Inilah 4 Tips Jitu untuk Tingkatkan Kemampuan Public Speaking

Inilah 4 Tips Jitu untuk Tingkatkan Kemampuan Public Speaking

 

Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI

DEPOK – Departemen Akuntansi FEB UI bekerjasama dengan Studi Professionalisme Akuntan (SPA) selenggarakan Public Speaker Training yang berlangsung di ruang Student Center, pada Selasa (12/11/2019).

Public Speaker Training ini dibuka oleh sambutan Ketua Departemen Akuntansi FEB UI, Ancella A. Hermawan mengatakan SPA sudah semakin menyadari bahwa seorang Akuntan harus juga mempunyai soft skill berupa public speaking, karena kritik yang dilontarkan bagi para Akuntan misalnya dalam pembuatan laporan yang harus dipresentasikan di hadapan orang lain. Sungguh, penghormatan bagi kami, karena alumni Akuntansi FEB UI bersedia menjadi pemateri dalam Public Speaker Training bagi para mahasiswa FEB UI khususnya Akuntansi.

Shave Care Brand Manager Procter and Gamble (P&G) Indonesia, Caroline Herlina mengatakan public speaking merupakan penyampaian suatu maksud/tujuan kepada lawan berbicara dan cara menyampaikannya orang lebih mudah memahami dengan bercerita dibandingkan dengan gambar. Kapasitas public speaking yang dimiliki setiap individu berbeda-beda, karena disebabkan oleh faktor lingkungan/kehidupan seperti keluarga, pengalaman hidup, pengaruh sosial, dan norma/kultur. Selain itu, disebabkan juga oleh selective mutism, dimana kondisi seseorang di situasi tertentu tidak bisa berbicara akibat adanya trauma di masa lalu. Untuk mengatasi hal tersebut haruslah dilatih.

Prinsip public speaking terbagi dalam 4 bagian yaitu pertama, punya tujuan (terkait minta keputusan, masukan, memberi update, memotivasi/menegur, apresiasi, menjual ide/produk/jasa/acara). Kedua, kenali audiens (terkait ekspektasi, tingkat pemahaman, apa yang penting untuk mereka). Ketiga, persiapan-persiapan-persiapan (terkait pembukaan, isi, penutup). Dan keempat, tingkat perencanaan (terkait tanpa persiapan, struktur & poin utama, mengikuti naskah).

Maka, public speaking yang dibutuhkan oleh Akuntan Publik saat ini ialah bukan seberapa banyak informasi yang diketahui, tetapi mengetahui informasi apa yang relevan. Saat, Anda berpresentasi dihadapan orang lain berpikirlah bahwa itu sebagai ajang pembelajaran untuk melatih kepercayaan diri bukanlah manggung, apabila gerogi bicaralah lebih pelan. Selain itu, perlu adanya kerjasama dari teman/mentor, sadar akan waktu yang ada/tersisa, siapa orang terpercaya/bisa handdle mereka dengan baik. Dan kemampuan dalam analogi, menyelesaikan atau menyampaikan, kindly & with respect, dan take a chance.

“Rasa percaya diri didasari oleh adanya tujuan yang jelas, pengenalan audiens yang baik dan persiapan yang matang,” tutup Caroline Herlina. (Des)