Promosi Doktor PPIM FEB UI Teliti The Influence of Perceived Managerial Discretion and Stakeholder Management in Upstream Oil and Gas Sector

Promosi Doktor PPIM FEB UI Teliti ‘The Influence of Perceived Managerial Discretion and Stakeholder Management in Upstream Oil and Gas Sector’

 

Rifdah Khalisha – Humas FEB UI

DEPOK – (20/7/2023) Program Pascasarjana Ilmu Manajemen (PPIM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, mengadakan sidang terbuka Promosi Doktor Muh Arifuddin Budiman, yang berlangsung di ruang 401-403, Gedung Pascasarjana FEB UI, Kamis (20/7).

Sidang Promosi Doktor ini diketuai oleh Prof. Dr. Irwan Adi Ekaputra, M.M., dengan pembimbing Budi W. Soetjipto, DBA (Promotor), RR. Ratih Dyah Kusumastuti, Ph.D. (Ko-Promotor 1), dan Dr. Setyo Hari Wijanto (Ko-Promotor 2). Selaku tim penguji, Prof. Ruslan Prijadi, Ph.D. (Ketua Penguji), dengan anggota terdiri dari Prof. Sari Wahyuni, Ph.D., Dr. Lily Sudhartio, Dr. Richard Hamonangan Pasaribu, dan Dr. Rizal Edy Halim.

Dr. Muh Arifuddin Budiman mengangkat disertasi berjudul ‘The Influence of Perceived Managerial Discretion and Stakeholder Management in Upstream Oil and Gas Sector: An Empirical Study of Oil and Gas Projects in Indonesia’ pada sidang terbuka ini.

Studi berfokus pada pengaruh manajer menengah di unit organisasi, kebijaksanaan manajerial, dan manajemen pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan strategis organisasi. Istilah ‘manajer menengah’ sendiri merupakan orang yang mengoordinasikan kegiatan strategis dan kegiatan keseharian dari hierarki organisasi.  Lalu, istilah kebijaksanaan manajerial mengacu pada luasnya tindakan sebagai manajer di semua tingkatan saat mengejar tujuan dan memengaruhi hasil organisasi. Sementara itu, tingkat kebijaksanaan manajerial bergantung pada (1) faktor organisasi, (2) karakteristik manajer, dan (3) lingkungan.

Menurut Sumadilaga, Soetjipto, Wahyuni, dan Wijanto (2017), diskresi manajerial terdiri dari Perceived Managerial Discretion (PMD) dan Objective Managerial Discretion (OMD). PMD berkaitan dengan keputusan yang dibuat oleh pemimpin atau manajer berdasarkan persepsi dan perasaan mereka, sedangkan OMD adalah perbedaan otoritas yang dilakukan dalam struktur organisasi formal. Dalam hal ini, PMD lebih baik daripada OMD untuk menganalisis perilaku manajerial.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan pengolahan data menggunakan structural equation modelling berbasis kovarian (CB-SEM). Pengembangan model penelitian dilakukan dan diuji untuk mengetahui korelasi antara PMD dan Stakeholder Management (SM) terhadap keberhasilan pelaksanaan kegiatan berbagai proyek di sektor hulu migas yang berada di Indonesia.

Hasil analisis data berhasil menjawab tujuan dari pertanyaan penelitian. Pertama, PMD memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan proyek. Persepsi manajer tentang keleluasaan dalam tindakan mereka akan meningkatkan hasil proyek akhir dan berkontribusi pada kinerja organisasi secara keseluruhan. Kedua, interaksi antara faktor penentu (kelincahan organisasi, kapabilitas manajerial dinamis, dan manajemen pemangku kepentingan) memengaruhi PMD pada pemimpin.

Apabila ditinjau dari aspek praktis, penelitian ini memberikan wawasan bagi seorang manajer proyek sebagai manajemen menengah dalam melaksanakan kegiatan proyek hulu migas, di antaranya dengan memerhatikan aspek PMD dan faktor pendukungnya, mengelola risiko, kualitas, dan konflik, memilih dan menganalisis metode kerja, mengubah aturan atau kebijakan yang kontraproduktif, menerapkan solusi untuk masalah mendesak, menghilangkan prosedur yang tidak perlu, dan melakukan berbagai hal yang membutuhkan kreativitas. Jika hal tersebut dilakukan, tentu akan memberikan kontribusi positif terhadap keberhasilan pelaksanaan proyek.

Dengan ini, Dewan Pimpinan sidang terbuka promosi doktor memutuskan, Muh Arifuddin Budiman lulus dengan predikat ‘Sangat Memuaskan’ dan berhasil meraih gelar Doktor yang ke-312 pada Bidang Ilmu Manajemen Stratejik. Selamat kepada Dr. Muh Arifuddin Budiman! (hr)