Kontingen Mahasiswa Akuntansi FEB UI Raup Dua Juara pada Ajang ICAEW China and South-East Asia Business Challenge, Vietnam 2023

Kontingen Mahasiswa Akuntansi FEB UI Raup Dua Juara pada Ajang ICAEW China and South-East Asia Business Challenge, Vietnam 2023

 

(HO CHI MINH, VIETNAM) – (13/05/2023) 12 mahasiswa Departemen Akuntansi FEB UI berhasil meraih dua penghargaan bergengsi sebagai Grand Champion dan The Most Agile Team pada ICAEW China & South-East Asia Business Challenge 2023. Kedua belas mahasiswa tersebut berasal dari dua tim yang berbeda. Tim Gelora yang menyandang gelar sebagai Grand Champion beranggotakan Amary Lolom Bulan (Team Leader), Deanna Peramesty Wijaya, Moh. Daffa Aditya, Senna Sanguevara Sattvadharma,  Delvionarosa Putri Salman, dan Najaa Aaliyah Santoso. Sedangkan Tim Justice League yang menyandang gelar sebagai The Most Agile Team, beranggotakan Caitlin Mathea (Team Leader), Anastasia Yolanda, Devean, Gian Nathaniel, Grace Eva Rosana, dan Sofia Chandra.

The Institute of Chartered Accountants of England and Wales (ICAEW), menyelenggarakan acara tahunan ICAEW China and South-East Asia Business Challenge pada tanggal 13 Mei 2023 di Vietnam. Acara ini ada sejak tujuh tahun lalu sebagai platform khusus untuk memamerkan potensi talenta muda Indonesia. Studi kasus pada IBC mensimulasikan situasi kehidupan nyata yang sering dialami oleh seorang ICAEW Chartered Accountant, terutama pada dunia kerja, bisnis, dan keuangan, sehingga penting bagi peserta untuk memiliki sikap skeptisisme profesional di luar keahlian teknis yang mumpuni. Semua tim ini ditantang berdasarkan pengetahuan dan kompetensi bisnis yang mereka miliki. Terdapat 10 tim finalis dari universitas terkemuka di China, Indonesia, Singapura, dan Vietnam yang berjuang untuk memperebutkan gelar Regional Grand Championship.

Pada kompetisi tahun ini, 10 tim ditugaskan untuk berperan sebagai penasihat bisnis dalam memecahkan studi kasus bisnis yang realis dari ruang lingkup kerja. Setiap tim diberi waktu selama 90 menit untuk menganalisis kasus bisnis secara kritis dan menyiapkan presentasi enam menit untuk dipaparkan kepada para juri regional. Di sini seluruh tim akan mengidentifikasi berbagai isu prioritas dan mengembangkan strategi bisnis komprehensif untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan dalam waktu yang diberikan.

Tim yang terlibat pun harus bekerja sama untuk bertukar pikiran dan berkomunikasi secara efektif dalam batas waktu yang ditentukan serta mempresentasikan metode penelitian, analisis bisnis dan hasil penelitian mereka, serta mempresentasikannya dalam waktu 6 menit.

Amary Siagian, ketua tim Gelora yang berhasil keluar sebagai Grand Champion mengatakan sangat senang bisa menjadi juara umum kompetisi tahun ini, dan ini benar-benar tidak terduga. “Untuk peserta kompetisi di masa yang akan datang, saran kami adalah untuk memastikan kerja sama di antara semua anggota tim dan memastikan bahwa semua orang selaras, memiliki manajemen waktu yang baik karena waktu yang diberikan sangat terbatas, dan tentu saja, mencoba untuk memikirkan ide-ide yang tidak biasa yang akan memberikan nilai keunggulan kompetitif untuk memenangkan kompetisi ini,”

Amary juga mengatakan berbagai strategi yang membawa mereka di titik kemenangan, yaitu kombinasi, kolaborasi, manajemen waktu, dan juga berpikir secara out of the box. “Kita mempunyai berbagai job deskripsi pada setiap anggota timnya, kita fokus pada area yang telah dibagi dan melakukan yang terbaik pada area tersebut. Setelah itu kita berkolaborasi dan berpikir secara kritis dengan tetap mempertimbangkan waktu yang tersedia.”

Panel juri tahun ini dipimpin oleh Elaine Hong dari ICAEW dan para eksekutif senior dan pemimpin di bidang akuntansi, bisnis, dan keuangan dari wilayah Asia Tenggara yakni Kong Lai San, Partner, Audit and Assurance Deloitte Singapore, Andy Tjia ACA, Investment Associate ADM Capital, Alexander Wung ACA, Assurance Director PwC Vietnam dan Vu Nguyen ACA, Director, South-East Asia-Global Energy Commodities Temasek.

Caitlin Mathea sebagai ketua Tim Justice League yang menyandang gelar sebagai The Most Agile Team mengatakan bahwa Ia dan tim tidak menyangka bisa melangkah sejauh ini. Mereka sangat bersyukur terhadap kesempatan yang diberikan. Mereka belajar banyak dikompetisi ini terutama bagaimana bisa berpikir secara kritis di waktu yang sangat singkat untuk memecahkan masalah bisnis yang diberikan. Caitlin Mathea juga mengatakan bahwa mereka sangat bersyukur atas dukungan segala sumber daya, baik dari tim dosen, mentor, serta waktu yang diberikan dari Departemen Akuntansi FEB UI. Hal ini menjadi salah satu faktor penyebab atas kemenangan yang kami dapatkan pada kompetisi ini.