Ini Kata Nachrowi : Scopus Seharusnya Tidak Jadi Acuan Satu-satunya
Scopus seharusnya tidak menjadi satu-satunya pengindeks jurnal ilmiah yang menjadi acuan.
Ketua Majelis Senat Akademik Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) Nachrowi mengatakan, Scopus saat ini merupakan pengindeks karya ilmiah dengan data base terkuat.
Itu sebabnya Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi ketika itu menggunakan Scopus sebagai acuan.
Menurut Nachrowi, selain Scopus juga ada beberapa pengindeks jurnal internasional yang juga bereputasi baik. Ia mencontohkan Web of Science serta Thomson Reuters.
Guru Besar sekaligus Ketua Senat Akademik Universitas Indonesia berpendapat, sebaiknya tidak hanya Scopus yang dipakai acuan, pengindeks jurnal ilmiah lainnya pun sebaiknya bisa digunakan. “Dia dan lainnya, Scopus dan lainnya,” ujarnya.
Ia membenarkan bahwa peneliti di perguruan tinggi diminta untuk memenuhi persyaratan untuk bisa naik pangkat. Salah satunya, karya ilmiah yang terpublikasi di jurnal internasional.
Namun demikian, Nachrowi berpendapat, penelitian tak hanya berhenti di publikasi ilmiah.
Penelitian perlu dihilirisasi agar bisa dimanfaatkan secara luas. Untuk itu perlu kerja sama dengan banyak pihak, termasuk dari industri.
“Tidak bisa langsung jadi. Perlu kerja sama perguruan tinggi dan industri. Kebanyakan peneliti bukan entrepreneur. Perlu kerja sama dengan yang bisa mengkomersilkan (penelitian),” tuturnya.***
Sumber : https://www.pikiran-rakyat.com