Budi Frensidy: Dunia Milik Separuh Penduduknya

Dunia Milik Separuh Penduduknya

Oleh: Prof. Dr. Budi Frensidy, Guru Besar FEB UI

Di Indonesia ada 160.000 orang dan 2,4 juta orang berada di top 1 persen dan 10 persen dunia. Aroma kesenjangan terasa.

 

KOMPAS.ID (3/11/2023) – Dengan total kekayaan global per awal tahun ini 454,4 triliun dollar AS dan jumlah orang dewasa 5,4 miliar jiwa, maka rata-rata atau mean kekayaan penduduk dewasa saat ini adalah 84.718 dollar AS.

Kekayaan ini terdiri dari harta finansial 48.903 dollar AS, non finansial 46.815 dollar AS, dan utang 11.000 dollar AS. Angka rata-rata ini turun dari 87.489 dollar AS tahun lalu.

Demikian statistik deskriptif tentang kekayaan penduduk dewasa dunia berdasarkan hasil riset Credit Suisse yang sudah dipublikasikan dalam Global Wealth Report 2023.

Ilmu statistika terbagi dua, yaitu deskriptif dan inferensial. Statistika deskriptif berhubungan dengan deskripsi data, seperti rata-rata (momen pertama), penyebaran (dispersi) data sebagai momen kedua, kemencengan atau kemiringan distribusi data (momen ketiga), dan kelancipan atau kurtosis data (momen keempat).

Adapun statistika inferensial digunakan untuk pendugaan atau prediksi mengenai populasi berdasarkan sampel representatif. Aplikasinya adalah survei elektabilitas para calon presiden, quick count yang dilakukan sebelum real count, dan pengujian hipotesis dalam sebuah penelitian empiris untuk tesis dan disertasi.

Kita akan mulai dari rata-rata. Sebagai ukuran utama rata-rata, mean mengandung kelemahan. Mean dipengaruhi nilai ekstrem sehingga kita memerlukan ukuran lain rata-rata, yaitu median yang memisahkan 50 persen terbawah dengan 50 persen teratas. Median tidak terpengaruh outliers. Tahun ini median kekayaan meningkat dari 8.360 dollar AS menjadi 8.654 dollar AS.

Untuk Indonesia, mean dan median kekayaan berada di bawah global. Mean negara kita 17.457 dollar AS yang terbagi dalam finansial 6.968 dollar AS, nonfinansial 11.579 dollar AS, dan utang 1.090 dollar AS, dengan median 4.819 dollar AS.

Angka ini telah jauh melesat dari kondisi 2001 ketika mean kekayaan hanya 2.894 dollar AS dan median 697 dollar AS.

Negara terkaya

Dilihat dari mean, lima negara terkaya adalah Swiss (685.230 dollar AS), Amerika Serikat (551.350 dollar AS), Hong Kong (551.190 dollar AS), Australia (496.820 dollar AS), dan Denmark (409.950 dollar AS). Namun, menurut median kekayaan, urutan lima terkaya menjadi Belgia (249.940 dollar AS), Australia (247.450 dollar AS), Hong Kong (202.410 dollar AS), Selandia Baru (193.060 dollar AS), dan Denmark (186.040 dollar AS).

Jika mean kekayaan dikalikan dengan jumlah penduduk dewasa, kita akan mendapatkan total kekayaan sebuah negara.

Berdasarkan ini, negara terkaya adalah AS (139.866 triliun dollar AS), China (84.485 triliun dollar AS), Jepang (22.582 triliun dollar AS), Jerman (17.426 triliun dollar AS), dan Inggris (15.972 triliun dollar AS).

Pemeringkatan negara terkaya juga dapat berdasarkan jumlah jutawan (mempunyai kekayaan bersih minimal 1 juta dollar AS) atau ultrajutawan yang dimiliki sebuah negara. Lima negara dengan jumlah jutawan atau high net worth individual (HNWI) terbanyak adalah AS (22,7 juta orang), China (6,2 juta), Perancis (2,82 juta), Jepang (2,76 juta), dan Jerman (2,6 juta).

Sementara itu, untuk jumlah ultra-HNWI (kekayaan bersih minimal 50 juta dollar AS), lima negara teratas adalah AS (123.873 orang), China (32.909), Jerman (9.096), India (5.482), dan Kanada (4.557).

Indonesia di posisi nomor 20 dunia dengan kekayaan 3,26 triliun dollar AS atau 0,7 persen total dunia, dengan 176.757 HNWI dan 1.155 ultra-HNWI.

Para pemimpin negara G7 dan negara mitra berfoto bersama sebelum menghadiri rangkaian pertemuan di Hiroshima, Jepang, Sabtu (20/5/2023).

Bicara kekayaan dan pendapatan, yang lebih menarik daripada rata-rata adalah tentang distribusinya. Ukuran yang sering digunakan untuk ini adalah range, varian, standar deviasi, dan kemiringan (skewness). Untuk distribusi kekayaan, kita juga mengenal koefisien gini dengan kurva Lorenz-nya dan rasio median terhadap mean.

