Kuliah Tamu S-1 Manajemen Manajemen Produk dan Harga: Strategic Pricing dalam Industri Digital dan Layanan Kesehatan

Kuliah Tamu S-1 Manajemen Manajemen Produk dan Harga: Strategic Pricing dalam Industri Digital dan Layanan Kesehatan

 

Nabila – Komunikasi FEB UI

Depok, 2 Desember 2025 – Program Studi S-1 Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) menggelar Kuliah Tamu bersama Nugroho Bramantyo, CIFP, FRM, selaku Co-Founder MentorInc dan Bessa Dental. Kegiatan ini mengusung topik ‘Strategic Pricing to Enter Into a Crowded OTT Market’ yang berlangsung di Aula Student Center, Kampus FEB UI Depok, pada Selasa (2/12).

Dalam paparannya, Nugroho menegaskan bahwa pasar Over the Top (OTT) Indonesia memiliki potensi besar, didukung penetrasi smartphone mencapai 43% dari populasi serta lebih dari 112 juta pengguna yang menonton video melalui perangkat mobile. Data ini menunjukkan besarnya peluang layanan streaming di Indonesia.

Nugroho menyoroti bahwa GoPlay mengadopsi strategi serupa dengan Amazon Prime, yakni memadukan layanan streaming dengan berbagai layanan dalam satu platform. GoPlay memanfaatkan kekuatan Gojek melalui bundling, misi penggunaan, hingga voucher guna meningkatkan akuisisi sekaligus mempertahankan pengguna dalam jangka panjang.

“Keunggulan GoPlay terletak pada integrasinya dengan ekosistem Gojek. Pengguna bukan hanya menikmati streaming, tetapi juga mendapatkan manfaat dari layanan transportasi, pembayaran, hingga pemesanan makanan,” jelasnya.

GoPlay diposisikan sebagai platform streaming yang menonjolkan film dan serial Indonesia. Dengan lebih dari 125 juta unduhan aplikasi Gojek dan 75 juta pengguna aktif, GoPlay memanfaatkan ekosistem besar tersebut untuk memperkuat akses konten lokal pada masyarakat.

Sementara dalam upaya menarik pengguna baru, GoPlay menawarkan harga perkenalan yang lebih rendah dibandingkan harga publik. Strategi harga tersebut diharapkan meningkatkan akuisisi pengguna dan bersaing dengan platform global lainnya. Selain itu, GoPlay menyediakan fitur seperti offline mode, resolusi video adaptif, serta integrasi tanpa hambatan dengan aplikasi Gojek.

Selanjutnya Nugroho juga menjelaskan mengenai klinik gigi spesialis bernama Bessa Dental Specialist yang membawa konsep “Expert Care for Every Smile” untuk menekankan pelayanan klinis berkualitas dengan teknologi terkini dan tenaga medis berpengalaman.

Dalam sebuah usaha, ia menegaskan pentingnya memahami struktur biaya sebelum menetapkan target pendapatan dan komposisi layanan. Dalam konteks klinik gigi, komisi dokter menjadi komponen biaya langsung terbesar yang harus dikelola secara optimal. Dengan demikian, perlu adanya analisis biaya sebagai fondasi bagi pengambilan keputusan strategis, termasuk penentuan harga layanan dan evaluasi efisiensi operasional.

Saat ini, Bessa mengusung strategi harga yang kompetitif untuk menjangkau masyarakat lebih luas. Klinik ini menawarkan diskon untuk seluruh perawatan pada masa soft opening dan paket bundling dengan teknologi terbaru yang belum banyak digunakan oleh kompetitor, guna meningkatkan kenyamanan dan nilai manfaat pasien.

“Pendekatan tersebut dirancang untuk menarik masyarakat mencoba layanan dasar dengan harga terjangkau. Nantinya, akan diikuti strategi cross-selling dan upselling pada layanan perawatan bernilai lebih tinggi yang sesuai kebutuhan pasien. Tidak hanya meningkatkan pengalaman pasien, tetapi juga mampu memperpanjang customer lifetime value dan pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan,” ungkap Nugroho.

Di samping itu, klinik perlu memahami proposisi nilai kompetitor, baik dari sisi teknologi, jenis dokter yang dimiliki, hingga segmentasi pasar yang dibidik. Informasi ini membantu manajemen menentukan posisi kompetitif yang tepat dan menyesuaikan strategi pemasaran seperti SEO, iklan digital, dan below-the-line activation.

Melalui pemaparan prinsip dasar manajemen di bidang industri platform OTT dan layanan kesehatan, dapat diketahui keputusan bisnis yang efektif tidak hanya bergantung pada inovasi produk, tetapi juga pada kemampuan membaca perilaku pasar, mengelola struktur biaya, serta membangun proposisi nilai yang tepat. Dengan wawasan ini, mahasiswa diharapkan mampu mengembangkan pola pikir strategis dan analitis yang relevan untuk menghadapi tantangan industri dan merancang solusi bisnis berkelanjutan di masa depan.