya, dan pendidikan yang berbeda,” pungkasnya.
Lebih dari sekadar meraih prestasi, IYS telah memberikan banyak pengalaman sangat berharga, termasuk international networking. Melalui kegiatan ini, para mahasiswa dapat berdiskusi dengan banyak teman dari berbagai negara, seperti Malaysia, Turki, Palestina, Pakistan, dan sebagainya. Mereka berkesempatan mengenal sosok hebat dari berbagai penjuru dunia dan belajar budaya masyarakat setempat di Turki sebagai negara penyelenggara.
Menurut penuturannya, mahasiswa delegates menerima dukungan penuh dari FEB UI, BI, dan IEI, selama mengikuti ajang internasional IYS 2022, baik secara moral maupun materiil. Tak hanya itu, para dosen pun sangat terbuka memberikan saran konsultasi atas penyelenggaraan proyeknya.
Para mahasiswa delegasi berharap, IEI, BI, dan FEB UI senantiasa terus mengakomodasi dan memfasilitasi mahasiswa lainnya dalam rangkaian konferensi internasional, baik dari support informasi, moral, dan materiil. “Semakin banyak mahasiswa yang berpartisipasi dalam rangkaian konferensi internasional dapat meningkatkan exposure program studi di mata masyarakat umum,” tandas Amirah, salah seorang delegates dari FEB UI.
Seputar IYS 2022
Setiap calon partisipan yang tertarik, harus memilih 1 dari 5 sub-tema yang tersedia, di antaranya Economy, Education, Public Health, Mental Health, dan Public Policy. Sementara programnya, terdiri dari International Summit, Social Project Presentation, Cross-Cultural Exploration, Leadership Training, dan Global Networking. Kemudian, partisipan membuat esai singkat yang memuat argumentasi ide atau inovasi, tentunya harus relevan dengan gagasan pada pilihan sub-tema.
Rangkaian pendaftaran berlangsung mulai 1–31 Agustus 2021 dan pengumuman partisipan terpilih pada akhir September 2021. Setelah itu, partisipan akan bergabung dalam suatu grup berdasarkan pilihan sub-tema. Setiap grup memiliki waktu sekitar 3 bulan untuk merealisasikan rangkaian implementasi proyek dan mempresentasikan saat acara puncak IYS, tepatnya 14–17 Februari 2022.
Indikator penilaian dalam kompetisi IYS 2022 terbagi atas 4 bagian, yaitu (1) penilaian berdasarkan judul proyek (10%); (2) penilaian berdasarkan penjelasan kasus (35%); (3) penilaian berdasarkan diskusi proyek (35%); serta (4) penilaian berdasarkan kesimpulan (35%). (mh)