Publikasi Kolaboratif, Alternatif Strategi Publikasi
Melva Costanty – Humas FEB
DEPOK – Publikasi jurnal ilmiah merupakan salah satu kewajiban dalam memenuhi syarat kelulusan program pascasarjana. Selain itu, dosen juga disarankan untuk aktif melakukan penelitian dan mempublikasikan jurnal ilmiahnya. Salah satu alternatif untuk publikasi adalah bergabung dengan penulisan jurnal kolaborasi yang dibuat beberapa penulis.
Tips dan diskusi mengenai penulisan kolaborasi ini dibagikan oleh Abdilah Ahsan dalam Seminar Reguler Departemen Ilmu Ekonomi yang bertema ”
Publish or Perish? The Uncommon Tips For Collaborative Publication” di Ruang Soenaryo Kolopaking, Gedung Dekanat, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, Kampus Depok (11/12/2019).
Untuk mencari tim penulis bisa dimulai dengan mencari tim yang saling melengkapi. “Saya punya research problem. Saya punya grade untuk conduct research-nya, tapi saya perlu orang yang nulis, research assistant, kemudian saya perlu juga ahli proof reading. Jadi muncul mutual benefit. Kita bergabung ada benefitnya.”
Publikasi kolaboratif juga memberikan hasil yang lebih baik. “Kalau kita berkolaborasi kita bisa achieve more dan kualitasnya akan lebih tinggi. Sebagai contoh, bahasa Inggris saya tidak bisa ditingkatkan walaupun mengambil kursus sekalipun. Jadi tidak relevan dan tidak strategis untuk mengambil kursus tambahan, yang strategis adalah cari orang yang bahasa Inggrisnya bagus. Native atau bahkan dosen di luar negeri nanti nama dia dimasukkan dalam pengarang,” tambah Abdilah.
Alternatif lainnya, buat strategi dengan membuat lebih dari 1 reseach paper. “Kalau 2 orang berkumpul dan hanya produce satu paper, tidak efektif. Sebaiknya produce 2-3 paper. Dan satu research project, bisa menjadi 2-3 paper.”
Dalam kegiatan ini juga diadakan sesi diskusi serta berbagi pengalaman mengenai penulisan jurnal. Kegiatan ini dihadiri oleh dosen dan mahasiswa pascasarjana, baik dari luar dan dalam Universitas Indonesia. (Des)