FEB UI Gelar Benchmarking dengan FE UNJ untuk Pembangunan Zona Integritas

FEB UI Gelar Benchmarking dengan FE UNJ untuk Pembangunan Zona Integritas

 

Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI

DEPOK – (3/7/2024) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) menerima kunjungan studi banding dari Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta (FE UNJ) dalam rangka benchmarking pencanangan atau pembangunan Zona Integritas (ZI) pada Selasa (2/7) di ruang rapat Prof. MR. Djokosoetono, Gedung Dekanat FEB UI.

Zona Integritas merupakan predikat bagi instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) melalui reformasi birokrasi, khususnya dalam pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik.

Pencanangan atau pembangunan ZI didasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpan RB) Nomor 10 Tahun 2019 sebagai perubahan dari Permenpan RB Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas menuju WBK dan WBBM. Hadirnya ZI dianggap sebagai role model reformasi birokrasi dalam penegakan integritas dan pelayanan berkualitas terutama di perguruan tinggi.

Kepala Dean Office, Strategic Planning, Evaluation, and Monitoring – International Ranking (DOSPEM – IR) FEB UI, Dr. Dyah Setyaningrum menjelaskan bahwa pencanangan atau pembangunan ZI di seluruh fakultas di UI, terutama FEB berawal dari arahan rektor UI. Berangkat dari pencanangan tersebut, setiap tahunnnya UI memberikan apresiasi dan penghargaan kepada fakultas di UI yang berhasil menerapkan prinsip-prinsip ZI melalui Zona Integritas Award. Fakultas yang menyandang juara pertama berhak mewakili UI untuk mengikuti kompetisi tingkat nasional menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) yang diinisiasi oleh Kemendikbudristekdikti RI.

Guna mewujudkan WBK, FEB UI telah melakukan berbagai capaian inovasi berupa platform aplikasi digital. Misalnya, inovasi fakultas (SIMBAJA, SIANSI, OVIS, SIAPP, Microsite THE); inovasi untuk mahasiswa (Yandok FEB, pendaftaran yudisium, PSB, SLIMS, peminjaman fasilitas, microsite MM, link akademik mahasiswa MM, dan student wellness center atau SWETER); inovasi infrastruktur (ruang podcast dan MOOCs, lemari gratifikasi, smart classroom and meeting room, solar panel dan IPAL, fasilitas ramah disabilitas, serta kantin self service and cashless).

Tak hanya itu, FEB UI melakukan rencana aksi program dan perubahan dalam enam area perubahan, yaitu (1) Manajemen Perubahan (penilaian inspirasi DIKTI, rapat rutin dan konsinyering ZI, sosialisasi ZI pada acara Tendik, serta menentukan kandidat sebagai agen perubahan dan role model); (2) Penataan Tata Laksana (buku laporan evaluasi proses bisnis FEB UI, diseminasi informasi ZI melalui media sosial FEB UI); (3) Penataan Sistem Manajemen SDM (kenaikan jumlah lektor kepala & guru besar, kegiatan rekrutmen pegawai, persamaan persepsi asesor BKD, sosialisasi SKP); (4) Penguatan Akuntabilitas (penilaian inspirasi DIKTI, capaian kinerja periode 2019 hingga 2023, kontrak kinerja beyond IKU, rapat monitoring dan evaluasi); (5) Penguatan Pengawasan (aplikasi SIAPP dan laporan yang masuk, lemari gratifikasi, sosialisasi anti gratifikasi ke mahasiswa baru); (6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (penilaian inspirasi DIKTI, kegiatan pelatihan pelayanan prima untuk karyawan, hasil survei kepuasan masyarakat, standar layanan, dan aplikasi layanan).

“FEB UI juga melakukan inovasi pada struktur organisasi melalui kehadiran unit kerja baru, yaitu Center for Education and Learning in Economics and Business (CELEB); Dean Office for Strategic Planning, Evaluation, and Monitoring-International Ranking (DOSPEM–IR); Institute of Advanced Studies in Economics and Business (IASEB); dan Faculty Academy,” tambah Dyah.

Tim ZI FE UNJ sekaligus Ketua Rombongan, Siti Nurjanah mengutarakan maksud dan tujuan melakukan benchmarking ke FEB UI untuk melakukan percepatan pembangunan ZI di tingkat universitas hingga fakultas di wilayah UNJ, khususnya FE. Hal ini berdasarkan keputusan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristekdikti) RI dan Permenpan RB Nomor 10 Tahun 2019.

FE UNJ baru dibekali SK Rektor pada Juni 2024 untuk percepatan pembangunan ZI. “Hal ini yang menginisiasi kami melakukan benchmarking ke FEB UI untuk belajar, berbagi pengalaman, dan memeroleh knowledge tentang pembangunan ZI,” ungkap Siti.

Siti mengakui tim ZI FE UNJ memeroleh banyak pelajaran dan pengalaman dari hasil benchmarking ke FEB UI seperti para tim ZI FEB UI bukanlah berasal dari pimpinan saja tetapi tenaga kependidikan (tendik) juga dilibatkan, masing-masing pengungkit atau area di FEB UI belum memperoleh WBK karena belum adanya inovasi di bidang penilaian kinerja dosen dan masih mengandalkan SKP dan BKD. Dari pengalaman FEB UI tersebut, FE UNJ berpikir harus membuat inovasi yang unik.

“Selepas benchmarking ini, FE UNJ akan membuat persiapan inovasi pada masing-masing area untuk membangun program ZI selama satu tahun, ke depan melakukan konsolidasi apa saja yang harus lakukan, berkoordinasi dengan tingkat fakultas terkait anggaran, dan sebagainya. Saya mewakili pihak ZI FE UNJ mengucapkan terimakasih kepada FEB UI atas penerimaan benchmarking yang sangat ramah. Tim ZI di FEB UI sangat solid dan memiliki jiwa semangat yang tinggi untuk melakukan perubahan,” tutup Siti.