Rapat Kerja Pimpinan dan Sosialisasi Zona Integritas 2022 FEB UI, Day 1: Sinergi Program Kerja Rektorat UI dengan FEB untuk Mendukung Capaian Universitas

0

Rapat Kerja Pimpinan dan Sosialisasi Zona Integritas 2022 FEB UI, Day 1: Sinergi Program Kerja Rektorat UI dengan FEB untuk Mendukung Capaian Universitas

 

Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI

DEPOK – (29/3/2022) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) mengadakan Rapat Kerja Pimpinan dan Sosialisasi Zona Integritas Tahun 2022 yang berlangsung di ruang Asmarandana, Hotel Swiss-belresort Dago Heritage, Bandung, selama tiga hari, pada 29–31 Maret 2022.

Pada hari pertama (29/3), membahas mengenai sinergi program kerja rekrorat UI dengan FEB untuk mendukung capaian universitas. Dekan FEB UI, Teguh Dartanto, Ph.D., membuka jalannya rapat, menuturkan “Perkembangan FEB UI dalam proses akreditasi AACSB saat ini sedang tahap penulisan self evaluation report (SER) dan rencananya akan divisitasi pada September 2022 oleh PRT (peer review teams) Visit. Tahun ini, FEB UI berharap bisa mendapatkan visitasi dan penilaian akreditasi AACSB. Mengingat, FEB UI sudah berproses panjang selama 7 tahun untuk menantikan akreditasi AACSB.”

Hal senada juga disampaikan Rektor Universitas Indonesia, Prof. Ari Kuncoro, Ph.D., peningkatan peringkat FEB UI memerlukan adanya continuous improvement. Salah satunya, akreditasi AACSB yang bisa dijadikan instrumental peningkatan peringkat dan prestasi bagi FEB UI. Untuk mencapai AACSB nantinya, FEB UI dituntut harus serba bisa, seperti menjadi scientist, negociator, promotor maupun penggerak.

Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris, memaparkan bahwa mahasiswa dan dosen merupakan sumber kekuatan dalam meningkatkan reputasi UI. Pada dasarnya, pemerintah meminta UI agar menerima mahasiswa baru lebih banyak, namun UI hanya bisa menerima 8000 mahasiswa. UI perlu melakukan keberanian double entry agar bisa memenuhi permintaan pemerintah dan pastinya menambah pemasukan. Namun, beban dosen mengajar menjadi bertambah. “Ini bisa diatasi melalui otomatisasi dengan dibuatkannya platform massive open online course (MOOC) untuk meningkatkan konektivitas dan memfasilitasi interaksi antara dosen dan mahasiswa dalam perkuliahan,” ujar Abdul Haris.

Wakil Rektor 2 Bidang Keuangan dan Logistik UI, Vita Silvira, MBA., menjelaskan indikator kinerja utama (IKU) bidang keuangan dan logistik UI mengacu pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI. Selama ini, anggaran yang diajukan ke UI berasal dari dana masyarakat, dana daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) untuk PNS, DIPA murni, sertifikasi dosen, dana bantuan operasional perguruan tinggi negeri (BOPTN), dan hibah dari pemerintah maupun non-pemerintah.

Wakil Rektor 3 Bidang Riset dan Inovasi UI, drg. Nurtami, Ph.D., Sp,OF(K) menyampaikan saat ini, UI sedang membuat Science Park guna mendukung proses bisnis di bidang riset. UI mempunyai produk inovasi dan riset untuk kesehatan. Produk tersebut perlu dipopulerkan di kalangan masyarakat salah satunya hand sanitizer. Misalnya, ketika ada rapat ataupun acara di universitas maupun fakultas haruslah memakai hand sanitizer buatan FKM UI bukan produk dari luar UI.

Sementara itu, kolaborasi jurnal atau riset di UI berdasarkan QS Subject Area masih rendah hanya 22 persen. “Maka, skema hibah harus dipaksakan agar ada kolaborasi internasional Q1 dan Q2. Dalam hal ini, FEB bisa berkontribusi karena mempunyai potensi dalam mengukur market demand dan skill ekonomi lainnya,” kata Nurtami.

Wakil Rektor 4 Bidang SDM dan Aset UI, Prof. Dr. Ir. Dedi Priadi, DEA yang diwakili Direktur Kerjasama UI, Dr. Toto Pranoto menambahkan bahwa UI memiliki banyak kerjasama dengan lembaga pemerintahan, perusahaan/industri, yayasan, dan sebagainya sebagai wujud implementasi pelaksanaan Tridharma.

“Pemerintah menyatakan bahwa UI merupakan perguruan tinggi negeri badan hukum (PTN-BH) paling terkaya di Indonesia menurut data Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) dengan nilai aset barang milik negara (BMN) berupa tanah Rp40.491.638.670.000 atau 40 triliun-an rupiah. UI bisa memanfaatkan kekayaan tersebut tanpa melanggar aturan, seperti untuk aset pendidikan dan kerjasama dengan pihak lain,” ungkap Toto.

Sekretaris Universitas, dr. Agustin Kusumayati, Ph.D., melanjutkan untuk website universitas dan fakultas perlu dikembangkan dan diperhatikan, serta dikelola dengan baik. Hal ini membutuhkan kerjasama dari Humas Universitas dan Humas Fakultas salah satunya FEB. Pada dasarnya, website sangat penting karena sebagai unit layanan terpadu bagi masyarakat ketika sedang membutuhkan informasi tentang universitas maupun fakultas.

Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan program kerja atau prosedur operasional baku (POB) dari Ketua Departemen Ilmu Ekonomi, Ketua Departemen Manajemen diwakilkan Ketua Program Studi PPIM, Ketua Departemen Akuntansi, Koordinator KKI, Koordinator Ekstensi, Kepala Faculty Academic, Kepala DOSPEM-IR, Kepala IASEB, Manajer Pendidikan, serta Manajer Riset dan Pengabdian Masyarakat (RPM).