Alumni dan Ketua Dewan Guru Besar FEB UI Bambang Brodjonegoro Kembali Raih Penghargaan Internasional dari University of Illinois Urbana-Champaign

Alumni dan Ketua Dewan Guru Besar FEB UI Bambang Brodjonegoro Kembali Raih Penghargaan Internasional University of Illinois Urbana-Champaign

 

Rifdah Khalisha – Humas FEB UI

DEPOK – (18/10/2022) Alumni dan Ketua Dewan Guru Besar FEB UI Prof. Bambang P. S. Brodjonegoro, S.E., M.U.P., Ph.D. kembali meraih penghargaan internasional “Madhuri and Jagdish N. Sheth International Alumni Award for Exceptional Achievement 2022” dari University of Illinois Urbana-Champaign (UIUC), Amerika Serikat, pada Rabu (19/10).

Penghargaan alumni internasional dengan prestasi luar biasa ini telah ada sejak 2000. Madhuri dan Jagdish N. Sheth melalui penghargaan ini mengakui alumni internasional yang sangat terhormat dalam profesi mereka, memberikan kontribusi luar biasa bagi pemerintah, ilmu pengetahuan, kemanusiaan, kesenian, atau kesejahteraan manusia. Tak terkecuali, bagi mereka yang memberikan contoh kekuatan pendidikan mereka di Illinois.

Dalam pidatonya, Prof. Bambang menuturkan, “Setelah menjabat sebagai menteri, kini saya beralih ke sektor swasta selagi tetap bertahan sebagai profesor di FEB UI. Saya merasa terhormat dengan penghargaan ini, ketika saya menjalani 6 tahun di UIUC untuk gelar Master dan PhD, saya merasa itu adalah waktu terbaik dalam hidup saya. Bukan hanya untuk meraih gelar tertinggi di dunia akademis, tetapi lebih penting untuk belajar lebih banyak menjadi seorang pejuang.”

“Di UIUC, saya belajar bahwa setiap Anda berkarier, maka Anda harus memberikan yang terbaik. Selain itu, saya mempelajari gaya pendidikan dan bisnis di Amerika Serikat. Lalu, mengadopsinya dalam diri saya,” imbuhnya.

Kecintaan mendalam Prof. Bambang terhadap pendidikan dan energi telah bermula dari usia muda. Usai lulus dari University of Illinois at Urbana-Champaign untuk studi S-2 (Master in Urban Planning) dan S-3 (PhD di Urban dan Regional Planning), ia memulai karier sebagai akademisi di almamater sarjananya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI).

Ia pernah menerima amanah sebagai Dosen Program Sarjana dan Magister, Wakil Direktur Riset Ekonomi Daerah dan Infrastruktur di LPEM FE UI, Direktur Program Pascasarjana Ekonomi, Ketua Departemen Ilmu Ekonomi, hingga Dekan FEB UI. Selama masa jabatannya, ia menciptakan legacy bagi FEB UI dengan memprakarsai program double degree untuk S-1 dan S-2.

Ia selalu berupaya menjembatani Universitas Indonesia dengan universitas terkemuka dari berbagai negara, seperti Melbourne University di Australia, Grenoble University di Perancis, Vrije Universiteit Amsterdam di Belanda, International University of Japan, dan lainnya.

Prof. Bambang mengaku sangat beruntung menerima kesempatan untuk berada di 3 (tiga) Kementerian RI, “Saya harus mengalihkan pikiran untuk memahami masalah keuangan publik, perencanaan pembangunan, hingga penelitian. Namun, saya sangat senang karena dapat berkontribusi bagi negara Indonesia.”

Dalam hal kontribusi bagi negara, Prof. Bambang pernah memimpin sebagai Menteri Keuangan RI (2014-2016) karena keahliannya di bidang ekonomi dan tata kota. Ia berhasil melaksanakan beberapa program penting yang sejalan dengan kecintaannya pada Sustainable Development Goals. Tak hanya itu, namanya pun diingat karena telah menginisiasi sejumlah kebijakan penting, salah satunya program pengampunan pajak ​(tax amnesty)​ yang berhasil mereformasi dunia perpajakan.

Setelah itu, ia diangkat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (2016-2019) dengan tanggung jawab utama merancang master plan pembangunan nasional jangka pendek, menengah, dan panjang. Lalu, berkoordinasi dengan kementerian lain untuk melaksanakan program tersebut. Di akhir jabatannya, ia pun merencanakan dan merancang konsep ibu kota baru untuk Indonesia.

Kemudian, Prof. Bambang kembali menerima kepercayaan menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi / Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (2019-2021). Ia menciptakan konsep Innovation-driven Economy, yakni ekonomi Indonesia harus didorong oleh penelitian, pengembangan, dan inovasi yang konstan. Tak lain bertujuan melepaskan Indonesia dari perangkap negara berpendapatan menengah (middle income trap) dan memajukan ekonomi melalui inovasi.

Ia memprakarsai koordinasi antara badan pemerintah, perusahaan publik, perusahaan swasta, serta komunitas akademik untuk menghasilkan solusi berbasis inovasi bersama dan meningkatkan koordinasi penelitian dan pengembangan triple helix tersebut.

Selama masa pandemi COVID-19, ia termasuk orang pertama di Indonesia yang menanggapi dengan meningkatkan program penelitian untuk memberikan solusi atas situasi yang mengguncang dunia., misalnya saja pengembangan vaksin Merah Putih.

Ia pun aktif berpartisipasi dalam berbagai organisasi, baik lokal maupun internasional, dan beberapa perusahaan Indonesia. Dengan sederet dedikasi dan prestasi dari dalam maupun luar negeri tersebut, Prof. Bambang sangat layak menerima penghargaan bergengsi ini. (mh)