Ekspedisi Ilmiah, Dekan FEB UI dan Delegasi Cendekiawan Indonesia Telusuri Jejak Akademik dan Inovasi di Shanghai, Xi’an, dan Beijing

Ekspedisi Ilmiah, Dekan FEB UI dan Delegasi Cendekiawan Indonesia Telusuri Jejak Akademik dan Inovasi di Shanghai, Xi’an, dan Beijing

 

Rifdah Khalisha – Humas FEB UI

DEPOK – (06/05/2024) Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Teguh Dartanto, Ph.D., bersama delegasi perwakilan cendekiawan dari wadah pemikir lembaga dan universitas terkemuka di Indonesia diundang untuk menelusuri jejak akademik dan inovasi di Shanghai, Xi’an, dan Beijing selama sembilan hari, sejak Jumat (19/4) hingga Sabtu (27/4).

SAIF Exchange Summit

Agenda pertama, memenuhi undangan kunjungan ke Shanghai Advanced Institute of Finance (SAIF), untuk menghadiri Exchange Summit bertajuk ‘Embracing Indonesia in the Blue Ocean’ dan The Industry Mentor Appointment Ceremony oleh SAIF Southeast Asia Center, yang berlangsung di Shanghai Jiao Tong University (SJTU). Acara ini merupakan bagian dari kerja sama antara UI dan SJTU usai ditandatanganinya Agreement of Implementation beberapa waktu lalu.

Turut mendampingi, Kepala Kantor Internasional, Ventura dan Kerja Sama Putu Geniki Lavinia Natih, D.Phil.,Kepala Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah (PEBS) Rahmatina Awaliah Kasri, Ph.D., Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Chaikal Nuryakin, Ph.D., serta Wakil Kepala Bidang Penelitian LPEM Dr. Jahen F. Rezki.

Pada kesempatan yang bertepatan dengan Dies Natalis ke-15 SAIF, Teguh memberikan keynote speech mengenai Indonesian Economy Post Election. Seminar dihadiri Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Shanghai, dengan peserta terdiri dari para mahasiswa, profesor, hingga pelaku usaha. SAIF sendiri terkenal sebagai lembaga penelitian dan wadah pemikiran sebagai bagian dari SJTU yang kini menduduki peringkat 43 terbaik di dunia dan peringkat 3 terbaik di Tiongkok, menurut QS World University Ranking.

Acara dilanjutkan dengan roundtable discussion, delegasi FEB UI saling mencurahkan pemikirannya mengenai potensi kolaborasi antara Indonesia dan Tiongkok. Utamanya, berupa riset di area macroeconomics, finance, dan public policy. Tak hanya itu, diskusi membahas pula topik hangat mengenai potensi halal industry dan sharia business.

Perjalanan Menjelajah Shanghai, Xi’an, dan Beijing

Perjalanan berlanjut, Dekan FEB UI bersama delegasi Indonesia lainnya memenuhi pertemuan di Institute of International Studies Fudan University untuk membahas kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Tiongkok, serta Shanghai Institute of International Studies (SIIS) untuk menghadiri seminar hubungan Indonesia dan Tiongkok, utamanya dalam hal kemitraan ekonomi dan perdagangan.

Teguh mengungkapkan, “Tiongkok merupakan mitra terbesar yang penting bagi Indonesia. Adanya pelemahan ekonomi Tiongkok tentu akan sangat berdampak bagi ekspor Indonesia. Demikian pula Indonesia sama pentingnya bagi Tiongkok, sehingga Indonesia termasuk tujuan investasi dan pasar produk Tiongkok. Jadi, kita harus memperkuat kolaborasi dan memperbaiki kualitas investasi yang saat ini.”

Dalam setiap pertemuan, Dekan FEB UI selalu menyuarakan pengaruh Tiongkok di Indonesia yang semakin besar. Namun sejalan dengan itu, sentimen negatif pun meningkat, hal ini telah didukung oleh beberapa survei. Oleh karena itu, ia berpendapat bahwa Tiongkok harus menyusun strategi yang berfokus meningkatkan kualitas dan visibilitas.

“Indonesia membutuhkan Tiongkok, tetapi Tiongkok harus next level dalam investasi, from profit to people and planet. Selain itu, fokus dalam isu Environmental, Social, and Governance. Dengan demikian, investasi Tiongkok lebih inklusif dan berkelanjutan. Investasi bukan hanya untuk keuntungan ekonomi, tetapi harus menciptakan dampak sosial yang lebih besar,” ujarnya.

Selama di Kota Xi’an, Dekan FEB UI mengunjungi Xi’an Jiaotong University, Xi’an International Studies University, dan Pemerintah Provinsi Shaanxi. Ia bertemu para mahasiswa Indonesia yang tengah menempuh pendidikan di Xi’an dan mahasiswa Tiongkok yang belajar dengan bahasa Indonesia.

Dari Xi’an, rombongan menyambangi Departemen Asia Kementerian Luar Negeri Pemerintah Tiongkok di Beijing berdiskusi berbagai hal bagaimana meningkatkan kuantitas dan kualitas hubungan antara dua negara. Usai kunjungan di Kemenlu Tiongkok, Dekan FEB UI mengunjungi Research and Development Center Huawei Beijing yang merupakan tempat berkumpulnya para jenius untuk mengembangkan teknologi paling mutakhir di bidang teknologi informasi serta Artificial Intelligence. Huawei sangat serius, mereka bahkan tak segan menyisihkan dana sebesar 23 persen atau setara Rp, 375 triliun di tahun 2023 untuk membangun berbagai penelitian untuk masa depan.

Delegasi pun berkunjung ke Chinese Academy of Social Sciences (CASS) dan Institute of Area Studies, Peking University untuk berdiskusi terkait pertukaran akademik  kedua negara dengan para akademisi, termasuk dosen dan mahasiswa, di berbagai bidang.

Selama perjalanan dinas ini, delegasi Indonesia diundang oleh Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok di Jakarta untuk menjelajahi beberapa kota dan ikon sejarah di Tiongkok, beberapa museum nasional, Jalan Muslim, Masjid Xiaotaoyuan, Tembok Kota Xi’an, Angsa Liar Besar Pagoda, Kuil Ci’en Besar, Museum Sejarah Shanxi, Museum Prajurit Terakota, Museum Nasional, Desa Shanren, hingga Distrik Lintong. Selama kunjungan, Dekan FEB UI berkesempatan untuk bertukar pengetahuan dan pengalaman yang harapannya dapat memperluas kerja sama positif lintas batas antara kedua negara.