Analisis Pengamat Soal Penjualan 49% Saham Bandara Kualanamu ke India

0

Analisis Pengamat Soal Penjualan 49% Saham Bandara Kualanamu ke India

 

JAKARTA – (1/12/2021) Pengamat BUMN Universitas Indonesia Toto Pranoto memprediksi mengenai alasan penjualan 49 persen saham operasional Bandara Kualanamu, Sumatra Utara olehPT Angkasa Pura II ke GMR Airport International, perusahaan pengelola bandara asal India.

“Kita lihat tahun laporan keuangan PT Angkasa Pura tahun 2020 itu dalam kondisi merah, sementara ekspansi membutuhkan kapital yang besar. Untuk itu, ini membutuhkan permodalan kerja sama operasi,” tutur Toto kepada Pengacara Hotman Paris dalam Hot Room Metro TV, Rabu, 1 Desember 2021.

Ia melihat, pemberian 49 persen saham ini bisa meningkatkan posisi tawar Indonesia dalam merumuskan nilai investasi. Pasalnya, investor besar seperti GRM tidak mungkin ingin gigit jari pasca memberikan uangnya.

“Dari kerja sama ini, harus dilihat juga tambahan akses market yang bisa di-generate GMR ini. Karen GMR pemain besar di India. Bahkan, sudah mengelola airport di Yunani. Nah, ini bisa jadi modal besar bagi Indonesia,” imbuh Toto.

Sebelumnya, Bandara Kualanamu juga berada di posisi strategis yang disiapkan untuk menjadi bandara transit internasional. Hal ini digaungkan Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin dalam keterangan resminya, Rabu, 15 September 2021.

Narasumber yang hadir lainnya di antaranya Rhenald Kasali, Guru Besar FEB UI, Alvin Lie, Pengamat Penerbangan, Martin Manurung, Politisi Partai Nasdem, Andre Rosiade, Politisi Partai Gerindra, Yan Harahap, Politisi Partai Demokrat, Ujang Komarudin, Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Indonesia, Trubus Rahadiansyah, Pakar Kebijakan Publik Universitas Trisakti, Deswin Nur, Kabiro Humas dan Kerjasama KPPU, Nevi Zuairina, Politisi PKS, dipandu oleh host Hotman Paris Hutapea.

 

Sumber: https://www.medcom.id/ekonomi/bisnis/8KyjV0zN-analisis-pengamat-soal-penjualan-49-saham-bandara-kualanamu-ke-india