Dirut KAI Paparkan Strategi Transportasi Perkeretaapian: Inovasi, Digitalisasi, dan Keberlanjutan Layanan
Rifdah Khalisha – Humas FEB UI
DEPOK – (12/3/2025) Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero), Didiek Hartantyo, berbagi wawasan sebagai pembicara dalam Kuliah Umum Perilaku Konsumen, Pemasaran Hospitality & Leisure, dan Komunikasi Pemasaran di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), pada Rabu (12/3).
Acara bertajuk “Meningkatkan Layanan, Memahami Perilaku Konsumen Indonesia, dan Strategi Pemasaran KAI” ini dibuka oleh Dekan FEB UI, Teguh Dartanto dan berlangsung di Auditorium Soeria Atmadja, Kampus UI Depok
Didiek memaparkan tren positif kinerja KAI Group dari 2023 ke 2024 di berbagai aspek, yang mencakup peningkatan jumlah pelanggan, efisiensi operasional, serta inovasi layanan berbasis teknologi.
“KAI terus beradaptasi dengan perilaku konsumen yang dinamis dan menerapkan strategi pemasaran digital untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Selain itu, kami juga berkomitmen memperkuat aspek keberlanjutan dan menghadirkan transportasi yang lebih ramah lingkungan,” ujar Didiek.
Melalui analisa data dan tren, KAI menyoroti perubahan perilaku konsumen yang kian mengandalkan teknologi dalam perjalanan mereka, dari pemesanan tiket hingga layanan pasca perjalanan.
“Teknologi telah menjadi elemen kunci dalam industri transportasi. Digitalisasi memungkinkan kami menghadirkan layanan yang lebih cepat, akurat, dan nyaman bagi pelanggan,” ujar Didiek.
Selalu ada touchpoint dalam bisnis KAI, mulai dari (1) pre-journey, mempersiapkan kebutuhan pelanggan sebelum keberangkatan; (2) pre-travel membantu proses check-in; (3) in-travel, membantu proses entertainment dan pemesanan makanan; (4) post-travel, membantu proses kedatangan; hingga (5) post-journey, menawarkan opsi transportasi lanjutan yang terintegrasi, dengan memanfaatkan inovasi digital, seperti Access by KAI, Face Recognition Boarding, dan Entertainment on Board.
Salah satu indikator keberhasilan KAI adalah meningkatnya On Time Performance (OTP), yang menunjukkan keberangkatan dan kedatangan kereta api penumpang semakin tepat waktu. Hal ini dicapai melalui sistem pemeliharaan sarana dan prasarana yang lebih efisien dan penerapan teknologi berbasis data.
KAI pun rutin melaksanakan survei untuk menilai pengalaman penumpang. Survei mencakup kenyamanan, kebersihan, pelayanan, kecepatan, dan harga tiket. Hasilnya tentu untuk meningkatkan layanan dan fasilitas.
“Untuk mempercepat pemulihan pasca pandemi, KAI telah menerapkan strategi efisiensi biaya, pengelolaan likuiditas yang optimal, serta diversifikasi layanan, termasuk perluasan angkutan barang guna meningkatkan pendapatan perusahaan,” tukas Didiek.
Selain itu, KAI berhasil menyelesaikan proyek-proyek strategis nasional, seperti Light Rail Transit (LRT) Jabodebek yang diresmikan pada 28 Agustus 2023 dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang mulai beroperasi pada 2 Oktober 2023. Kedua proyek ini mencerminkan komitmen KAI dalam menghadirkan transportasi modern, efisien, dan berkelanjutan.
Dari sisi komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan, KAI telah menerapkan berbagai inisiatif, seperti penerapan Biodiesel B35, penggunaan lokomotif listrik, pemasangan panel surya, dan integrasi sistem transportasi publik. Bahkan, KAI telah mencantumkan informasi Carbon Footprint pada tiket penumpang dan aplikasi Access by KAI untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap jejak karbon perjalanan mereka.
Dalam menghadapi era digital, KAI mengedepankan strategi pemasaran berbasis pengalaman pelanggan (customer experience), dengan inovasi layanan yang lebih relevan, personal, dan interaktif. Peluncuran kereta panoramic termasuk inovasi sukses KAI yang menawarkan pengalaman unik menikmati panorama sepanjang perjalanan melalui jendela besar.
Selama sesi diskusi, mahasiswa FEB UI menunjukkan antusiasme tinggi dengan mengajukan berbagai pertanyaan terkait tantangan dan prospek industri transportasi di masa depan. Didiek menegaskan bahwa transportasi ke depan akan semakin berfokus pada integrasi teknologi, keberlanjutan, serta peningkatan konektivitas antarmoda.
Akhir kata, Didiek berharap KAI dapat terus menghadirkan inovasi yang berkelanjutan dan beradaptasi dengan tren global, termasuk dalam pengembangan transportasi berbasis energi terbarukan dan peningkatan efisiensi operasional melalui digitalisasi.