Promosi Doktor PPIA FEB UI, Asri Setiarini Teliti Analisis Determinan Praktik ESG serta Pengaruhnya terhadap Nilai Perusahaan dan Cost of Debt: Studi pada ASEAN

Promosi Doktor PPIA FEB UI, Asri Setiarini Teliti Analisis Determinan Praktik ESG serta Pengaruhnya terhadap Nilai Perusahaan dan Cost of Debt: Studi pada ASEAN

 

Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI

DEPOK – (25/7/2023) Program Pascasarjana Ilmu Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universita Indonesia (PPIA FEB UI) mengukuhkan gelar doktor yang ke-93 untuk Dr. Asri Setiarini, yang berlangsung di ruang 401-403, Gedung Pascasarjana FEB UI, Selasa (25/7).

Promosi Doktor dipimpin oleh Ketua Sidang, Arief Wibisono Lubis, Ph.D., dengan Prof. Dr. Lindawati Gani (Promotor)Dr. Vera Diyanty (Ko-Promotor 1), dan Desi Adhariani, Ph.D. (Ko-Promotor 2).  Sedangkan, Tim Penguji, diketuai oleh Prof. Dr. Sylvia Veronica N.P. Siregardengan anggota terdiri dari Prof. Eko Ganis Sukoharsono, Ph.D., Dr. Ancella Anitawati Hermawan, Dr. Aria Farah Mita, dan Luluk Widyawati, Ph.D.

Pada sidang terbuka yang dilaksanakan secara offline, Dr. Asri Setiarini berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Analisis Determinan Praktik Environmental, Social, and Governance (ESG) serta Pengaruhnya terhadap Nilai Perusahaan dan Cost of Debt: Studi pada ASEAN.”

Promovenda Asri Setiarini melakukan penelitian dengan meneliti ESG semakin mendapat perhatian dan menjadi semakin penting dalam dunia bisnis. Perusahaan diharapkan untuk beroperasi secara bertanggung jawab dan berkelanjutan, dan pemangku kepentingan menuntut transparansi dan akuntabilitas yang lebih besar.

Asri mengungkapkan penelitiannya bertujuan untuk memberikan bukti empiris tentang pengaruh determinan, konsekuensi ekonomis terhadap nilai perusahaan dan cost of debt, serta peran ESG dalam memediasi hubungan antara determinan dan konsekuensi ekonomis di negara-negara ASEAN (Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, dan Vietnam). Penelitian ini menggunakan indikator ESG Score pada Refinitiv Eikon database untuk pengujian utama dan ESG Disclosure Score pada Bloomberg database untuk pengujian tambahan, yang terdiri dari 3 model penelitian dan 11 hipotesis.

Pada model pertama, menguji hubungan determinan, yaitu orientasi strategi, risk taking, dan siklus hidup perusahaan terhadap praktik ESG. Model ini menggunakaan regresi panel berdasarkan sampel 2.373 pengamatan selama 19 tahun dari tahun 2004 hingga 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orientasi strategi prospektor mendorong peningkatan praktik ESG lebih besar dibandingkan dengan orientasi strategi defender, yang berarti bahwa perusahaan dengan orientasi prospektor lebih bersedia untuk mempraktikkan ESG karena mereka memiliki sumber daya strategis. Meningkatnya pengambilan risiko oleh perusahaan akan mengurangi praktik ESG. Semakin mature tahapan siklus hidup perusahaan akan meningkatkan praktik ESG. Hal ini membawa implikasi bahwa orientasi strategi yang dipilih perusahaan, pengambilan risiko, dan siklus hidup perusahaan menjadi faktor penentu bagi perusahaan yang menerapkan praktik ESG di negara-negara ASEAN.

Model kedua, menguji hubungan praktik ESG terhadap konsekuensi ekonomis, yaitu nilai perusahaan dan cost of debt. Model ini menggunakaan regresi panel berdasarkan sampel 2.367 pengamatan selama 19 tahun dari tahun 2004 hingga 2022. Hasil penelitian membuktikan bahwa praktik ESG memiliki manfaat ekonomis, yaitu (1) Praktik ESG dapat meningkatkan nilai perusahaan; dan (2) Praktik ESG dapat mengurangi cost of debt.

Model ketiga, menguji peran mediasi praktik ESG. Model ini menggunakaan regresi panel berdasarkan sampel 2.367 pengamatan selama 19 tahun dari tahun 2004 hingga 2022. Hasil penelitian membuktikan bahwa praktik ESG memiliki peran penting dalam memediasi pengaruh tidak langsung orientasi strategi, risk taking dan corporate life cycle terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini juga menemukan bukti bahwa praktik ESG dapat memediasi hubungan orientasi strategi, risk taking dan corporate life cycle terhadap cost of debt. Selain itu, penelitian ini berkontribusi pada literatur terkait keberlanjutan perusahaan dengan mempertimbangkan ESG sebagai salah satu ukuran keberlanjutan yang saat ini menjadi tren investasi utama yang diamati di pasar keuangan, khususnya negara-negara ASEAN yang merupakan kawasan terbaik untuk berinvestasi.

Dengan ini, Dewan Pimpinan sidang terbuka promosi doktor memutuskan, Asri Setiarini lulus dengan predikat Cumlaude dan berhasil meraih gelar Doktor yang ke-93 Bidang Akuntansi. Selamat kepada Dr. Asri Setiarini!