Emil Salim Sampaikan Deklarasi, “Satu Bumi untuk Semua Generasi: Membangun Generasi Emas Indonesia 2045” pada Perayaan Ulang Tahunnya ke-93 Tahun

Emil Salim Sampaikan Deklarasi, “Satu Bumi untuk Semua Generasi: Membangun Generasi Emas Indonesia 2045” pada Perayaan Ulang Tahunnya ke-93 Tahun

 

Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI

DEPOK – (8/6/2023) Pakar lingkungan hidup yang juga ekonom dan politisi, Prof. H. Emil Salim, Ph.D., menyampaikan Deklarasi tentang Satu Bumi untuk Semua Generasi yang dirangkum dalam sebuah buku berjudul sama, tepat pada perayaan ulang tahunnya yang ke-93 tahun, pada Kamis (8/6).

Mantan Menteri Lingkungan Hidup di era Presiden Soeharto itu merangkum gagasan dan pemikirannya dalam sebuah buku yang didedikasikan bagi Indonesia 2045. “Indonesia harus dapat memastikan di usia emas Indonesia Merdeka pada tahun 2045 bahwa lingkungan di Indonesia masih berkualitas untuk dihuni generasi mendatang meskipun terjadi perubahan iklim,” kata Prof. Emil Salim dalam acara Deklarasi Emil Salim Institute dan Perayaan Ulang Tahun ke-93 Tahun.

Generasi saat ini harus sepenuh hati mewujudkan tekad untuk bergerak mencegah dan beradaptasi dengan perubahan iklim melalui kolaborasi dengan berbagai bidang keahlian dan sektor kegiatan.

Pada kesempatan yang sama pula, dideklarasikan komitmen oleh lembaga Emil Salim Institute yang dimotori oleh pakar dan generasi milenial yang memiliki perhatian besar pada upaya mewujudkan gagasan besar Emil Salim untuk Indonesia Emas 2045.

Selanjutnya, Rektor Universitas Indonesia Prof. Ari Kuncoro, Ph.D., yang diwakili oleh Anggota Senat Akademik Universitas dan Guru Besar FEB UI Prof. Dra. Omas Bulan Samosir, Ph.D., memberikan sambutan yang mengucapkan selamat kepada Prof. Emil Salim yang merayakan usia ke-93 Tahun. Prof. Emil Salim merupakan sosok peduli lingkungan yang berkontribusi besar bagi bangsa dan negara serta membesarkan nama Universitas Indonesia (UI) khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).

“Saya sebagai Peneliti Senior di Lembaga Demografi (LD) FEB UI juga mendukung adanya hubungan yang erat antara kependudukan dan pembangunan berkelanjutan serta pembangunan lingkungan. Prof. Emil Salim sudah menginspirasi kami melakukan penelitian-penelitian di LD dan FEB UI, sehingga kami memiliki generasi penerus Prof. Emil Salim yang peduli terhadap lingkungan. Kami berharap dan berdoa agar cita-cita Prof. Emil Salim segera tercapai melalui Emil Salim Institute,” ucap Prof. Omas.

President Director Emil Salim Institute E. Kurniawan Padma, S.Si., MT., mengatakan Emil Salim Institute berupaya meneruskan legacy pemikiran Prof. Emil Salim sebagai pegiat lingkungan di Indonesia yang diakui dunia internasional untuk menjaga keberlanjutan Indonesia pada 2045 dan seterusnya.

“Emil Salim Institute tergerak untuk berkontribusi signifikan dalam komitmen Indonesia menjalankan program mitigasi dan adaptasi dengan berkolaborasi bersama pemerintah, dunia usaha, pendidikan dan civil society lainnya,” kata E. Kurniawan.

Ia mengatakan, Emil Salim Institute terpanggil untuk memastikan kesiapan sumber daya manusia Indonesia dalam melakukan mitigasi dan adaptasi di tengah perubahan iklim di 2045 dan seterusnya dengan visi besar mewujudkan “Satu Bumi Untuk Semua Generasi: Membangun Generasi Emas Indonesia 2045”.

Terlebih hal itu juga mempertimbangkan besarnya potensi SDA dan SDM, yang semakin membuat Indonesia memiliki peran penting dalam pengendalian iklim global. Di saat yang bersamaan Indonesia juga rentan secara geografis terhadap bencana alam yang diperparah oleh perubahan iklim sehingga perlu memperkuat ketahanan iklim karena juga berkaitan erat dengan ketahanan tanah sebagai penopang ketahanan pangan, ketahanan air, dan ketahanan energi.

Sejumlah rangkaian aktivitas dan program pun disiapkan secara khusus untuk menyambut dan mewujudkan gagasan Satu Bumi untuk Semua Generasi sebagai visi Emil Salim untuk Indonesia Emas 2045.

Sejumlah program strategis yang dilakakukan di antaranya program penguatan Software, meliputi program penyusunan panduan dan pedoman dalam mengatasi Perubahan Iklim berupa program mitigasi dan program adaptasi. Kemudian Program Penguatan Hardware, meliputi program transformasi teknologi dari teknologi konvensional beralih menjadi green technology; dan Program Penguatan Brainware, terdiri dari program penguatan sumber daya manusia (SDM) sebagai motor penggerak terwujudnya SDM tangguh dalam menghadapi perubahan iklim.

“Kami juga telah menetapkan kerangka waktu untuk literasi, peningkatan kapasitas, manajemen, penerapan teknologi, dan strategi agar pada 2030 mulai tercapai target-target awal menuju Indonesia Emas 2045,” kata E. Kurniawan.

Pada 2030 ditargetkan terjadi pencapaian di antaranya terwujudnya resilience ekonomi melalui transformasi ekonomi rendah karbon dan sistem yang tangguh menopang ketahanan pangan, air, dan energi. Kemudian tercapainya resilience sosial dan perikehidupan melalui peningkatan kapasitas dalam berbagai sistem kehidupan dan meningkatkan resilience ekosistem dan lanskap melalui pendekatan berbasis lanskap terintegrasi dalam manajemen ekosistem darat, laut, dan pesisir

Pada kesempatan yang sama, Prof. Emil Salim menyampaikan Sustainable Oration dilanjutkan dengan Deklarasi Emil Salim Institute dan penyampaikan Visioning Study ESI dan Launching Buku: Satu Bumi Untuk Semua Generasi: Membangung Generasi Emas Indonesia 2045 oleh Prof. Emil Salim, Melly Emil Salim, Rektor UI diwakili oleh Prof. Dra. Omas Bulan Samosir, Ph.D., Guru Besar FEB UI dan ESI. Lalu dilakukan pemotongan tumpeng dalam rangka milad 93 Prof Emil Salim.

Acara dilanjutkan dengan penandatanganan Simbiolis Wall Deklarasi oleh Prof. Emil Salim, Mely Salim, Dekan FEB UI, dan Koordinator Dewan Pakar. Hadir pada acara itu para dewan pakar, profesional dan praktisi, serta perwakilan organisasi kepemudaan dan generasi milenial.

 

Untuk konfirmasi dan informasi lebih lanjut hubungi:

Emil Salim Institute

Presiden Direktur E. Kurniawan Padma

Telp. +62 811-195-955