 Dari laporan tahun ini, kita membaca di dunia ada 59,4 juta orang yang memiliki kekayaan bersih minimal 1 juta dollar AS. Mereka yang berada di posisi puncak (top) 1,1 persen terkaya dunia ini menguasai 45,8 persen kekayaan global. Jika ingin naik kelas menjadi top 1 persen atau 53,7 juta terkaya dunia, kekayaan minimum menjadi 1.081.342 dollar AS. Top 1 persen ini menguasai 44,5 persen kekayaan dunia.

Angka kekayaan menjadi 292.510 dollar AS dan 137.333 dollar AS untuk bisa berada di top 5 persen dan top 10 persen dunia. Lima persen dan sepuluh persen terkaya ini meraup hingga 69,2 persen dan 81 persen dari kekayaan global.

Di Indonesia ada 160.000 orang dan 2,4 juta orang berada di top 1 persen dan 10 persen dunia. Aroma kesenjangan mulai terasa. Distribusi kekayaan global sungguh tak merata.

AS dan Kanada menguasai tepat sepertiga, dengan kekayaan 151.170 triliun dollar AS, diikuti benua Eropa dengan 104.410 triliun dollar AS (23 persen). China dan Asia-Pasifik (di luar China dan India) di urutan berikutnya, masing-masing 84.485 triliun dollar AS dan 77.974 triliun dollar AS.

Kemudian, ada India dengan 15.365 triliun dollar AS (3,4 persen) dan Amerika Latin 15.071 triliun dollar AS (3,3 persen). Benua Afrika di paling bawah hanya kebagian 1,3 persen atau 5.909 triliun dollar AS.

Untuk mengukur ketimpangan, riset Credit Suisse ini juga menghitung rasio median terhadap mean. Meningkatnya rasio ini mengindikasikan ketimpangan semakin berkurang.

Jika pada tahun 2001 median hanya 5 persen dari mean kekayaan, tahun lalu angkanya naik menjadi 9,6 persen dan berlanjut di tahun ini dengan rasio 10,2 persen. Di Indonesia pemerataan juga membaik dengan rasio median/mean yang naik dari 24,1 ke 27,6 persen.

Desil terbawah nir-aset

Pemerataan kekayaan global yang semakin baik berdasarkan rasio median terhadap mean sangat kontras dengan pembagian kepemilikan berdasarkan desil (10 persen) teratas hingga terbawah. Pangsa desil teratas 81 persen dari total kekayaan dan menjadi 91,2 persen jika kita tambahkan desil kedua, sedangkan desil terbawah dunia tidak memiliki kekayaan bersih dan masih memiliki utang 168 dollar AS per orang.

Pangsa dua desil terbawah minus 0,5 persen dan separuh penduduk dunia pun hanya memiliki 0,9 persen dengan kekayaan maksimum 8.654 dollar AS per kapita.

Secara statistik, distribusi kekayaan, pengh asilan, dan sumber daya ekonomi tidak pernah terdistribusi normal, tetapi selalu menceng ke kanan dengan modus < median < mean. Sebagian besar penduduk (modus) memiliki kekayaan dan pendapatan yang rendah. Demikian juga mediannya.

Sejumlah sukarelawan dari Organisasi Masyarakat Sipil Indonesia (Aksi!, KPI, SP, dan WALHI) menggelar aksi yang merespons pelaksanaan KTT G20 India di Jakarta, Jumat (8/9/2023). Dalam aksi tersebut mereka menyoroti komitmen negara G20 dalam mengatasi permasalahan ekonomi dan keuangan global serta keadilan iklim.

Akan tetapi, ada segelintir orang yang sangat kaya yang menarik mean ke atas sehingga rata-rata menjadi jauh di atas modus dan median. Top 20 persen menguasai 91,2 persen kekayaan global, sementara 20 persen terendah (bottom) hanya punya utang. Separuh penduduk (50 persen terkaya) dunia mengambil hampir seluruh total kekayaan yang ada dan nyaris tidak menyisakan bagian untuk setengah lainnya.

Di Indonesia kondisinya sedikit lebih baik karena sepuluh persen terbawah memiliki minus 0,1 persen kekayaan nasional. Adapun bottom 20 persen menguasai 0,2 persen dan setengah penduduknya menguasai 4,2 persen. Penguasaan top 1 persen, 5 persen, dan 10 persen adalah 37,4 persen, 56,2 persen, dan 66,8 persen. Sementara kekayaan separuh penduduk termiskin 4,2 persen.

Siapa pun mempunyai kesempatan menjadi jutawan dunia dan bergabung dalam kelompok top 1 persen dengan memiliki kekayaan bersih minimal 1,08 juta dollar AS. Menurut Hurun Global Rich List 2023, jutawan dan miliarder dunia tak mendapatkannya dari warisan, tetapi dari talenta, kerja keras, kreativitas, dan inovasi mereka alias self-made. Selamat mewujudkan impian Anda.

 

Sumber: https://www.kompas.id/baca/opini/2023/11/02/dunia-milik-separuh-penduduknya