Febrio Kacaribu di Hot Economy, Berita Satu TV, “Jaga Tren Pemulihan Ekonomi”

0

Febrio Kacaribu di Hot Economy, Berita Satu TV, “Jaga Tren Pemulihan Ekonomi”

 

Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI

DEPOK – (19/8/2021) Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) terus berlanjut. Hal ini tercermin dari data sejumlah indikator ekonomi yang terus mengalami perbaikan, mulai dari neraca perdagangan surplus secara beruntun hingga pertumbuhan ekonomi yang kembali ke zona positif.

Bila melihat neraca perdagangan Indonesia periode Juli 2021 mengalami surplus US$2,59 miliar. Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia kembali ke zona positif pada kuartal II-2021 sebesar 7,07 persen secara tahunan atau 3,31% secara kuartal dibandingkan 4 kuartal sebelumnya berada di zona negatif. Pencapaian tersebut merupakan pertumbuhan tertinggi sejak 17 tahun lalu.

Pemerintah menyatakan Indonesia masuk dalam jajaran negara yang pemulihan ekonominya sudah lebih baik dibandingkan sebelum pandemi. Maka, PEN perlu tetap dilanjutkan agar roda perekonomian nasional kembali melaju kencang.

Lantas bagaimana strategi pemerintah dalam melanjutkan PEN dan sejauh mana perbaikan ekonomi Indonesia dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Hal ini dibahas bersama narasumber Kepala Badan Kebijakan Fiskal di Kementerian Keuangan RI, Febrio Kacaribu, Wakil Ketua Umum Hipmi, Haikal Sastra, Kepala Departemen Ekonomi CSIS, Erizal Damuri yang dipandu oleh news presenter Poppy Zeidra dalam acara Hot Economy, Berita Satu TV, bertema “Jaga Tren Pemulihan Ekonomi” pada Kamis (19/8/2021).

Kepala Badan Kebijakan Fiskal di Kementerian Keuangan RI, Febrio Kacaribu mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sekarang ini sangat menggembirakan, karena dalam konteks risiliensi atau daya tahan perekonomian sudah semakin menguat di 2021. Dari kuartal I-2021 sebenarnya tanda-tanda pemulihan ekonomi sudah mulai menguat hanya saja kita masih ada legging. Namun, pemulihan ekonomi kita baru terlihat menguat drastis pada kuartal II-2021 dengan tumbuh 7,07 persen dengan didukung angka kemiskinan dan pengangguran mengalami penurunan walaupun masih sedikit. Hal ini membuat kuartal II-2021 jauh lebih baik dibandingkan dengan kuartal II-2020 yang minus 5,3 persen.

Tentu kita tidak boleh berpuas diri, karena pandemi Covid-19 masih terjadi. Memang ada titik tertentu, dimana kita tidak bisa melupakan kesehatan. Tetapi, ketika sudah mulai masuk ke suasana kehidupan new normal dengan dilakukannya vaksinasi, kita harus mematuhi protokol Kesehatan agar aktivitas ekonomi bisa berjalan dengan baik.

Kita sadar bahwa 2020 dihadapkan oleh pandemi Covid-19, kemudian 2021 dihadapkan dengan varian baru yakni Delta Varian, dan 2022 nanti kita harus siap lagi dengan kondisi ketidakpastian. Hal ini menjadi kebiasaan baru yang harus dibangun seluruh komponen masyarakat bahwa Covid-19 belum berakhir dan dunia dihadapkan dengan segala ketidakpastian.

“Pemerintah juga harus siap menyusun anggaran/budget yang fleksibel dalam penanggulangan pandemi dan untuk kedepannya apabila pandemi sudah berubah menjadi endemi. Disinilah kita mengubah tata cara kehidupan baru dan harus tetap waspada, agar masyarakat semakin resilient dan perekonomian semakin tangguh,” jelas Febrio.

Pada tahun 2022 nantinya dengan modal kebiasaan baru yang sudah kita bangun bersama, diharapkan perekonomian Indonesia tetap bisa tumbuh kembali. Hal ini selaras bahwa pemerintah terus mendorong reformasi struktural, yaitu kelanjutan dari Undang-undang Cipta Kerja terutama untuk menciptakan bisnis iklim usaha yang baik.

“UU Cipta Kerja merupakan hasil masukan dari segala pihak termasuk pengusaha. Dengan adanya UU Ciptaker ini diharapkan investasi yang masuk ke Indonesia bisa semakin meningkat dan harus menjadi engine of growth. Kita tidak mungkin seterusnya mengandalkan konsumsi, maka perlunya investasi yang menghasilkan barang dan jasa, membuka lapangan pekerjaan, dan menaikkan daya saing sehingga ekspor kita bisa meningkat. Selain itu, kemudahan membuka usaha/perusahaan  mulai dari besar, menengah, sampai UMKM pun bisa mendirikan hanya satu orang saja dengan dimudahkannya perizinan,” tutup Febrio.