Rangkaian Dies Natalis ke-73 FEB UI, Bedah UKM: Peluang Pasar dan Akses Pembiayaan untuk UMKM Hijau

Rangkaian Dies Natalis ke-73 FEB UI, Bedah UKM: Peluang Pasar dan Akses Pembiayaan untuk UMKM Hijau

Ā 

Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI

DEPOK ā€“ (2/11/2023) Masih dalam rangkaian Dies Natalis ke-73 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, UKM Center FEB UI berpartisipasi dalam penyelenggaraan Bedah UKM, bertajuk ā€œPeluang Pasar dan Akses Pembiayaan untuk UMKM Hijauā€ yang berlangsung di Aula Gedung Apung, Perpustakaan UI, Kamis (2/11).

Bedah UKM ini dibuka oleh Kepala UKM Center FEB UI Zahra K.N Murad, Ph.D., dengan menghadirkan narasumber, yaitu Luluk Widyawati, Ph.D. (Dosen Departemen Akuntansi FEB UI & Peneliti Associate UKM Center FEB UI); Ir. Indah Megahwati, MP (Direktur Pembiayaan Pertanian di Kementerian Pertanian); Mira Rahmawaty (Deputi Direktur Departemen Pengembangan UMKM & Perlindungan Konsumen Bank Indonesia); Chandra Bagus Sulistyo, S.E., Ak., CA, S.Sos., MM., AWP, CFP (Business Incubation and Stakeholder Management Department Head at Bank BNI); dan Sariah (Pemilik Sari Lemon Sheila Fresh Mitra Binaan UKM Center FEB UI) yang dimoderatori oleh Timuthy Ey Maharani, M.S.M. (Peneliti UKM Center FEB UI).

Dosen Departemen Akuntansi FEB UI & Peneliti Associate UKM Center FEB UI, Luluk Widyawati menjelaskan bahwa pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) perlu didorong dan didukung untuk lebih memanfaatkan peluang pembiayaan hijau yang sekarang ini telah disediakan oleh berbagai lembaga jasa keuangan. Saat ini, pemanfaatan pembiayaan hijau sudah sangat luas, sehingga dapat menjawab tantangan dan kendala permodalan yang kerap dialami pelaku UMKM dalam mengembangkan produk ramah lingkungan.

Pelaku UMKM khususnya usia muda perlu melakukan transformasi bisnisnya ke arah yang lebih ramah lingkungan agar bisa mengurangi emisi karbon di setiap tahapan produksi sesuai harapan pemerintah Indonesia.

Luluk juga menyadari bahwa kesadaran pelaku usaha yang masih rendah dan penyebaran pengetahuan mengenai ekonomi hijau yang masih belum merata menjadi tantangan utama untuk mendorong UMKM beralih ke bisnis berkelanjutan.

ā€œKe depannya, jika kesadaran mengenai keberlanjutan lingkungan atau ekonomi hijau semakin terbangun dan tersosialisasi dengan baik serta dipahami oleh para pelaku usaha di Indonesia, maka UMKM tidak hanya sekadar bertindak sebagai adaptor ramah lingkungan dan eco-preneur, namun juga menjadiĀ eco-innovatorĀ sehingga bisa membawa suatu perubahan terkait dengan isu keberlanjutan lingkungan,ā€ ungkap Luluk.

Direktur Pembiayaan Pertanian di Kementerian Pertanian, Indah Megahwati menyampaikan bahwa konsep UMKM Hijau dapat terhubung dengan UMKM berbasis pertanian/agribisnis yang mendapatkan bantuan akses pembiayaan melalui kredit usaha rakyat (KUR) sektor pertanian.Ā Di Direktorat Pembiayaan Pertanian memiliki program Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKM-A) yang dapat bekerja secara sinergis dengan UMKM di sektor pertanian dalam hal akses permodalan.

Mulai 2008 sampai 2015, Kementerian Pertanian (Kementan) telah memberikan bantuan permodalan kepada 52.186 gabungan kelompok tani (Gapoktan) melalui Program Bantuan Langsung Masyarakat, Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (BLM-PUAP) untuk mendukung pertanian di pedesaan. Di tahun 2023, telah terbentuk 7.874 unit LKM-A dengan 935 yang memiliki badan hukum atau status koperasi pertanian.

ā€œKementan melalui Direktorat Pembiayaan Pertanian dan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian juga berperan penting dalam mendukung pertumbuhan UMKM yang berkelanjutan. Hal ini, agar UMKM dapat menjadi pendorong utama dalam pertumbuhan ekonomi hijau dengan peningkatan investasi di Indonesia,ā€ tutur Indah.

Salah satu mitra binaan UKM Center FEB UI yang merupakan pemilik usaha CV. Sumber Rizki Tiga Dara dengan produk Sari Jeruk Lemon Sheila Fresh, Sariah mengakui sudah bergabung bersama UKM Center FEB UI sejak 2014. Dia mendapatkan penghargaan Juara 1 PameranĀ Selangor International Business SummitĀ di Malaysia pada 2019 dan dinobatkan sebagai petani pelopor oleh Walikota Depok. Saat ini, usaha milik Sariah sudah berkembang sangat pesat, yang mampu memproduksi sari jeruk lemon sebanyak 5 ton per-minggu dengan mempunyai 20 karyawan tetap yang memproduksi 1000 botol per hari.